Materi Permainan Bola Kecil (Bulutangkis)

A. Sejarah Permainan Bulutangkis

Dikutip situs Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), permainan bulu tangkis sudah dilakukan anak-anak dan orang dewasa lebih dari 2.000 tahun lalu di India, Jepang, Thailand, Yunani, dan China. Di China, permainan yang disebut Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tanpa raket tapi dengan kaki. Obyek permainan tersebut agar kok tidak menyentuh tanah.
Pada abad pertengahan di Inggris ditemukan ukiran kayu yang membuat gambar anak-anak sedang menendang-nendang shuttlecock. Di Inggris, permainan tersebut sudah sering dimainkan. Orang-orang mengenal badminton dari sebuah rumah atau istana di kawasan Gloucester-Shire sekitar 200 kilometer sebelah barat London.
Badminton House, nama istana tersebut dan menjadi saksi sejarah bagaimana olahraga tersebut mulai dikembangkan menuju bentuknya sekarang. Di bangunan tersebut, sang pemiliki Duke of Beaufort dan keluarga pada abad ke-17 menjadi aktivis olahraga tersebut. Duke of Beaufort bukanlah penemu permainan tersebut.
Badminton hanya menjadi nama karena dari situlah mulai dikenal di kalangan atas dan menyebar. Pada 1840-an dan 1850-an, keluarga Duke of Beaufort ke-7 paling sering menjadi penyelenggara permainan badminton. Lama-lama mereka bosan permainan yang itu-itu saja. Kemudian merentangkan tali di antara pintu dan perapian, bermain dengan menyeberangkan kok melewati tali itu. Itulah awal net. Pada akhir 1850-an mulailah dikenal jenis permainan baru. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore a new game" Dari sinilah nama permainan ini menjadi badminton.
Kejuaraan pertama Permainan bulu tangkis diciptakan oleh tentara Inggris di Pune, India pada abad ke-19. Di mana dengan menambahkan jaring dan memainkan secara bergantian. Kejuaraan bulu tangkis tidak resmi seluruh Inggris untuk pria diadakan pada 1899. Kejuaraan bulu tangkis untuk wanita diadakan pada 1820.
Peraturan pertama bulu tangkis dilakukan pada 1877 oleh klub Badminton Batha, Inggris. Asosiasi atau federasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893. Federasi Bulu Tangkis Internasional yang merupakan badan olahraga dunia dibentuk pada 1934.

B. Pengertian Permainan Bulutangkis

Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan bulu tangkis dibagi menjadi dua sama besar dan dipisahkan oleh net yang tergantung di tiang net yang ditanam di penggir lapangan.
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Bulu tangkis mirip dengan olahraga tenis yang dimainkan dengan pemain di satu sisi. Tetapi, bulu tangkis menggunakan bola permainan yang disebut dengan “kok” atau “shuttlecock” yang berbahan dari bulu unggas. Dalam olahraga bulu tangkis terbagi menjadi beberapa partai kelompok permainan. Berikut ini adalah partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis:
  1. Tunggal putra, 
  2. Tunggal putri, 
  3. Ganda putra, 
  4. Ganda putri, dan 
  5. Ganda campuran.
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi pada posisinya masing-masing. Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke wilayah lawan sebelum pemain atau pasangan lawan bisa memukulnya balik. Pemain juga harus mencoba mencegah lawannya melakukan hal tersebut kepadanya.

