Materi Pencak Silat (Pengertian, Sikap Dasar, Gerak Dasar dan Teknik Dasar dalam Pencak Silat, Sarana dan Prasarana)

A. Pengerian Pencak Silat
Pencak Silat merupakan sistem beladiri yang diwariskan oleh nenek moyang sebagai budaya bangsa Indonesia sehingga perlu dilestarikan, dibina, dan dikembangkan. Indonesia merupakan negara yang menjadi pusat ilmu beladiri tradisional pencak silat. Pencak silat diartikan permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang dan membela diri dengan atau tanpa senjata. Pencak silat juga merupakan seni beladiri, sehingga di dalamnya terdapat unsur keindahan dan tindakan. Pencak silat merupakan hasil budi dan akal manusia, lahir dari sebuah proses perenungan, pembelajaran dan pengamatan.
Pencak didefinisikan sebagai gerak dasar beladiri yang terikat pada aturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan. Silat dapat diartikan sebagai gerak beladiri yang sempurna dan bersumber pada kerohanian yang suci murni guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, serta untuk menghindarkan manusia dari bencana/bahaya. Peranan pencak silat adalah sebagai sarana dan prasarana untuk membentuk manusia seutuhnya yang sehat, kuat, tangkas, terampil, sabar, ksatria dan percaya diri. Gerakan tangan dan tubuh baik dengan iringan musik atau tidak, menggambarkan patriotisme seseorang dalam mempertahankan diri. 
Ada 4 (empat) aspek atau unsur dalam pencak silat, yaitu: 
  1. Aspek mental spiritual Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Sentuhan pencak silat yang dilaksanakan dalam dunia pendidikan dimulai dari tingkat dasar dan akan sangat membantu pembentukan kader bangsa yang berjiwa patriotik, berkepribadian luhur, disiplin, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
  2. Aspek seni budaya Budaya dan permainan seni pencak silat salah satu aspek yang sangat penting. Istilah pada umumnya itu menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat dengan musik dan budaya tradisional. Baca juga: Asal Usul Pencak Silat di Indonesia Ini untuk mengembangkan aspek seni yang indah dalam gerak yang serasi dan dilandasi rasa cinta kepada budaya bangsa. 
  3. Aspek bela diri Aspek ini bertujuan untuk mengembangkan aspek bela diri yang terampil dalam gerak efektif. Ini untuk menjaga keselamatan atau kesiagaan fisik dan mental yang dilandasi sikap kesatria, tanggap, dan mengendalika diri. 
  4. Aspek olah raga. Pada aspek ini dalam pencak silat sangat penting. Karena pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Aspek lain yang bisa dikembangkan ialah kompetisi, artinya olah raga bisa dipertandingkan dalm bentuk perorangan atau regu. Untuk tujuan utama antara lain, tujuan untuk mencapai kesehatan, rekreasi, dan prestasi.
Berikut merupakan keterampilan dasar dalam olahraga beladiri pencak silat :

B. Teknik-Teknik Dalam Pencak Silat
1. Sikap Dasar Pencak Silat
Teknik pertama yang harus kalian pelajari dan kuasai adalah sikap dasar dari pencak silat. Sikap ini merupakan sikap-sikap statis. Dan dilakukan untuk melatih kekuatan otot-otot pada tungkai. Terbentuknya sikap dasar ini juga sebagai pondasi pembentukan gerak teknik untuk pesilat selanjutnya, yang meliputi sikap jasmaniah dan juga sikap rohaniah. Adapun beberapa sikap dasar dari seni bela diri ini, meliputi :
a. Sikap Berdiri
Yang perlu kalian ketahui mengenai sikap berdiri dalam pencak silat, dikenal 3 sikap, yaitu : sikap berdiri tegak, sikap berdiri kangkang, dan sikap berdiri kuda-kuda.
1) Sikap berdiri tegak
Badan tegak lurus, pandangan fokus ke depan, bahu, dada, perut wajar, rileks, tumit rapat, telapak kaki membuat sudut 90 derajat. Berat badan
ada kedua kaki. Bernafas wajar melalui hidung. Sikap berdiri tegak sesuai dengan sikap kedua tangan dapat dibedakan menjadi 4 (empat) sikap tegak.
  • Sikap tegak 1, kedua lengan dan tangan lurus ke samping.
  • Sikap tegak 2, kedua tangan mengepal berada di samping.
  • Sikap tegak 3, kedua tangan mengepal di dada.
  • Sikap tegak 4, kedua tangan menyilang di depan dada.
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 1 : Sikap Tegak

