Materi Pergaulan Sehat

Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seseorang individu apalagi bagi seorang yang beranjak dewasa. Anda tentunya sering berkumpul dan bergaul dengan teman-teman anda, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Kita harus cermat dalam memilih teman bergaul. Maka, kita harus mampu memilih teman dan lingkungan yang baik dalam bergaul. Dalam pergaulan ada norma dan aturan yang mengaturnya supaya kita bergaul secara sehat. Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan pergaulan sehat? Untuk memahami tentang pergaulan sehat lebih lanjut marilah kita simak materi berikut dengan seksama.
Setiap hari kita bergaul dengan banyak orang. Pergaulan yang dilakukan itu akan mencerminkan kepribadian, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal-hal yang positif. Adapun pergaulan yang negatif lebih mengarah ke pergaulan bebas. Hal itulah yang harus dihindari terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja biasanya seseorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan, dan bahkan ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh kedepan dan kegiatan yang dilakukannya sebisa mungkin menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka remaja harus mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, maupun masyarakat sekitar.

A. Pengertian Pergaulan Sehat
Pergaulan adalah interaksi antar individu baik perorangan maupun kelompok. Prinsip-prinsip pergaulan adalah kebenaran, kebaikan, keindahan, dan persamaan. Dalam bergaul terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu kondisi fisik, kebebasan emosional, interaksi sosial, dan pengetahuan terhadap kemampuan sendiri. Pergaulan yang sehat ialah pergaulan sesama atau lawan jenis yang baik, tidak melanggar aturan norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Ciri-ciri pergaulan sehat ialah mau menyadari perkembangan diri, bernilai positif, mampu untuk mengerti, tidak berprasangka buruk, saling terbuka, serta menghormati dan kekurangan masing-masing.

B. Beberapa Cara Remaja Bergaul secara Sehat 
Bergaul dengan siapa saja adalah hal yang baik, tetapi tetap harus memperhatikan bagaimana cara bergaul secara sehat. Berikut adalah beberapa contoh remaja bergaul secara sehat.
1. Adanya kesadaran beragama bagi remaja.
Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan bahwa anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan tidak sehat.
2. Memiliki rasa setia kawan.
Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja menjadi tentram.
3. Memilih teman.
Maksud dari memilih teman adalah mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik. Walaupun begitu, teman yang pergaulannya buruk tidak harus kita asingkan, kita tetap berteman dengannya, tetapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
4. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif.
Bagi mereka yang mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), hal itu akan berbahaya dan dapat menghalangi mereka untuk berbuat baik. Maka, jika ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif, misalnya menulis cerpen, menggambar, atau yang lainnya.
5. Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Sebagai contoh jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
6. Menstabilkan emosi.
Jika memiliki masalah kita tidak boleh emosi. Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dan komunikasi bukan amarah atau emosi.

C. Faktor yang Mempengaruhi Pergaulan Remaja
Sebagai makhluk sosial, individu dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan dan norma-norma yang berlaku. Begitu juga dengan pergaulan pada remaja, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi antara lain sebagai berikut.
  1. Kondisi fisik, penampilan fisik merupakan aspek penting bagi remaja dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Mereka biasanya mempunyai standar-standar tertentu dengan sosok ideal yang mereka dambakan, misalnya standar cantik adalah postur tinggi, tubuh langsing, dan berkulit putih. Namun, tentu saja tidak semua remaja memiliki kondisi fisik seideal itu. Oleh karena itu, remaja harus bisa belajar menerima dan memaafkan bagaimanapun kondisi fisik seefektif mungkin. Remaja harus menanamkan keyakinan bahwa keindahan lahirnya bukanlah makna kecantikan yang sesungguhnya. Kecantikan sejati justru bersumber dari hati nurani, akhlak, dan kepribadian yang baik.