C. Teknik Dasar Permainan Bulutangkis
1. Cara Memegang Raket (Grip)
 
Teknik paling dasar dari permainan olahraga bulu tangkis adalah cara memegang raket. Hal ini adalah faktor utama yang paling berpengaruh terhadap kualitas pukulan yang dihasilkan. Seorang pemula yang belajar bermain bulu tangkis harus benar-benar menguasai teknik dasar ini terlebih dahulu agar bisa melanjutkan ke teknik dasar permainan bulu tangkis berikutnya. Adapun cara memegang raket ini terdiri dari 2 jenis teknik, yaitu sebagai berikut:

a) Teknik Forehand 




Gambar 28. Teknik Pegangan Forehand 


Cara memegang raket dengan teknik forehand dapat dilakukan dengan menggunakan tangan kanan atau kiri. Adapun detail caranya, sebagai berikut : 
  1. Posisi kepala raket menyamping.
  2. Pegang raket seperti halnya ketika kita berjabat tangan dengan orang lain.
  3. Antara ibu jari dan jari telunjuk terdapat jarak yang berbentuk seperti huruf V.
  4. Jari yang lainnya (kelingking, jari manis, jari tengah) menggenggam raket
b) Teknik Backhand 

Sama halnya dengan teknik forehand, cara memegang raket dengan teknik backhand ini juga dapat dilakukan dengan tangan kanan atau kiri. Pada dasarnya cara memegang raket dengan teknik backhand ini sama halnya dengan teknik forehand, hanya ada sedikit perbedaan yakni posisi ibu jari dan jari telunjuk lebih dekat. 

Gambar 29. Teknik Pegangan Backhand 

Adapun detail cara-caranya, sebagai berikut : 
  1. Posisi kepala raket menyamping.
  2. Posisi ibu jari sedikit terpisah dengan keempat jari lainnya.
  3. Empat jari (jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking) memegang raket
Silahkan simak video pembelajaran tutorial permainan bulutangkis berikut.



2. Pukulan 
Jenis pukulan yang lazim digunakan dalam permainan olahraga bulutangkis atau badminton adalah teknik forehand. Pukulan dengan menggunakan teknik forehand dilakukan dengan cara mengayunkan badan dari arah belakang bergerak menuju arah depan raket, dimana posisi telapak tangan menghadap ke shuttlecock. 
Adapun detail cara melakukan pukulan dengan teknik forehand ini, adalah sebagai berikut : 
  1. Pegang raket dengan cara pegangan raket teknik forehand.
  2. Posisi kaki kanan dan kiri menyilang (kaki kanan di belakang dan kaki kiri berada di depan).
  3. Miringkan badan ke sebelah kanan.
  4. Pukul shuttlecock sambil menggerakkan bahu ke depan.
  5. Biarkan tangan bergerak terus ke bawah.
  6. Ketika anda ingin melakukan pukulan clear, maka pukullah shuttlecock sekeras mungkin. 

Gambar 30. Teknik Pukulan Forehand 


3. Gerakan Kaki (Footwork) 
Dalam permainan olahraga bulu tangkis ada satu keahlian dasar atau basic skill yang harus dimiliki yakni kelincahan. Seorang pemain bulu tangkis dituntut untuk lincah dalam bergerak, tidak hanya tangan yang melakukan pukulan saja tetapi juga anggota tubuh lainnya tak terkecuali pergerakan kaki. 


Gambar 31. Teknik Gerakan Kaki (Footwork)

Hal ini karena untuk melakukan dan menghasilkan pukulan berkualitas sekaligus mematikan, antara tangan, tubuh dan kaki haruslah terjadi suatu harmonisasi. Kerja sama yang baik antara anggota-anggota tubuh ini tidak hanya kita butuhkan saat melakukan serangan, tapi juga untuk bertahan dari serangan lawan main.
4. Sikap dan Posisi Badan 
Teknik dasar permainan bulu tangkis sikap dan posisi badan ini merujuk pada konsep keseimbangan. Tidak hanya kelincahan, keseimbangan juga merupakan unsur yang tak kalah penting dalam permainan olahraga bulu tangkis. Hal yang sederhana dan terkadang dipandang sebelah mata oleh masyarakat awam. Namun bagi seorang pemain bulu tangkis profesional, mereka paham betul betapa pentingnya unsur keseimbangan ini dalam permainan. 
Bukti nyata dari pentingnya unsur keseimbangan dalam permainan bulu tangkis dapat kita lihat pada pertandingan-pertandingan bulu tangkis profesional, baik yang bertaraf lokal, nasional maupun internasional. Sering kali seorang pemain bulu tangkis kurang maksimal atau bahkan gagal menghasilkan pukulan yang berkualitas hanya karena keseimbangan mereka yang tidak baik. 