2) Sikap berdiri kangkang
Sikap berdiri kangkang adalah sikap dasar untuk langkah dan kuda- kuda. Titik pertemuan garis-garis sikap menunjukkan titik berat badan, agar kedua kaki sama simetris. Cara mengambil sikap dengan merentangkan kaki kiri ke kiri, atau merentangkan kaki kanan ke kanan, atau loncatan kecil merentangkan kedua kaki langsung membentuk sikap kangkang.
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2 : Sikap kangkang

3) Sikap berdiri kuda-kuda
Sikap berdiri kuda-kuda adalah sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela- serang. Latihan ini dilakukan dengan sikap tegak dan dua kepalan tangan di pinggang. Sikap ini terdiri atas berikut ini :
  • Kuda-kuda depan yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki ditarik ke depan dengan lutut tetap ditekuk, sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan bertumpu di kaki depan.
  • Kuda-kuda belakang yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki berada di depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan bertumpu di kaki belakang.
  • Kuda-kuda tengah yaitu sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong.
  • Kuda-kuda samping yaitu kudakuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan bertumpu di salah satu kaki yang menekuk ke kiri dan ke kanan.
  • Kuda-kuda silang depan dan silang belakang yaitu dari posisi sikap berdiri kuda-kuda tarik salah satu kaki secara serong ke depan kanan, atau kiri, atau ke arah belakang kanan atau kiri.
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 3 : Sikap kuda-kuda

b. Sikap Jongkok
Ada dua macam sikap jongkok, yaitu : sikap jongkok dan jengkeng. Sikap jongkok di sini bukan jongkok biasa, tetapi mencangkung pantat duduk pada ujung kedua tumit. Pinggang, punggung, leher dan kepala tegak lurus pandangan mata ke depan. Keseimbangan tetap dijaga dengan baik. Kedua telapak tangan diletakkan di kedua lutut masing-masing tetapi tetap dijaga kewaspadaan dan keseimbangan. Jari-jari dilatih juga otot-otot bahu tungkai bawah dan sendi lutut ditambah sendi bahu. Untuk putri kedua kaki agak merapat, demikian juga sikap jengkeng
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 4 : Sikap Jongkok


c. Sikap Duduk
Sikap duduk meliputi sikap duduk pada umumnya dan sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Untuk permainan bawah ada lima sikap, yaitu : duduk, sila, simpuh, sempok/depok, dan trapsila/mengorak sila.
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 5 : Sikap Duduk

d. Sikap Berbaring
Sikap berbaring mempunyai fungsi untuk dasar menjatuhkan diri dan sikap pembelaan, seorang pesilat tidak boleh jatuh, tetapi kalau jatuh, apakah jatuhnya telentang, miring atau telungkup, harus benar-benar jatuhnya tidak apa-apa, masih dalam sikap pembelaan. Pada jatuh telungkup mendarat kedua tangan dulu, jangan muka dulu, hati-hati dada, otot-otot lengan, tangan bahu harus kuat. Sikap berbaring terdiri dari sikap telentang, sikap miring dan sikap telungkup.
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 6 : Sikap Berbaring


e. Sikap Khusus
Sikap khusus adalah sikap tegak satu kaki. Sikap tegak satu kaki ini merupakan dasar melatih keseimbangan yang perlu untuk gerak pembelaan maupun serangan. Sikap khusus antara lain : sikap tegak satu kaki, sikap rimau/merangkak, sikap monyet, sikap naga, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 7 : Sikap Khusus

f. Sikap Pasang
Pengertian sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir dari rangkaian gerak. Sikap pasang mempunyai unsur-unsur; sikap kuda- kuda, sikap tubuh, sikap lengan dan tangan. Ditinjau dari tinggi rendahnya sikap tubuh, maka sikap pasang dapat dibagi menjadi 3, yaitu: pasang atas, pasang tengah dan pasang bawah. Pasang atas dan pasang tengah menggunakan kuda-kuda atau sikap kaki sebagai berikut: Kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda silang (depan dan belakang), dan sikap khusus lainnya atau menirukan binatang, kuda-kuda samping. Untuk lebih jelasnya sikap pasang atas dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 8 : Sikap Pasang


