Materi Permainan Bola Kecil (Softball)

gambar permainan softball


A. Pengertian Permainan Softball

Softball merupakan permainan bola kecil yang dimainkan secara berkelompok dan terdiri dari dua tim dengan 9 anggota pemain di dalamnya. Tugas dari setiap kelompok tersebut lah yang bertugas mendapatkan poin dengan memukul bola dan berlari ke base. Permainan softball pertama kali diciptakan oleh George Hancock dari Amerika Serikat pada tahun 1887. Pada 1906 Lewis Robert membuat sebuah peraturan dalam permainan softball, kemudian peraturan permainan ini diperbaiki kembali oleh Mathew pada tahun 1916. Softball pertama kalinya dimainkan di negara bagian Chicago (Amerika Serikat) pada tahun 1933.
Permaian softball mulai dikenal di Asia ketika diadakannya kejuaraan di Manila (Filipina) pada tahun 1968. Di negara Indonesia induk organisasi olahraga softball dikenal dengan PERBASASI (Perserikatan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia).

B. Lapangan Permainan Softball

 

Gambar 16. Lapangan Permainan Softball

Dalam permainan yang sebenarnya, permainan softball pada sebuah lapangan yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran :
  1. Panjang tiap–tiap sisinya: 16,76 meter
  2. Jarak home base ke tempat pelempar: 13,07 meter
  3. Tempat pelempar (pitcher plate): 60 x 15 cm
  4. Terdapat tiga tempat hinggap pelari yang dinamakan Base, yakni base I, base II, base III sedangkan base IV merupakan tempat memukul, ukuran base itu sendiri 38 x 38 cm kecuali IV (home base) berukuran 42,5-43 x 21,5 cm
C. Peralatan Permainan Softball

Peralatan pokok yang digunakan dalam permaian softball terdiri atas alat pemukul, bola, sarung tangan, dan tempat hinggap (base).

Gambar 17. Peralatan Permainan Softball

 

D. Teknik-teknik dalam Permainan Softball
1. Teknik Memegang Pemukul (Stick)

Cara memegang stick softball sangat menentukan berhasil atau tidaknya gerakan memukul bola. Untuk itu, alat pemukul (stick) dipegang erat-erat dengan kedua tangan dan tidak kaku. Ada tiga macam cara memegang stick softball yaitu pegangan bawah, pegangan tengah, pegangan atas.


Gambar 18. Teknik Memegang Pemukul (Stick)

2. Teknik Memegang Bola (Grip)

Cara memegang bola ini ada bermacam-macam tergantung dari ukuran tangan dan jari tangan pelempar. Jika tangan pelempat besar dan panjang jarinya, dia dapat mempergunakan pegangan dengan dua jari. Sebaliknya bila tangannya kecil dan jarinya pendek-pendek, dapat menggunakan pegangan tiga atau empat jari.


Gambar 19. Teknik Memegang Bola (Grip)

3. Teknik Melempar Bola

Berbagai macam lemparan bola pada permainan softball sebagai berikut.
a) Lemparan Pitcher
Lemparan Pitcher dilakukan untuk memulai pertandingan. Lemparan ini sangat penting dan memiliki peran penting dalam memenangkan permainan. Hasil lemparan yang kuat dan cepat disertai tipuan gerakan pitcher akan menyebabkan pemukul susah melakukan pukulan. Adapun teknik lemparan pitcher sebagai berikut.


Gambar 20. Teknik Lemparan Pitcher
  1. Berdiri sikap melangkah, kedua kaki lurus, dan pandangan tertuju pada pemukul.
  2. Bola dipegang didepan badan.
  3. Tangan pemegang bola (kanan) putar ke belakang dan keatas mengarah ke depan.
  4. Lepaskan bola setelah tangan kanan berada disamping badan ketinggian bola setinggi pinggang.
  5. Akhir gerakan, kaki kanan didepan dan berat badan dibawa ke depan pandangan tertuju ke arah gerakan bola.
b) Lemparan Antar-Base
Melempar bola permainan softball diperlukan sebuah teknik agar lemparan bisa jauh dan lemparan lebih akurat. Dalam permaian Softball terdapat beberapa cara atau teknik lemparan, Teknik Melempar Bola Permainan Softball adalah sebagai berikut :