Gambar 32. Teknik Sikap dan Posisi Badan 
Adapun cara yang harus dilakukan agar memiliki keseimbangan yang baik, adalah sebagai berikut: 
  1. Posisikan badan bertumpu pada kedua kaki kanan dan kiri (hal ini berlaku pada saat menyerang ataupun bertahan).
  2. Tekuk atau bengkokkan kedua lutut, selanjutnya berdiri dengan ujung kaki hingga pinggang berada pada posisi tegak.
  3. Kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi sejajar atau salah satu kaki berada di depan.
  4. Salah satu lengan siku yang tidak memegang raket berada di samping badan, agar tangan lainnya yang memegang raket bebas bergerak 
5. Posisi Badan Ketika Memukul (Hitting Position) 
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam permainan olahraga bulu tangkis, tidak hanya cara memukul tetapi posisi tubuh pada saat melakukan pukulan juga sangat mempengaruhi kualitas pukulan yang dihasilkan. 
Adapun detail posisi badan ketika memukul yang benar, adalah sebagai berikut: 
  1. Usahakan posisi badan menyamping ke arah net.
  2. Kaki kiri berada di depan kaki kanan.
  3. Posisi badan berada di belakang shuttlecock.
  4. Bahu kanan sedikit ditarik ke belakang.
  5. Ketika sedang melakukan beberapa pukulan, maka harus ada pergantian pada posisi bahu kanan dan kaki kanan.


Gambar 32. Teknik Hitting Position 

6. Service 
Secara umum, teknik service dalam permainan bulu tangkis dilakukan dengan cara mengarahkan shuttlecock ke kanan, kiri, depan ataupun belakang pemain lawan. Hal yang harus dihindari ketika melakukan service adalah posisi shuttlecock yang tanggung dan berada tepat di depan lawan. Hal ini sama saja dengan bunuh diri karena dengan begitu lawan akan dapat dengan mudah mengembalikan service sekaligus mematikan pergerakan kita. Dalam melakukan service pada permainan olahraga bulu tangkis terdapat 3 jenis teknik, yaitu sebagai berikut: 
a) Forehand Service 
1) Forehand Pendek 
Teknik service forehand pendek berarti melakukan service dengan menggunakan sedikit tenaga saja yang mengakibatkan ayunan pada raket tidak terlalu kuat. Ketika melakukan service dengan teknik ini maka posisi jatuhnya shuttlecock tidak akan jauh dari net, dan berada di area depan pemain lawan. 


Gambar 33. Teknik Forehand Service 
2) Forehand Tinggi 
Teknik forehand tinggi menggunakan tenaga penuh pada saat melakukan service. Akibatnya, posisi jatuhnya shuttlecock akan berada sangat jauh dari net. Teknik service forehand tinggi mengakibatkan pergerakan shuttlecock akan melambung tinggi melewati tubuh pemain lawan dan kemudian jatuh di area belakang pemain lawan tersebut. Biasanya ketika melakukan jenis service dengan teknik forehand tinggi, pemain sedikit lebih memperkokoh posisi badan dan berdiri mereka yakni dengan membuka kedua kaki selebar pinggang kaki dan posisi tubuh menyamping. 

b) Backhand Service 
Jenis teknik service backhand sedikit berbeda dengan kedua teknik sebelumnya. Teknik service backhand ini dilakukan dengan menggunakan tenaga yang sedang dan ayunan yang sedang pula (tidak terlalu pelan dan tidak terlalu kuat). Ketika melakukan service dengan teknik backhand posisi kaki harus disesuaikan dengan tangan mana yang memegang raket. Jika yang memegang raket adalah tangan kanan maka kaki kanan berada di depan, dan kaki kiri berada di belakang. 