2. Gerak Dasar Pencak Silat
Setelah kalian mempelajari tentang bentuk-bentuk sikap dasar dalam olahraga beladiri pencak silat, maka dilanjutkan dengan gerak dasar pencak silat, yang meliputi :
a. Arah
Yang perlu kalian pahami dalam olahraga beladiri pencak silat adalah delapan penjuru mata angin, dalam pengertian gerak, yaitu: arah belakang, serong kiri belakang, samping kiri, serong kiri depan, depan, serong kanan depan, samping kanan, dan serong kanan belakang.

b. Cara melangkah
Yaitu cara memindahkan injakan kaki. Cara melangkah, dilakukan dengan cara :
1) Angkatan : Didalam teknik ini terdapat dua macam bentuk yakni antara lain sebagai berikut :
  • Angkatan tinggi, Cara melakukan angkatan tinggi adalah salah satu kaki diangkat pada tempat tertentu yang sesuai dengan tujuan dan arah.
  • Angkatan rendah, Cara melakukan angkatan rendah adalah salah satu kaki diangkat biasa dengan paha bersudut ± 30 derajat, kemudian kaki yang diangkat tersebut diletakkan pada tempat tertentu yang sesuai dengan tujuan dan arah.
2) Geseran : Cara melakukan langkah geseran adalah salah satu kaki digeser namun ujung kaki (tumit) menyentuh lantai, kemudian kaki yang digeser tersebut diletakkan pada tempat tertentu yang sesuai dengan tujuan dan arah.

3) Putaran : Cara melakukan langkah putaran adalah salah satu kaki (kanan) diangkat kemudian memutar keluar dan kaki pada sebelah kiri yang berada dibelakang menjinjit.

4) Lompatan : Satu kaki bertolak, disusun oleh kaki lainnya. Kaki yang satu mendarat/diletakkan di tempat yang sesuai dan kedua kaki mendarat bersama-sama. Lompatan dilakukan dengan tumpuan satu kaki dan mendarat satu persatu.

5) Loncatan :
  • Tumpuan pada kedua kaki saat bertolak dan mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan.
  • Kedua kaki mendarat/diletakkan bersama ditempat yang sesuai dengan arah tujuan.
6) Ingsutan : Cara melakukan langkah ingsutan adalah dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut :
  • Menggeser telapak tangan dari lantai menggunakan tumit (tidak diangkat).
  • Telapak kaki keluar dan dalam.
  • Bisa juga dilakukan dengan gerakan tumit (telapak kaki sejajar/searah).
  • Kedua lutut di bengkokkan.
c. Langkah dan posisi
Langkah adalah perbuatan injakan kaki dari satu tempat ke tempat lain. Langkah dilakukan dengan posisi segaris, tegak lurus dan serong. Langkah diperhitungkan terhadap posisi lawan sehingga setiap langkah mempunyai arti dan isi.

d. Bentuk/pola langkah
Pengembangan langkah yang berangkai dengan tujuan tertentu merupakan bentuk/pola langkah. Pola langkah dalam pencak silat, merupakan teknik dasar gabungan dalam pencak silat. Teknik ini merupakan perkembangan dari gerakan kuda-kuda yang lebih mudah. Supaya gerakan ini tidak mudah untuk dibaca oleh lawan, maka kalian bisa melakukan perubahan injakan kaki dari sudut ke sudut lain. Pola langkah antara lain :
1) Pola langkah lurus
2) Pola langkah gergaji/zig-zag
3) Pola langkah ladam atau huruf U
4) Pola langkah segitiga
5) Pola langkah segi empat
6) Pola langkah huruf S

3. Teknik Dasar Serangan Tangan
Serang dapat dibagi menurut jenisnya berdasarkan alat yang digunakan untuk melakukan serangan, antara lain : serangan tangan/lengan yang lazim disebut pukulan dan serangan tungkai/kaki yang lazim disebut tendangan. Setiap serangan memiliki unsur-unsur : sikap tangan/kaki sebagai alat serangan, sikap kuda-kuda, sikap tubuh.