1) Lemparan Atas (Overhand Throw)
Teknik pelaksanaan lemparan atas adalah:
  1. Berdiri pada kedua kaki terpisah dengan posisi salah atu kaki didepan terarah pada sasaran, pandangan kearah sasaran.
  2. Bawalah tangan yang memegang bola kebelakang dengan dengan memindahkan berat badan pada kaki belakang, dapat disertai dengan setriding ( mengangkat kaki)
  3. Ayunkan tangan kedepan disertai memutar gerakan pinggang dan memindahkan barat badan kedepan
  4. Pada saat pelepasan bola disertai lencutan pergelangan tangan untuk menambah dan mengontrol kecepatan jalannya bola ppada sasaran.
  5. Lemparan di akhiri dengan gerakkan lanjutan (follow trough) yaitu memindahkan kaki kebelakang kedepan sebagai keseimbangan dan posisi siap menjaga dengan gerakkan lengan seolah-olah mengikuti gerakkan jalannya bola.


Gambar 21. Teknik Lemparan Atas (Overhand Throw) 

2) Lemparan Samping
Teknik pelaksanaan lemparan samping adalah:
  1. Berdiri sikap melangkah kaki kri didepan terarah pada sasaran
  2. Bawalah tangan yang memegang bola kebelakang dengan memindahkan berat badan pada kaki belakang, pandangan kearah sasaran
  3. Ayunan tangan kedepan dengan melalui samping badan, bersama dengan itu memutar gerak pinggang dan memindahkan berat badan kedepan.
  4. Pada saat pelepasan bola disertai pergelangan tangan untuk menambah dan mengontrol kecepatan jalannya bola pada sasaran
  5. Setelah bola lepas diikuti gerakkan lanjutan dengan melangkahkan kaki belakang kedepan, pandangan mengikuti arah gerakkan bola.


Gambar 22. Teknik Lemparan Samping (Side Hand Throw) 

3) Lemparan Bawah (Underhand Throw)
Teknik pelaksanaan lemparan bawah adalah:
  1. Berdiri sikap melangkah kaki kri didepan terarah pada sasaran
  2. Berat badan pada kaki belakang, pandangan kearah sasaran.
  3. Ayunkan lengan yang memegang bola kedepan dengan melalui samping badan, berdsama dengan itu kedua lutut di rentangkan dan disertai gerakkan memindahkan berat badan kedepan.
  4. Lepaskan bola dengan arah datar menyusun dan menggelinding ditanah
  5. Pada saat pelepasan bola disertai lecutan pergelangan tangan untuk menambah dan mengontrol kecepatan jalannya bola pada sasaran
  6. Setelah bola lepas diikuti gerak lanjutan dengan melangkahkan kaki bagian belakang dan kedepan pandangan mengikuti arah gerakan bola.


Gambar 23. Teknik Lemparan Bawah (Underhand Throw)

4. Teknik Menangkap Bola

Teknik menangkap bola harus dikuasai oleh semua pemain dan penjaga. Pemain yang bertugas menangkap bola disebut catcher dan penjaga base, temasuk pitcher.
a) Teknik Menangkap Bola Untuk Catcher
Berikut teknik menangkap bola untuk catcher.
  1. Posisi awal jongkok.
  2. Tangan kiri memakai glove khusus chatcer, dengan posisi tangan menghadap ke depan, menyongsong gerakan bola yang dilempar pitcher.
  3. Tangan yang lain membungkus agar tidak lepas.


 Gambar 24. Teknik Menangkap Bola untuk Catcher

b) Teknik Menangkap Bola Untuk Penjaga Base

1) Teknik menangkap bola yang bergulir ditanah, caranya sebagai berikut.
  1. Buka kaki agak lebar.
  2. Bungkukkan badan 90 derajat untuk bola pelan, atau badan jongkok dengan salah satu lutut menumpu tanah untuk bola cepat.
  3. Kedua tangan siap menangkap dengan tangan kiri yang memakai glove berada dibawah, sedangkan tangan kanan melingkupi bola dengan menutup telapak tangan agar bola tidak lepas.
Gambar 25. Teknik Menangkap Bola Bergulir di Tanah

2) Teknik menangkap bola melambung, caranya sebagai berikut.
  1. Kaki dibuka selebar bahu dengan salah satu kaki di depan.
  2. Badan tegak dengan pandangan ke arah datangnya bola.
  3. Posisi tangan setinggi kepala.
  4. Tangan kiri yang memakai glove menyongsong datangnya bola, sedangkan tangan yang lain melingkupi bola agar tidak lepas.