Gambar 34. Teknik Backhand Service 
Service yang salah/dilarang: 
  1. Ketika memukul shuttlecock, posisi kepala raket lebih tinggi atau sejajar dengan pegangan raket.
  2. Posisi kepala raket lebih tinggi dari pinggang.
  3. Posisi kaki berada di atas garis tengah (garis depan area permainan sendiri).
  4. Kaki kiri melangkah. 
  5. Kaki kanan melangkah saat shuttlecock belum dipukul.
  6. Gerakan mengayun raket dan memukul shuttlecock dilakukan dalam rangkaian gerakan yang terputus.
  7. Penerima service bergerak ketika shuttlecock belum dipukul oleh pemain yang melakukan service. 
Service yang benar: 
  1. Pada saat memukul shuttlecock, kepala raket harus berada di bawah (lebih rendah) dari posisi pegangan raket.
  2. Pada saat memegang shuttlecock, ia harus diposisikan lebih rendah dari pinggang.
  3. Kaki kiri harus dalam keadaan diam (tidak melangkah sedikitpun).
  4. Kaki bisa bergeser tapi tetap tidak boleh terangkat dari tanah/lantai.
  5. Mengayun raket dan memukul shuttlecock harus dilakukan dalam satu rangkaian gerakan.
  6. Penerima service hanya dibolehkan bergerak ketika shuttlecock telah dipukul oleh pemain yang melakukan service. 
7. Pengambilan Service 
Teknik pengembalian service juga perlu dikuasai dalam permainan olahraga bulu tangkis. Gerakan pengembalian service ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yakni dropshot dan netting. 


Gambar 35. Teknik Pengambilan Servis 

Gerakan yang sangat dihindari ketika melakukan pengembalian service adalah gerakan smash. Hal ini karena pergerakan shuttlecock pada gerakan service ini tidak terlalu kuat/tajam, sehingga jika kita melakukan gerakan smash maka pukulan smash yang dihasilkan kurang/tidak tajam. Dan akibatnya pemain lawan dapat dengan mudah mengembalikan pukulan smash kita, bahkan dalam beberapa kasus justru pemain lawanlah yang akan diuntungkan dengan hal ini karena pukulan smash yang lemah akan dibalas dengan pukulan smash yang sangat tajam. Hingga akhirnya mematikan pergerakan permainan kita sendiri. 

8. Overhead 
Dalam permainan olahraga bulu tangkis, overhead dilakukan ketika arah posisi jatuhnya shuttlecock mengarah ke belakang posisi tubuh kita berdiri. Selanjutnya overhead ini dilakukan dengan cara memukul shuttecock seperti halnya melempar, dan raket dipegang dengan menggunakan teknik forehand. 


Gambar 36. Teknik Overhead 
9. Smash 
Dalam permainan olahraga bulu tangkis, smash merupakan suatu teknik gerakan yang bersifat menyerang dan bertujuan untuk mematikan pergerakan pemain lawan. Pukulan smash terbaik akan tercipta jika dilakukan dengan lompatan tinggi, karena dalam posisi tersebutlah kita bisa mendapatkan posisi pukulan smash yang sempurna. 


Gambar 37. Teknik Smash 
Pukulan smash ini dilakukan dengan penuh tenaga dan shuttlecock dipukul mengarah ke arah bawah area lawan. Karena dilakukan dengan penuh tenaga, maka pergerakan shuttlecock pada pukulan smash ini sangat tajam. 