a. Teknik serangan tangan/lengan
1) Serangan tangan arah depan :
  • Tebak : pukulan dengan telapak tangan. Cara melakukannya sebagai berikut : sikap tangan terbuka menghadap ke depan, jari- jari rapat dan lurus ke depan. Arah sasaran ditujukan pada dada lawan.
  • Tinju : pukulan dengan kepalan tangan. Cara melakukannya sebagai berikut ; Tangan dikepalkan, sikap tangan mengenggam, dan asaran diarahkan pada dagu, leher, atau dada.
  • Dorong : pukulan dengan kedua telapak tangan. Pukulan dorongan dapat dilakukan dengan menggunakan dua tangan. Cara melakukannya adalah dengan mengambil posisi siap atau sikap pasang. Angkat kedua tangan lurus ke depan setinggi bahu dengan telapak tangan menghadap ke depan. Setelah itu lakukan dorongan ke arah lawan sesuai target yang dituju.
  • Sodok : pukulan dengan ujung-ujung jari tangan. Cara melakukannya sebagai berikut: sikap tangan terbuka, telapak tangan menghadap ke atas, jari-jari rapat dan lurus ke depan. Arah sasaran ditujukan pada ulu hati atau dagu.
  • Bandul : pukulan dengan ayunan kepalan tangan. Cara melakukannya sebagai berikut ; sikap tangan menggenggam. Sasaran ditujukan pada muka atau dada. Perhatikan gambar :
Gambar 9 : Teknik serangan tangan arah depan

2) Serangan tangan arah bawah :
  • Bantul/catok : pukulan dengan mengayun kepalan tangan. Cara melakukannya sebagai berikut : tangan menggenggam berada di depan perut bagian bawah. Ayunkan tangan dengan lintasan dari bawah menuju ke depan atas. Sasaran diarahkan pada ulu hati dan dagu sasaran.
  • Sanggah : pukulan dengan pangkal telapak tangan. Cara melakukannya sebagai berikut : posisi jari-jari tangan terbuka dan berada di depan perut bagian bawah. Kemudian, tangan diayunkan dengan lintasan dari bawah menuju ke depan atas. Sasaran diarahkan pada ulu hati dan dagu sasaran.
  • Colok/tusuk : pukulan dengan ujung jari tangan. Cara melakukannya sebagai berikut; tangan berada di depan perut dengan jari-jari tidak menggenggam. Tangan diayunkan dengan lintasan dari bawah menuju ke depan atas. Sasaran diarahkan pada leher dan kepala.
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 10 : Teknik serangan tangan arah bawah

3) Serangan tangan arah atas :
  • Tumbuk : pukulan dengan kepalan tangan. Cara melakukannya sebagai berikut : tangan mengenggam menghadap ke bawah dan berada di depan atas kepala. Tangan diayunkan diawali dari atas ke arah depan bawah. Sasaran di arahkan pada dada dan kepala.
  • Pedang : pukulan dengan sisi telapak tangan. Cara melakukan sebagai berikut : posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda arah serong. Gerakan pukulan dengan sisi telapak tangan, tangan yang lain ditekuk di samping badan dengan jari-jari rapat menghadap ke depan. Tangan terbuka dan jari-jari rapat dan berada di depan salah satu telinga. Tangan diayunkan diawali dari atas menuju arah depan bawah. Sasaran diarahkan pada leher dan dagu.
  • Tebak : pukulan dengan telapak tangan. Cara melakukannya sebagai berikut :tangan menyerang dimulai dari atas kepala, dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan jari-jari rapat agak di tekuk. Tangan diayunkan dengan lintasan dari atas atau depan kepala menuju ke depan bawah. Sasaran diarahkan pada kepala dan dada atas.
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 11 : Teknik serangan tangan arah atas

4) Serangan tangan arah samping :
  • Pedang : pukulan dengan sisi telapak tangan. Cara melakukannya sebagai berikut : siku ditekuk sehingga telapak tangan lebih tinggi dari siku. Tangan diayunkan ke arah depan mendatar. Sasaran diarahkan pada badan dan leher samping.
  • Tampar : pukulan dengan telapak tangan. Cara melakukan sebagai berikut : posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang. Salah satu tangan memukul ke sasaran dengan telapak tangan dan tangan yang lain ditekuk di depan dada dengan telapak tangan rapat menghadap ke depan.
  • Bandul : pukulan dengan kepalan tangan. Cara melakukannya sebagai berikut : tangan menggenggam, berada di samping depan badan, siku ditekuk sehingga genggaman berada lebih tinggi dari siku. Tangan diayunkan ke arah samping badan agak ke depan mendatar, kemudian ke samping sisi bagian badan lain. Sasaran diarahkan pada bagian badan samping dan sendi bahu atau pipi.
  • Kepret : pukulan dengan punggung tangan. Cara melakukannya sebagai berikut : tangan terbuka dan lemas. Siku di tekuk sehingga tangan berada di depan agak ke samping depan pada sisi badan lain. Tangan mengayun ke arah depan mendatar. Sasaran diarahkan pada kepala dan dada lawan.
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 12 : Teknik serangan tangan arah samping