Gambar 26. Teknik Menangkap Bola Melambung


3) Teknik menangkap bola lurus, caranya sebagai berikut.
  1. Kaki dibuka selebar bahu dengan salah satu kaki di depan.
  2. Badan tegak dengan pandangan ke arah datangnya bola.
  3. Posisi tangan di depan dada.
  4. Tangan kiri yang memakai glove menyongsong datangnya bola, sedangkan tangan yang lain melingkupi bola agar tidak lepas.

Gambar 27. Teknik Menangkap Bola Lurus


5. Teknik Memukul Bola

Terdapat dua macam cara memukul dalam permainan softball, yaitu memukul bola dengan ayunan penuh (swing) dan memukul bola tanpa ayunan (bunting).

(a) Pukulan ayunan penuh (swing)
Teknik pukulan swing dapat diartikan sebagai pukulan yang dilakukan dengan mengayunkan lengan, lalu memukul bola sekeras-kerasnya hingga bola jatuh jauh di luar lapangan. Cara melakukan pukulan swing dalam permainan softball adalah sebagai berikut. 
  1. Peganglah bat dengan grip yang benar, rileks dan tidak menimbulkan ketegangan pada lengan serta pergelangan tangan. 
  2. Sesuaikanlah posisi berdiri dengan panjang lengan dan pegangan pemukul. 
  3. Berdirilah di dalam batter box dengan posisi kaki kuda-kuda. 
  4. Pada posisi kuda-kuda, kaki dibuka tidak terlalu lebar dan tidak terlalu rapat. 
  5. Pilihlah lemparan bola dari pitcher yang baik atau bola strike. 
  6. Geserlah kaki depan ke arah datangnya bola dari pitcher. 
  7. Lakukanlah ayunan ke depan disertai putaran badan ke depan segera setelah bola datang. 
  8. Arahkanlah putaran pemukul lurus apabila menginginkan bola terpukul lurus dan diayun ke arah atas jika menginginkan bola terpukul melambung atau ke arah bawah jika menginginkan bola menyusur tanah. 
  9. Pindahkanlah berat badan dari belakang untuk menambah kekuatan pukulan.

Gambar 28. Memukul Ayunan Penuh (Swing)

(b) Pukulan tanpa ayunan (bunt)
Pukulan bunt adalah teknik memukul bola dengan cara menahan laju arah bola. Bunt disebut juga dengan istilah pukulan pendek atau pukulan tanpa ayunan. Cara melakukan pukulan bunt dalam permainan softball adalah sebagai berikut. 
  1. Pemukul atau batter mengambil sikap seperti melakuan pukulan dengan ayunan sebelum melakukan pukulan bunt yang sesungguhnya. 
  2. Pada sikap awal pukulan bunt, kedua kaki dibuka selebar bahu dan posisi badan sedikit condong ke depan. 
  3. Peganglah tongkat pemukul dengan kedua tangan dan letakkanlah di atas bahu bagian belakang. 
  4. Ketika bola dilempar oleh pitcher, langkahkanlah kaki belakang ke depan dan posisikanlah pada arah datangnya bola. 
  5. Setelah bola mengenai tongkat pemukul, kedua kaki kembali dibuka selebar bahu. Kemudian, lutut sedikit ditekuk dan posisi badan sedikit condong ke depan.

Gambar 29. Teknik Memukul Tanpa Ayunan (Bunting)


Silahkan simak video tutorial permainan softbal berikut ini.


Hal-hal yang diperhatikan pada saat memukul sebagai berikut.
  1. Teknik memegangn alat pemukul (grip), yaitu pegang stick di bagian pegangan di atas knop, dengan posisi ruas jari-jari kedua membentuk satu garis lurus.
  2. Cara berdiri (stand), berdiri dalam batter boxes dengan kedua kaki kangkang, dengan berat badan di kaki belakang.
  3. Cara menggeserkan kaki depan (stride), yaitu pada saat akan mengayun stick, kaki depan digeser atau dilangkahkan ke arah datangnya bola.
  4. Cara mengayunkan stick (swing) yaitu ayunkan stick dengan cara mendorong ke depan sambil meluruskan siku. Sedangkan memukul bola tanpa ayunan (bunting), dilakukan dengan cara memukul bola perlahan agar jatuhnya tidak jauh dari tempat pemukul itu sendiri.
  5. Gerakan lanjut (follow through), yaitu setelah melakukan swing dengan impak bola yang benar, maka memutar badan ke arah pukulan dengn menjaga keseimbangan sebagai gerak lanjutnya.
E. Posisi Pemain dan Tugas dalam Permainan Softball