  2. Kebebasan emosional, pada umumnya remaja ingin memperoleh kebebasan emosional. Mereka ingin bebas melakukan apa saja yang mereka sukai. Dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, seorang remaja senantiasa berusaha agar pendapat atau pikiran-pikirannya diakui dan disejajarkan dengan orang dewasa. Dengan demikian, jika terjadi perbedaan pendapat antara anak dan orang tua, pendekatan yang bersifat demokratis dan terbuka akan terasa lebih bijaksana. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membangun rasa saling pengertian masing-masing pihak berusaha memahami sudut pandang pihak lain. Saling pengertian juga dapat dibangkitkan dengan bertukar pengalaman atau dengan melakukan beberapa aktivitas tertentu bersama-sama yang terpenting orang tua dapat menempatkan diri pada situasi remaja dan sebaliknya. Inti dari metode pemecahan konflik yang aman antara orangtua dan anak adalah menjadi pendengar yang aktif.
  3. Interaksi Sosial, kemampuan untuk melakukan interaksi sosial juga sangat penting dalam membentuk konsep diri yang positif sehingga seseorang mampu melihat dirinya sebagai orang yang kompeten dan disenangi oleh lingkungan. Dia memiliki gambaran yang wajar tentang dirinya sesuai dengan kenyataan yang ada (tidak dikurangi atau dilebih-lebihkan)
  4. Pengetahuan terhadap Kemampuan Diri, setiap kelebihan atau potensi yang ada dalam diri manusia sesungguhnya bersifat laten. Artinya harus terus digali dan terus di rangsang agar keluar secara optimal. Kita melihat sejauh mana potensi itu dan di jalur mana potensi itu terkonsentrasi untuk selanjutnya diperdalam sehingga dapat melahirkan karya yang berarti. Dengan menerima kemampuan diri secara positif, seorang remaja diharapkan lebih mampu menentukan keputusan yang tepat terhadap apa yang akan dijalani, seperti memilih sekolah atau jenis kegiatan yang diikuti.
  5. Penguasaan Diri terhadap Nilai-nilai Moral dan Agama, William James, seorang psikolog mendalami psikologi agama, mengatakan bahwa orang yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai agama cenderung mempunyai jiwa yang lebih sehat. Kondisi tersebut ditampilkan dengan sikap positif, optimis, spontan, bahagia, serta penuh gairah dan vitalitas. Sebaiknya orang yang memandang agama sebagai suatu kebiasaan yang membosankan atau berjuang yang berat dan penuh beban akan memiliki jiwa yang sakit. Dia akan dihinggapi oleh penyesalan diri, rasa bersalah, murung, dan tertekan.
D. Sikap-Sikap dalam Pergaulan Remaja 
Dalam pergaulan remaja yang baik diperlukan beberapa sikap sebagai berikut. 
  1. Tampilan fisik bersih dan rapi 
  2. Berbicara dengan sikap santun 
  3. Membiasakan untuk memberi dan berbagi.
  4. Menghindari pembicaraan yang kurang bermanfaat.
  5. Tidak mencuri dengar atau tidak membiasakan diri menguping pembicaraan orang lain.
  6. Bersikap peduli saat teman sedang mencurahkan isi hati rendah hatinya.
  7. Menjadi diri sendiri 
E. Prinsip Dasar Pergaulan Sehat 
Pergaulan yang sehat pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem yaitu tidak terlalu sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan sehat semestinya lebih ditekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan dan menambah wawasan.
Ada beberapa prinsip dasar pergaulan yang sehat yang perlu diperhatikan agar pergaulan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, yaitu sebagai berikut.
  1. Saling Menyadari Bahwa Semua Orang Saling Membutuhkan, seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia pasti akan membutuhkan manusia lain. Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita tidak menjadi manusia paling egois dan merasa paling benar. Anda pastinya tahu mengapa manusia diciptakan berbeda-beda. Supaya manusia bisa saling mengenal, saling membantu, dan saling menutupi kekurangan masing-masing dengan kelebihan yang kita punya. Sebagai contoh, orang miskin butuh orang kaya, atasan butuh bawahan, bawahan juga butuh atasan, petani butuh penjual cangkul, penjual cangkul butuh pandai besi, wanita butuh laki-laki, pelajar butuh seorang guru, presiden butuh rakyat, penulis butuh penerbit, penerbit juga butuh penulis, dan masih banyak lagi yang lain. Intinya kita saling membutuhkan, jika hari ini sudah melekat dalam jiwa kita, kita akan lebih mudah bergaul dengan orang lain secara sehat.