b. Serangan siku
Pada serangan dengan siku, jarak lawan harus dekat. Serangan dengan menggunakan siku dapat dilakukan dengan arah serangan :
1) Arah serangan depan
Cara melakukan sebagai berikut :
  • Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu kaki kiri di depan dengan lutut ditekuk dan kaki kanan lurus ke belakang.
  • Untuk melakukan serangan kepada lawan, yaitu siku tangan kiri ditekuk lurus ke depan dan tangan kanan ditekuk di depan dada jari-jari rapat dalam posisi berdiri.
2) Arah serangan belakang
Cara melakukannya sebagai berikut :
  • Posisi awal, berdiri dengan kaki kiri di belakang dalam keadaan ditekuk dan kaki kanan di depan dengan lutut agak ditekuk.
  • Untuk melakukan serangan kepada lawan dengan siku tangan kanan ditekuk lurus ke belakang dan siku tangan kiri ditekuk di depan dada dengan jari-jari rapat dengan telapak tangan berdiri tegak.
3) Arah serangan serong
Cara melakukan sebagai berikut :
  • Posisi awal, berdiri serong ke kiri dengan sikap kuda-kuda, yaitu kaki kanan di depan dengan lutut ditekuk dan kaki kiri lurus ke belakang.
  • Untuk melakukan serangan kepada lawan siku kanan ditekuk, kemudian dilemparkan ke arah sasaran dan tangan kiri ditekuk di depan dada.
4) Arah serangan bawah
Cara melakukan sebagai berikut :
  • Posisi awal berdiri dengan sikap kuda-kuda, yaitu kaki kiri dengan lutut ditekuk dan kaki kanan lurus ke belakang.
  • Untuk melakukan serangan kepada lawan, tangan kiri ditekuk di depan dada dalam keadaan tegak lurus, kemudian dipukulkan ke bawah, yaitu ke arah sasaran, sedangkan tangan kanan ditekuk di samping badan. Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 13 : Teknik serangan siku

4. Teknik Dasar Serangan Tungkai
Pada teknik tendangan tidak berbeda dengan serangan lengan/tangan, dimana terdapat bermacam-macam penggunaan variasi bagian kaki, antara lain : punggung kaki telapak kaki, ujung kaki, tumit, sisi kaki, dan pergelangan kaki. Semua teknik serangan tungkai tersebut tergantung pada sikap pasang dan gerak gerik lawan. Teknik serangan dengan menggunakan tungkai sebagai berikut :

a. Teknik serangan kaki
Teknik serangan dengan tendangan dapat dilakukan dari berbagai posisi, antara lain :
1) Posisi tendangan depan
Tendangan lurus adalah tendangan yang dilakukan lurus ke depan dengan kekuatan penuh. Adapun cara melakukannya silahkan kalian perhatikan berikut ini :
  • Sikap kuda-kuda depan.
  • Kaki kanan ditendangkan ke depan hentakan telapak kaki sejajar dengan bahu.
  • Kedua tangan berada di depan dada sebagai penyeimbang.
2) Posisi tendangan samping
Tendangan samping adalah tendangan yang langsung di arahkan ke samping badan. Silahkan kalian perhatikan cara melakukannya berikut ini :
  • Sikap kuda-kuda depan.
  • Kaki kanan ditendangkan ke samping dengan punggung kaki.
  • Kedua tangan berada di depan dada sebagai penyeimbang.
3) Posisi tendangan melingkar
Tendangan melingkar adalah tendangan ayunan. Cara melakukannya silahkan kalian ikuti dan cermati instruksi berikut ini :
  • Sikap kuda-kuda depan.
  • Putar badan, kemudian tendangkan kaki yang ada di belakang ayunan melingkar. Perkenaan pada telapak kaki.
  • Posisi kedua tangan sebagai penyeimbang gerakan.
4) Posisi tendangan T
Tendangan T adalah tendangan yang menggunakan kekuatan paha dan betis. Silahkan kalian cermati intrusksi berikut ini :
  • Sikap kuda-kuda depan.
  • Kaki kanan ditendangkan dari samping ke depan dengan hentakan telapak kaki.
  • Kedua tangan berada di depan dada sebagai penyeimbang.
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar tendangan di bawah ini !
Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 14 : Teknik serangan kaki

b. Teknik serangan lutut
Berdasarkan arah lintasan serangnya, serangan lutut dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu:
1) Serangan lutut bawah, yaitu lintasannya dari bawah ke atas.
2) Serangan lutut samping, yaitu lintasannya dari samping.