10. Dropshot 
Dropshot merupakan gerakan dalam olahraga bulu tangkis yang sifatnya hampir sama dengan gerakan smash, atau lebih tepatnya versi lembut dari gerakan smash. Gerakan dropshot juga bersifat menyerang dan bertujuan untuk mematikan pergerakan pemain lawan. Berbeda dengan gerakan smash yang dilakukan dengan penuh tenaga, dropshot dilakukan dengan sentuhan halus atau sedikit dorongan. Target jatuhnya shuttlecock saat melakukan gerakan dropshot ini adalah berada tak jauh dari net. Gerakan dropshot ini sering digunakan untuk mengecoh pemain lawan, yakni dengan melompat tinggi seperti akan melakukan smash namun ternyata adalah gerakan dropshot yang shuttllecock-nya jatuh tak jauh dari net dan bergerak secara halus (tidak tajam seperti halnya pukulan smash). 
Gambar 38. Teknik Dropshot 

Melakukan pukulan dropshot memiliki kesulitan tersendiri jika dibandingkan dengan pukulan smash. Ketika melakukan pukulan dropshot terdapat beberapa faktor yang saling berkaitan satu sama lain dan berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya pukulan dropshot tersebut. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi pukulan dropshot: 
  1. Posisi tubuh 
  2. Pegangan raket
  3. Pergerakan kaki
  4. Perpindahan berat badan yang bergerak secara harmonis 
Langkah-langkah melakukan teknik dropshot : 
  1. Pegang raket dengan menggunakan teknik forehand.
  2. Posisi tubuh menyamping ke arah bahu.
  3. Pergerakan tubuh harus lincah hingga posisi tubuh berada di belakang shuttlecock.
  4. Memukul raket dengan posisi tangan lurus, kemudian lakukan gerakan seperti halnya melakukan smash tetapi cukup berikan sedikit dorongan dan sentuhan pada shuttlecock.
  5. Arahkan shuttlecock ke posisi yang kosong dari area pemain lawan (daerah yang kira-kira tidak bisa dijangkau oleh pemain lawan), baik ke kanan, kiri ataupun depan 
11. Netting 
Netting merupakan salah satu gerakan yang sulit dalam permainan olahraga bulu tangkis. Bahkan seorang pemain yang telah terhitung sebagai pemain profesional kelas nasional dan internasional sekalipun tidak menjamin ia selalu berhasil melakukan teknik netting ini. 


Gambar 38. Teknik Netting 
Hal ini karena gerakan netting membutuhkan sense yang tinggi serta cara dan arah penempatan bola yang harus tepat. Teknik netting dilakukan dengan cara melakukan pukulan pelan pada shuttlecock kemudian mengarahkan posisi jatuhnya sedekat mungkin dari net. 

D. Peraturan Permainan Bulutangkis

1. Peraturan Pemain
Peraturan permainan Bulu Tangkis ditetapkan oleh Induk organisasi Bulu Tangkis Internasional IBF atau yang kini berganti nama menjadi BWF (Badminton World Federation). Ada dua kategori tunggal dan ganda dalam bulu tangkis. Masing-masing peraturan permainan bulu tangkis tunggal dan ganda berbeda.

🎾Peraturan pertandingan tunggal:
  1. Sebelum pertandingan dimulai, pihak yang melakukan servis pertama kali telah ditentukan berdasarkan persetujuan wasit pula.
  2. Pemain akan melakukan atau menerima servis dari bidang servis kanan hanya bila nilai pelaku servis 0 atau angka genap setelah pertandingan (2, 4, 6, dan seterusnya). Sedangkan, penerima atau pelaku servis dari bidang servis kiri dilakuakn jika nilai pelaku servis merupakan angka ganjil (1, 3, 5, dan seterusnya).
  3. Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis dari tempat masing-masing mereka berdiri, setiap kali sebuah angka dihasilkan dalam setiap pertandingan.
🎾Peraturan pertandingan ganda:
  1. Sebelum pertandingan dimulai, pihak yang melakukan servis pertama kali telah ditentukan dan penentuannya disaksikan oleh wasit pula.
  2. Pemain di bidang servis kanan akan memulai pukulan servis kea rah lawan yang berdiri secara diagonal di hadapannya.
  3. Hanya pemain yang berdiri diagonal dihadapan pelaku servislah yang dapat menerima shuttlecock. Jika terjadi kesalahan, misalnya shuttlecock hasil servis tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya yang tidak berhadapan secara diagonal dengan pelaku servis, maka tim pelaku servislah yang mendapatkan angka.
  4. Pukulan servis yang pertama dilakukan selalu dimulai dari bidang servis kanan.
2. Peraturan penilaian/Score