Posisi pemain merupakan syarat penting yang harus diketahui oleh setiap pemain dalam permainan softball. Karena posisi-posisi pemain merupakan kunci permainan untuk mendapatakan kemenangan dalam permainan softball. Di dalam permainan softball dikenal ada dua bentuk atau posisi yang dilakukan oleh pemain bertahan yaitu: daerah Infield dan Outfield. Dengan demikian sebelum para pemain dapat mempraktekkan strategi pertahanan, mereka harus mempelajari dan menguasai daerah yang menjadi tanggungjawabnya terhadap posisi yang harus dikuasai.

Posisi pemain bertahan antara lain: 
  1. pitcher 
  2. catcher 
  3. first baseman
  4. second baseman
  5. third baseman
  6. shortstop
  7. left fielder
  8. centre fielder 
  9. right fielder 
Setiap pemain yang memiliki daerah dan tanggung jawab yang berbeda. Posisi-posisi pemain bertahan dalam permainan sofbol seperti terlihat pada gambar berikut ini:



(1) Posisi pitcher

Pitcher adalah seorang pelempar bola yang diarahkan kepada pemukul (Batter). Selain itu pitcher memiliki tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya di daerah sekitar lingkaran yaitu daerah pitcher sampai dengan daerah Homeplate. Tugas-tugas posisi pitcher adalah sebagai berikut:
  • Menjaga homeplate dan mematikan pelari lawan yang akan membuat nilai.
  • Menjaga pukulan Bunt (pukulan dekat) disekitar homeplate.
  • Melempar bola ke base satu, base dua atau base tiga untuk mematikan lawan.
  • Membantu menjaga daerah belakang base pertama.
(2) Posisi catcher

Catcher akan bekerja lebih banyak melakukan tangkapan disamping menangkap lemparan pitcher. Daerah penjagaan catcher berada di antara home plate dan back stop. Daerah perpanjangan base satu dan base tiga, di depan home plate kira-kira setengah ke arah lingkaran pitcher. Tugasnya catcher lebih banyak menangkap bola lemparan dari pitcher. Daerah penjagaannya berada diantara home plate dan back stop. Tugas Lainnya adalah sebagai berikut.
  • Menjaga home plate untuk mematikan pelari dan membuat nilai.
  • Menjaga pukulan bunt di sekitar home plate.
  • Melempar bola ke base satu, dua, tiga untuk mematikan lawan.
  • Membantu menjaga belakang base pertama.
  • Menjaga pukulan bunt.
(3) Posisi first baseman

First baseman memiliki posisi yang tidak terlalu luas, posisi bertahan tersebut berada diantara Home Plate dan base pertama, serta diantara base pertama dan base kedua. Tugas dari pemain yang berada di posisi ini adalah sebagai berikut:
  • Menjaga dan menangkap bola yang dipukul atau dilempar kearah base pertama.
  • Mematikan dengan terpaksa yaitu: dengan menyentuh atau melemparkan bola kepada pemain lain yang menjaga base pertama.
  • Melempar bola ke base kedua untuk mendapatkan force out (mati terpaksa).
  • Memotong pemain pada home plate.
  • Meneruskan lemparan dari lapangan sebelah kanan.
  • Membatu menjaga base kedua.
(4) Posisi second baseman

Second baseman merupakan posisi penjagaan yang berada kira-kira ditengah antara base pertama dan base kedua. Posisi second baseman ini terletak di luar dan harus menjaga base kedua. Oleh sebab itu second baseman tidak perlu melakukan lemparan jauh. Tugas-tugas dari posisi second baseman ini adalah sebagai berikut:
  • Menjaga bola hasil pukulan yang jatuh pada daerah tersebut.
  • Melempar bola ke base kedua atau base pertama untuk membuat mati terpaksa (force out).
  • Mengetuk (menyentuh pemain dengan bola) pelari yang bergerak dari base pertama ke base kedua.
  • Mengetuk dan membuat mati terpaksa pemain yang berlari pada base kedua.
  • Menjaga base pertama jika pukulan bunt pada saat First Baseman menjaga atau memugut bola.
  • Meneruskan lemparan dari otufild ke infield.
  • Membantu menjaga pertahanan daerah belakang base kedua jika shortstop menjaga base kedua.
(5) Posisi third baseman