5. Teknik Dasar Hindaran
Hindaran adalah suatu usaha pembelaan dengan cara memindahkan bagian- bagian badan yang menjadi sasaran serangan, dengan melangkah atau memindahkan kaki. Sasaran yang dimaksud adalah bagian badan yang menjadi tujuan serangan lawan. Kalian perhatikan bentuk-bentuk hindaran berikut ini :
a. Hindar hadap, yaitu menghindar dengan memindahkan kaki, sehingga posisi tubuh menghadap lawan.
b. Hindar sisi, menghindar dengan memindahkan kaki, sehingga posisi tubuh menyamping lawan.
c. Hindar angkat kaki, menghindar dengan cara angkat kaki.
d. Hindar kaki silang, menghindar dengan memindahkan kaki secara menyilang.

2. Teknik Dasar Elakan
Elakan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki yang tidak berpindah tempat atau kembali ke tempat semula. Gerakan elakan menghindari pukulan lawan dengan cara mengelak. Elakan dilakukan dengan memindahkan posisi tubuh untuk menghindari pukulan atau tendangan. Keterampilan gerak elakan silahkan kalian perhatikan terdiri atas :

a. Elakan bawah
Cara melakukan elakan bawah adalah sebagai berikut : Sikap kuda-kuda depan. Rendahkan tubuh dengan cara lutut ditekuk tanpa memindahkan letak posisi kaki. Sikap tangan waspada.

b. Elakan atas
Cara melakukan elakan atas adalah sebagai berikut : Sikap kuda-kuda depan. Angkat kedua kaki dengan sikap tungkai ditekuk. Sikap tangan tetap waspada. Mendarat dengan kedua kaki saling menyusul.

c. Elakan samping
Cara melakukan elakan samping adalah sebagai berikut. : Sikap kuda-kuda tengah. Pindahkan berat badan ke samping kiri/kanan dengan mengubah sikap kuda-kuda tengah menjadi kuda-kuda samping. Sikap tangan tetap waspada.

d. Elakan belakang lurus atau berputar dalam posisi kuda-kuda depan
Cara melakukan elakan elakan belakang berputar adalah sebagai berikut : Sikap kuda-kuda depan. Posisi badan sedikit dicondongkan ke belakang. Sikap tangan waspada.

Untuk lebih jelasnya kalian perhatikan gambar elakan di bawah ini !
Gambar 15 : teknik dasar elakan

3. Teknik Dasar Tangkisan
Tangkisan adalah usaha pembelaan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan serangan. Kontak langsung itu bertujuan : mengalihkan serangan dari lintasannya dan membendung atau menahan serangan, jika terpaksa. Sikap menangkis selalu disertai sikap kuda-kuda dan sikap tubuh dengan menggunakan satu lengan, dua lengan, dan kaki.

a. Tangkisan satu lengan
1) Tangkisan dalam, dari luar ke dalam
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan berada di depan dada. Langkahkan satu kaki ke belakang (misalnya kaki kiri) disertai dengan tangan kanan bergerak ke samping kiri. Saat tangan kanan bergerak ke belakang, jari-jari terbuka dan tangan kiri tetap di depan dada. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan.

2) Tangkisan luar, dari dalam keluar
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan berada di depan dada. Langkahkan salah satu kaki ke belakang (mislanya kaki kiri) disertai tangan kanan bergerak ke samping kanan. Tangan kanan saat bergerka ke depan jari-jari tangan terbuka, sedangkan tangan kiri tetap berada di depan dada. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan.

3) Tangkisan atas, dari bawah ke atas
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan di depan dada. Langkahkan salah satu kaki ke belakang (misalnya kaki kiri) disertai dengan tangan kanan bergerak ke atas. Saat bergerak, lengan bawah tangan kanan tetap horizontal sehingga siku bergerak mengikuti ke atas. Tangan kanan bergerak menghadap ke depan dengan jari-jari tangan terbuka, sedangkan tangan kiri tetap berada di depan dada. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan.