  2. Hubungan Memberi Nilai Positif Bagi Kedua Belah Pihak, hubungan yang baik adalah berhubungan yang saling menguntungkan. Anda pasti tidak suka dirugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka dirugikan. Oleh karena itu, salah satu dasar pergaulan sehat yang lain adalah simbiosis mutualisme. Jangan sampai kita berpikir untuk merugikan oleh orang lain, berpikir saja kita tidak diperbolehkan apalagi melakukannya. Ketika seseorang hidup dengan penuh rasa respek dan saling menguntungkan, maka hubungan yang harmonis akan lebih mudah terjalin.
  3. Saling Menghormati dan Menghargai, jika kita ingin dihargai dan dihormati orang lain, kita harus lebih dahulu bisa menghargai dan menghormati orang lain. Menghargai dan menghormati orang lain bisa dilakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan menghormati pendapat orang lain, cara beribadah orang lain adat istiadat orang lain, cara berpikir orang lain, dan sebagainya. Hal ini penting dilakukan untuk membangun sebuah hubungan yang positif dengan orang lain. 
  4. Tidak Berprasangka Buruk, agama manapun jelas melarang seseorang untuk berperasangka buruk pada orang lain, karena prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan permusuhan antara kita dan orang lain. Hal ini tentunya harus kita hindari, jika kita ingin membangun sebuah hubungan yang sehat dengan orang lain.
  5. Saling Memahami Perbedaan, manusia dilahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik dari segi fisik, psikologis, ras, suku maupun budaya. Setiap manusia memiliki keunikan tersendiri. Oleh karena itu, kita harus memahami perbedaan tersebut. Apa yang kita rasa cocok untuk diri kita belum tentu cocok untuk orang lain, apa yang kita pikir benar belum tentu juga benar menurut orang lain, apa yang kita rasa baik buat diri kita belum tentu baik dengan untuk orang lain. Sadarilah ini dengan baik, supaya kita bisa menjalani hubungan yang lebih sehat dan kondusif.
  6. Saling Memberikan Nasehat, orang bijak berkata bahwa teman yang baik adalah teman yang mengajak ke jalan yang baik dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip pergaulan yang sehat. Dengan saling memberikan nasehat, kita secara tidak langsung menjalin hubungan yang lebih sehat bukan hanya untuk dunia, tapi juga untuk akhirat kelak. Oleh karena itu jangan bosan untuk memberikan nasehat kepada orang lain, apalagi mereka adalah teman kita.
F. Dampak dari Pergaulan yang Salah 
Memilih pergaulan yang tepat memang tidaklah mudah, sebab kadangkala pergaulan yang negatif justru lebih menyenangkan sehingga mudah terlena dan sulit menyadari bahwa apa yang dilakukan menyimpang. Pergaulan tidak sehat atau bisa disebut pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi, pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem, minum-minuman keras, dan sebagainya akan berujung pada seks bebas. Pergaulan bebas yang dapat menyebabkan seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung pada seks bebas, yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat salah.
Kegiatan seks bagi manusia hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan yang sah antara laki-laki dan perempuan ikatan itu disebut dengan nikah. Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma (baik norma agama maupun norma yang berlaku lainnya) serta merupakan salah satu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat hukumannya.
Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dilakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik maupun mental. Salah satu dampaknya adalah hamil diluar nikah yang akan sangat menimbulkan masalah bagi si pelaku. Terutama bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan sebelah kita ketahuan siswanya ada yang hamil. Adapun bagi pelaku yang kuliah, hamil diluar nikah akan menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua. Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan pikiran si pelaku, guna menutupi aib ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya harus tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh diri.

G. Upaya untuk Mewujudkan Pola Pergaulan yang Sehat 
Upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan bermanfaat adalah dengan berpegangan pada prinsip-prinsip berikut. 
  1. Jadilah Humas untuk Diri Sendiri, langkah ini penting agar orang lain mengenal dan mengetahui kemampuan dan prestasi Anda. Sebarkan informasi ini saat Anda bertemu dengan teman baru, tapi buanglah jauh-jauh sikap menyombongkan diri.