Third baseman menjaga daerah infield, kira-kira di tengah garis batas base tiga sampai di belakang posisi Shortstop dan daerah bagian dalam left fielder. Daerah yang dikuasai tidak terlalu luas, tetapi karena jarak ini terlalu jauh dari jarak base pertama dan base kedua. Third baseman perlu pemain yang memiliki lemparan yang kuat dan baik. Bagi pemain yang memukul dengan tangan kanan kebanyakan arah bola ke shortstop dan daerah base ketiga. Tugas-tugas third baseman antara lain sebagai berikut:
  • Melempar bola ke base pertama untuk membuat force out (mati terpaksa).
  • Menjaga base ketiga.
  • Meneruskan atau memotong lemparan bola dari outfielder.
  • Menguasai pukulan bunt kea rah base ketiga di bagian samping infield.
  • Membantu menjaga belakang shortstop.
(6) Posisi shortstop

Posisi shortstop ini merupakan posisi yang memiliki daerah yang luas untuk dikuasai, yaitu: daerah di sekitar base kadua sampai dengan base ketiga dan daerah sekitar posisi depan bagian outfield. Posisi yang ideal bagi posisi shortstop ini kira-kira berada pada bagian tengah antara base kedua dan base ketiga. Posisi shortstop ini memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
  • Menjaga bola hasil pukulan yang jatuh di daerah yang dikuasainya.
  • Melempar bola ke base satu atau base dua untuk membuat pelari mati dengan terpaksa.
  • Memotong atau meneruskan lemparan dari outfield.
  • Menjaga base kedua pada saat terjadi pukulan bunt kearah base kedua, sedangkan second baseman menjaga bola.
  • Membantu menjaga base kedua, jika second baseman menjaga base kedua.
(7) Posisi-posisi penjagaan lapangan luar (outfield) permainan softball

Pemain Outfield merupakan bagian penting dalam tim saat bertahan. Pemain tersebut menjaga daerah batas dekat garis batas lapangan dengan daerah lapangan yang luas. Setiap bola yang dipukul ke daerah Outfield sebagai suatu kekuatan penyerangan. Kemampuan dasar dan tanggung jawab yang harus dikuasai oleh separang pemain yang berada di posisi Outfield adalah sebagai berikut:
Posisi Pemain di daerah outfield
  • Left fielder (7) (posisi sebelah kiri lapangan) daerah yang harus dikuasai adalah dari garis batas base ketiga sampai mendekati base kedua.
  • Center fielder (8) (posisi pemain lapangan tengah) daerah yang harus dikuasai adalah bagian tengah dari garis batas tengah outfield.
  • Right fielder (9) (posisi pemain sebelah kanan lapangan) daerah yang harus dikuasai adalah garis batas base pertama sampai base kedua.
F. Peraturan Permainan Softball

Adapun peraturan dalam permainan softball adalah sebagai berikut.
Peraturan Umum:
  1. Regu yang mendapat giliran memukul, setiap pemain mendapatkan kesempatan 3 kali memukul dengan ketentuan bila pukulan yang pertama atau kedua baik pemukul harus segera lari.
  2. Urutan pemukul ditentukan oleh nomor urut yang telah ditentukan sebelumnya.
  3. Tiap-tiap base hanya boleh diisi oleh seorang pemain pemukul, di mana pemukul yang pertama tidak boleh dilalui oleh pemukul kedua atau oleh yang ketiga dan seterusnya.
  4. Pemain bebas mengadakan gerakan selama bola dalam permainan, kecuali bila "pitcher" sudah siap untuk melemparkan bola kepada pemukul.
  5. Pada waktu akan di "tick", pelari tidak boleh menghindar dengan berlari ke luar atau ke dalam daripada batas yang telah ditentukan.
a) "Strike" akan dihitung bila:
Setiap bola yang dipukul baik kena maupun tidak. Lemparan yang baik (di antara bahu dan lutut) tetapi tidak dipukul. Setiap bola yang dipukul tetapi meleset ke luar. Apabila pukulan tersebut terus-menerus meleset maka akan diulang sampai pukulan tadi baik. Kecuali bila pukulan yang meleset tadi melambung dan kemudian tertangkap oleh regu penjaga, maka pemukulan itu langsung mati.