4) Tangkisan bawah, dari atas ke bawah
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan berada di depan dada. Langkahkan salah satu kaki ke belakang (misalnya kaki kiri) disertai dengan tangan kanan bergerak ke bawah di depan badan. Telapak tangan saat bergerak ke belakang dengan jari-jari tangan terbuka, sedangkan tangan kiri tetap berada di depan dada. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan.
Gambar 16 : Teknik tangkisan satu lengan 

b. Tangkisan siku
1) Tangkis siku dalam : siku dalam tinggi dan siku dalam rendah
Berdiri dengan kedua tumit rapat dan kedua tangan di depan dada. Langkahkan salah satu kaki ke belakang dan kedua siku ditekuk kemudian digerakkan ke arah dalam melewati depan badan sampai berhenti di sisi badan yang lain. Saat bergerak posisi siku tetap ditekuk sehingga lengan bawah vertikal ke atas dan telapak tangan menghadap ke badan. Tangan yang tidak untuk menangkis tetap berada di depan dada. Perkenaan tangkisan pada siku.

2) Tangkis siku luar : siku luar tinggi dan siku luar rendah
Berdiri dengan kedua tumit rapat dan kedua tangan berada di depan dada. Langkahkan salah satu kaki ke belakang dan kedua siku ditekuk kemudian digerakkan ke arah luar melewati depan badan sampai berhenti di sisi badan yang lain. Saat bergerak, posisi siku tetap ditekuk sehingga lengan bawah vertikal ke atas dan telapak tangan menghadap ke badan. Tangan yang tidak untuk menangkis tetap berada di depan dada. Perkenaan tangkisan pada siku.
Gambar 17 : Teknik tangkisan siku

c. Tangkisan dua lengan

1) Sejajar dua tangan/lengan atas
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan berada di depan dada. Langkahkan satu kaki ke belakang disertai dengan gerakan kedua lengan atau tangan menangkis ke depan. Gerakan dilakukan oleh kedua lengan bawah secara bersamaan dan sejajar, serta kedua telapak tangan saling berhadapan. Perkenaan tangkisan pada kedua tangan atau lengan bawah dekat pergelangan tangan.

2) Belah tinggi/rendah
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan berada di depan dada. Langkahkan salah satu kaki ke belakang disertai dengan gerakan kedua lengan atau tangan membelah ke atas atau ke bawah. Gerakan dilakukan oleh kedua lengan secara bersamaan. Saat bergerak, awalnya kedua tangan saling berhadapan, namun setelah kedua lengan hampir lurus secara mendadak kedua tangan diputar dan masing-masing dibawa ke luar atau samping, sehingga kedua telapak tangan saling membelakangi dan secara bersamaan menjauh. Gerakan tangan pada tangkis belah ini seperti pada gerakan pada tangan renang gaya kupu- kupu.

3) Silang tinggi/rendah
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan berada di depan dada. Langkahkan salah satu kaki ke belakang disertai dengan gerakan kedua lengan atau tangan menyilang ke atas atau ke bawah. Gerakan dilakukan oleh kedua tangan secara bersamaan, jari-jari terbuka dan rapat. Pertemuan kedua lengan untuk posisi silang adalah pada pertengahan lengan bawah. Kedua telapak tangan menghadap ke luar, sehingga punggung tangan saling berhadapan.

4) Buang samping
Berdiri tegak, kedua tumit rapat, dan kedua tangan berada di depan dada. Langkahkan salah satu kaki ke belakang dan kedua lengan menjulur ke depan dengan kedua tangan berada di atas dan di bawah. Kedua telapak tangan menghadap ke samping badan dengan kedua ibu jari saling berdekatan. Siku lengan yang berada di atas agak diangkat sehingga berada lebih tinggi dari tangan. Gerakan tangan dari depan badan sampai ke samping badan. Kedua lutut agak ditekuk untuk keseimbangan badan. Perkenaan pada kedua telapak tangan dan serangan lawan dibuang ke arah samping badan.
Gambar 18 : Teknik tangkisan dengan dua tangan

d. Tangkisan kaki
1) Tangkisan kaki tertutup samping
Berdiri tegak menyamping arah serangan, kedua lengan mengepal depan dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°. Saat serangan datang dari arah samping lurus badan bawah, lakukan gerakan mengangkat salah satu kaki bersamaan lutut tertekuk, sedangkan kaki satunya sebagai kaki tumpu, badan tegak dan kedua tangan depan badan.