  2. Bidik Sasaran  yang Tepat, saat butuh sesuatu Anda harus tahu kemana mencari bantuan. Pikirkan tujuan yang ingin anda capai. Setelah itu buka daftar jaringan Anda. Pilih teman yang tepat yang memberi hasil cepat. Mengorek informasi juga butuh kesabaran. Jika teman tidak memberi solusi instan, Anda harus sedikit sabar, tunggu sampai ia menghubungi anda.
  3. Berbagi Hal yang Menyenangkan, buatlah rekan Anda merasa senang dan nyaman saat bertemu dengan Anda.
  4. Bersosialisasi, jangan terlalu banyak tenggelam dengan kesibukan diri sendiri. Sesekali hirup udara segar di luar sana temui teman-teman yang mempunyai potensi tinggi untuk memajukan kehidupan Anda.
  5. Biarkan Mereka Bicara, jadilah pendengar yang baik. Waktu berbicara perhatikan isi pembicaraannya, dengarkan dengan sabar, jangan sampai terlihat anda seorang sedang menunggu giliran untuk berbicara. Biarkan ada sedikit jeda untuk menanggapi lawan bicara. Semakin banyak Anda bisa membuat teman berbicara semakin banyak informasi yang anda dapatkan.
  6. Buanglah Sikap Angkuh, jangan pernah memandang rendah atau sebelah mata terhadap orang yang berpotensi berposisi lebih rendah daripada Anda.
  7. Buat Mereka Merasa Penting, buat teman Anda menjadi orang penting dengan mengingat beberapa detail pribadinya.
  8. Bergabunglah dengan Berbagai Kegiatan, banyak perkumpulan, organisasi, atau klub profesional yang didirikan dengan tujuan membangun jaringan. Cobalah bergabung di salah satu perkumpulan yang paling sesuai dengan Anda. Ini merupakan cara efektif untuk bertemu, berkenalan, dan melakukan kontak dengan orang-orang yang bisa membantu perkembangan kehidupan Anda. 
Berikut cara mewujudkan pola pergaulan sehat.
  1. Menguatkan Iman Apapun Agama yang Dianut, anda harus menjadi pribadi yang cerdas dan memiliki karakter iman yang kuat. Iman yang kuat dan akan membentengi anda dari pergaulan bebas. Ketahuilah bahwa memperkuat Iman ini sangat penting karena dengan norma agama membantu Anda saat sedang lalai. 
  2. Pintar Memilih Teman Bergaul, saat ini memang cukup sulit mencari teman yang baik. Anda yang sedang bergaul dengan teman yang suka merokok, Anda juga yang terkena asapnya. Gambaran tersebut mencerminkan bahwa jika anda tidak pintar memilih teman, Anda akan terpengaruh juga oleh sikap negatifnya. Selain itu, juga jangan bergaul dengan orang yang cenderung berbuat seks bebas.
  3. Menjaga Hubungan Baik dengan Orang Tua, banyak remaja yang menentang kedua orang tuanya ketika sedang dinasehati, padahal orang tua itu sangat berpengaruh membentuk karakter anak. Jika anda memiliki orang tua yang baik, terus ikuti apa yang dikatakannya. Apa yang mereka katakan itu tentunya akan berdampak positif pada diri Anda. Untuk itu jalin lah hubungan yang baik dengan kedua orang tua.
  4. Hindari Menonton Film Berbau Pornografi, anda mungkin tidak sadar cuplikan film akan tertanam di pikiran bawah sadar. Adegan-adegan itu tidak senonoh biasanya muncul kapan saja hal tersebut bisa memancing hasrat saat bertemu pasangan dan ada kecenderungan meniru baik secara sadar maupun tidak. Alangkah baiknya untuk menghindari tontonan seperti itu agar terhindar dari pergaulan bebas.
  5. Hindari Pembicaraan yang Mengarah Seksual, bercanda atau membicarakan tentang seks akan membawa suasana memunculkan hasrat untuk melakukan. Agar terhindar dari pergaulan bebas, hindari pembicaraan seperti itu dan carilah topik lain yang lebih asik untuk dibahas.
Itulah cara mewujudkan pola pergaulan sehat dan menghindari pola pergaulan bebas. Bagaimanapun juga, pergaulan bebas akan bisa membuat hidup anda tidak bahagia dan tentunya membuat kedua orang tua kecewa.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Materi Pergaulan Sehat"

Post a Comment