b) "Free walk" atau lari bebas diberikan bila terjadi:
Pitcher melemparkan bola 4x (4 x pula melakukan "ball" atau salah).
Si pemukul dihalang-halangi oleh regu penjaga pada waktu akan menuju ke base. Bila terjadi semua base terisi sedangkan pemukul telah 3 kali tidak mengenai pukulannya disebabkan pitcher melemparkan bolanya salah terus atau "ball".
Bola yang dilemparkan oleh "pitcher" melambung baik, dipukul atau tidak. Umpire mengatakan "strike" sedangkan bola yang dilemparkan itu salah, artinya tidak berada di atas "home base" antara bahu dan lutut si pemukul dinamakan "ball", tetapi bila bola yang "salah" itu dipukul juga dikatakan "strike".

c) Cara mematikan pemain dan pertukaran tempat
Pemain dinyatakan "mati" dengan jalan di "tick" sebelum pelari sampai mengenai base, pada waktu meng-tick bola tidak boleh lepas dari tangan regu penjaga. Sebenarnya pada lari yang terpaksa cukup dengan jalan membakar atau menginjak base yang akan dituju si pelari.
Pertukaran tempat antara regu pemukul dan regu penjaga terjadi bila regu pemukul dinyatakan tiga kali mati.

4) Cara mendapatkan angka untuk regu pemukul.
Setiap pelari dengan pukulan yang baik dan dapat kembali dengan selamat melampaui "home base" mendapatkan nilai 1 (satu). Setiap pelari yang menuju ke base harus berada di base tadi dan tidak boleh lewat, bila lewat boleh di-tick kecuali lari pada base yang pertama boleh lewat (tetapi tidak berpura-pura yang maksudnya agar dapat langsung ke base kedua).
Bila bola yang dipukul melambung dan dapat tertangkap oleh regu penjaga maka si pemukul langsung dinyatakan"mati", serta para pelari lainnya harus kembali ke base semula yang ditempatinya tadi dengan cepat agar basenya tidak dibakar. Pelaripelari yang kembali tadi dapat dimatikan.
Pemukul/pelari yang telah dinyatakan "mati" tidak dapat melanjutkan perjalanannya dan kembali masuk "kotak" (tempat yang telah disediakan) untuk menunggu gilirannya memukul lagi.

Peraturan Khusus:
  1. Apabila pada salah satu pertandingan berakhir dengan hasil sama (tie) setelah pertandingan berjalan 7 inning, maka pertandingan akan dilanjutkan dengan menambah inning.
  2. Tim yang tidak bersedia atau menolak main pada waktu yang telah ditentukan dalam acara pertandingan (play ball) maka tim tersebut dinyatakan kalah dengan angka 0 - 7.
  3. Hanya satu kali "time out" diberikan kepada setiap tim yang bertanding untuk setiap inning, masing-masing selama 1 (satu) menit.
Pemain dikatakan "Mati" apabila:
  1. Telah memukul 3 kali dan yang ketiga ini tidak kena, sedang catcher dapat menangkap lambungan pitcher sebelum bola jatuh, bola catcher tidak dapat menangkap lambungan pitcher, tetapi semua base berisi, pemukul tetap dianggap mati.
  2. Memukul betul atau salah, sedangkan regu lapangan dapat menangkap bola yang dipukulnya (bola yang dipukul kena tetapi tidak sempurna dan tidak membuat satu busur yang vertikal ke atas, bila ditangkap oleh catcher tidak dianggap bola tangkap.
  3. Belum sampai di base I, sedangkan base I ini telah dibakar.
  4. Dapat di-tick sewaktu-waktu dan di mana saja, kalau tidak menginjak base.
  5. Membuat "infield-fly" dan membuat "bunt" pada pukulan ketiga, sedangkan hasilnya pukulan salah satu "ball".
  6. Pada waktu "harus lari" belum sampai di base yang dituju dan base ini telah dibakar, atau di-tick di perjalanan.
  7. Langsung kena bola yang dipukul teman seregunya.
  8. Berlari cepat berputar lapangan mengisi base yang kosong yang dibarengi latihan melakukan teknik lempar tangkap. Pemain dianggap kalah bila tidak bisa menangkap bola dan pemain tersebut harus diganti.

Subscribe to receive free email updates:

4 Responses to "Materi Permainan Bola Kecil (Softball) "

  1. Artikel lengkap tentang permainan bola kecil

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal Jack, semoga ttp bisa berbagi dan belajar bersama

      Delete
  2. mantap materinya pak mang, semangat terus. Salam dari gibung

    ReplyDelete