2) Tangkisan kaki tutup depan
Berdiri tegak menghadap arah serangan, kedua lengan mengepal depan dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°. Saat serangan datang dari arah depan lurus badan bawah, lakukan gerakan mengangkat salah satu kaki bersamaan lutut tertekuk, sedangkan kaki satunya sebagai kaki tumpu, badan tegak dan kedua tangan depan badan.

C. Sarana dan Prasarana Pencak Silat

1. Lapangan Pencak Silat/Gelanggang
Lapangan pencak silat atau gelanggang dalam merupakan sarana dan prasarana pokok yang harus ada dengan standar tertentu dalam sebuah laga.
Gambar 19. Gelanggang Pencak Silat

Kemudian, ukuran lapangan pencak silat dalam pertandingan profesional adalah 10 x 10 meter, di mana pada bagian tengah lapangan, terdapat dua buah lingkaran yang memilki diameter ukuran masing masing 8 meter.

Berdasarkan jenisnya, pertandingan dalam Pencak Silat di bedakan menjadi dua kategori yaitu. 
  1. Pada nomor tanding, olahraga pencak silat dibedakan berdasarkan berat badan. Sebelum pertandingan dimulai para atlet di haruskan mengecek berat badan pada petugas timbangan yang bersangkutan. Dengan didampingi oleh offical, atlet menuju meja penimbangan berat badan sebelum bertanding. Nomor tanding akan dipertandingkan dalam berbagai kelas. Uraian kelas-kelas yang dertandingkan dapat dilihat pada tabel. 
  2. Seni ialah sebuah nomor pertandingan pada pencak silat yang tidak melakukan body contact. Merupakan sebuah pagelaran gerak dengan menggunakan power, speed, mimik wajah dan di batasi oleh waktu. Setiap penampilan seni memiliki waktu 3 menit. Adapun nomor seni dibagi menjadi 3 bagian yaitu: 
  • Seni tunggal ialah seni yang di lakukan oleh satu orang/perorangan. Baik putra maupun putri. Sejata yang di gunakan adalah golok dan toyak. Aksesoris yang di gunakan adalah berupa srembong dan ikat kepala.
  • Kategori seni ganda ialah seni yang di lakukan oleh dua orang yang melakukan sebuah gerakan pertarungan yang sudah di latih dan di susun secara sistematis. Senjata wajib yang di gunakan adalah toyak dan golok selebihnya atlet di haruskan menambah satu lagi senjata yang di gunakan. Aksesoris yang di gunakan adalah srembong dan ikat kepal.
  • Seni beregu adalah seni yang di lakukan oleh tiga orang baik putra maupun putri. Ketiga atlet melakukan gerakan sebanyak 100 gerakan secara bersamaan. Tidak adanya senjata apapun dalam seni beregu ini. Aksesoris yang di gunakan hanya mengenakkan sabuk berwarna putih yang di ikat rapi pada bagian perut.
2. Matras
Ukuran matras pencak silat adalah 10 x 10 meter, memilki warna dasar hijau terang dengan garis putih setebal 5 cm. Dan pada lapangan berdiameter 8 meter, dengan lingkaran tengah berdiameter 3 meter. Tebal matras pencak silat dalam pertandingan profesional adalah 5 cm.
Kegunaan matras adalah pemanfaatan sebagai alas dalam pertandingan yang berguna untukmenopang segala gerakan dan posisi atlet kerika dalam laga atau pertandingan pencak silat.

3. Seragam Silat
Atlet pencak silat juga harus menegnakan sabuk sesuai dengan tingkatan yang di peroleh. Serata seragam yang terdiri atasa baju dan celana silat. Pada baju seragam pesilat memiliki badge IPSI di area dada bagian kiri.

4. Body Protector
Perlengkapan atlet pencak silat berikutnya adalah body protector yang di pakai sebagai perlindungan tubuh. Seperti perlindungan:
  • tulang kering (kaki).
  • kemaluan.
  • pada bagian depan tubuh yang berbentuk seperti rompi pada bagian dada ke bawah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Materi Pencak Silat (Pengertian, Sikap Dasar, Gerak Dasar dan Teknik Dasar dalam Pencak Silat, Sarana dan Prasarana)"

Post a Comment