Terdapat beberapa peraturan permainan Bulu Tangkis perihal penilaian, antara lain:
  1. Dalam permainan Bulu Tangkis, baik tunggal maupun ganda, penilaian terdiri atas 21 angka. Namun, jika terdapat angka yang sama mendekati angka penilaian, maka harus ditambah 2 poin. Misalnya, kedua belah pihak mendapatkan angka yang sama, yaitu 20-20, maka selisih poinnya harus 2.
  2. Baik nomor tunggal ataupun ganda, pertandingan Bulu Tangkis terdiri dari 2 set. Jika tim Anda memenangkan 2 set secara langsung, maka Anda tidak membutuhkan tambahan set dan sudah jelas keluar sebagai pemenang. Namun, jika Anda menang pada set pertama dan kalah pada set kedua, maka ada tambahan satu set lagi sebagai penentuan pemenang pertandingan. Inilah yang dinamakan rubber game.
3. Perlengkapan Permainan Bulutangkis

a. Lapangan

Lapangan bulu tangkis mempunyai bentuk persegi Panjang yang dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah permainan sendiri dan juga daerah permainan lawan. Dengan ukuran panjang lapangan 13,40 meter, lebar lapangan 6,10 meter untuk pertandingan ganda dan ukuran 5,18 meter untuk partai tunggal.


Pada umumnya lapangan bulu tangkis memiliki beberapa garis pada masing-masing bidang. Garis itu meliputi garis servis depan, servis tengah, servis samping (untuk permainan tunggal) sisi kanan dan kiri, dan garis servis belakang (untuk permainan ganda) Garis-garis lapangan mempunyai ketebalan 40 mm dan warnanya harus kontras pada warna lapangan seperti kuning atau putih.
Bahan yang digunakan dalam permukaan lapangan bulu tangkis adalah bahan sintetis yang lunak dan kayu serat dan tidak boleh menggunakan bahan yang terbuat dari bhan sintetis yang keras dan beton karena dapat mengakibatkan pemain cidera.
Berikut ukuran internasional lapangan badminton yang ditetapkan standar internasional :
  • Panjang lapangan badminton adalah 13,40 m
  • Lebar lapangan badminton 6,10 m
  • Jarak garis servis depan dari garis net 1,98 m
  • Jarak garis servis tengah dari garis samping lapangan 3,05 m
  • Jarak garis servis belakang (untuk permainan ganda) dari garis belakang lapangan 0,76 m
  • Jarak garis samping permainan tunggal dari garis pinggir lapangan 0,46 m
  • Tinggi tiang net 1,55 m
  • Tinggi net 1,52 m
b. Net
Bulutangkis tidak akan pernah bisa berjalan tanpa perlengkapan yang satu ini. Net merupakan pembatas antara bidang permainan pemain yang satu dengan yang lain. Tinggi net kurang lebih 152 cm dan sama untuk semua jenis permainan, baik itu tunggal maupun ganda, putri maupun putra. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.

c. Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.

d. Shuttle cock/Kok
Shuttle cock/Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik. Jumlah bulu pada shuttle cock  16 helai.

e. Senar Raket
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.

f. Sepatu
Akselerasi sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.

Subscribe to receive free email updates:

9 Responses to "Materi Permainan Bola Kecil (Bulutangkis) "