Aktivitas di Alam Bebas, Penjelajahan Pantai

A. Kegiatan Penjelajahan Pantai 
Penjelajahan pantai merupakan kegiatan yang akan memberikan pengalaman yang menyenangkan. Pantai dengan panoramanya akan memberikan nuansa tersendiri bagi setiap petualangan. Pantai merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh penjelajah.
Penjelajahan di alam bebas adalah jenis kegiatan yang dilakukan di luar kelas seperti di hutan bukit, gunung, pantai, sungai dan sebagainya. Maksud dan tujuan diadakannya penjelajahan di alam bebas sebagai berikut.
  1. Mendekatkan diri kepada Tuhan pencipta alam semesta.
  2. Mengagumi dan mencintai keindahan tanah air sendiri.
  3. Membina kesehatan, ketangkasan, serta kesegaran fisik, mental, emosional, dan sosial.
  4. Mendapatkan kegembiraan dan kepuasan secara psikologis.
  5. Mengendorkan ketegangan jiwa dan jasmani agar kelelahan dan kemerosotan semangat kerja/belajar dapat dihindari.
  6. Mempertebal keakraban dan kerjasama.
  7. Melatih ketajaman panca indra dan mempertahankan keseimbangan pertumbuhan.
  8. Meningkatkan rasa percaya diri, kreatif, tabah, dan ulet dalam menghadapi setiap tantangan.
  9. Meningkatkan disiplin dan rasa tanggung jawab.
  10. Mengisi waktu luang atau liburan.
  11. Membentuk pribadi yang lebih baik.

Penjelajahan pantai akan memberikan tantangan tertentu. Kita akan melalui banyak rintangan seperti menyeberangi muara. Selain itu kondisi cuaca di pantai sangat panas. Hal ini merupakan tantangan bagi setiap petualang. Oleh sebab itu, persiapan fisik dan peralatan harus benar-benar disiapkan sebaik mungkin.
Berikut ini tahap-tahap dalam melakukan penjelajahan pantai.

1. Perencanaan Penjelajahan Pantai 
Untuk melakukan penjelajahan pantai kita harus menyiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu. Selain itu, ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan apabila akan melakukan penjelajahan pantai. Prinsip dasar tersebut sebagai berikut.
  • Rencanakan dengan benar kegiatan penjelajahan pantai yang akan dilaksanakan 
  • Pastikan pantai yang akan kita tuju aman untuk dijelajahi.
  • Susunan acara penjelajahan dengan matang.
  • Pastikan surat izin dari orang tua dan instansi terkait sudah dimiliki.
  • Kondisi badan harus benar-benar sehat dan prima sediakan obat-obatan yang sekiranya diperlukan dalam perjalanan (P3K).
  • Bawalah makanan dan minuman yang cukup. Terutama minuman harus dibawa dalam jumlah yang cukup banyak. 
  • Bawalah perlengkapan dan peralatan yang sekiranya akan dibutuhkan di pantai.
2. Peralatan dan Perlengkapan 

Pada dasarnya perlengkapan dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu kelengkapan pribadi dan perlengkapan kelompok. 

a. Perlengkapan Pribadi 
Perlengkapan pribadi yang akan dibawa dapat dipermudah dan dikelompokkan menurut fungsinya. Berikut data perlengkapan pribadi yang dibawa dalam kegiatan penjelajahan pantai 
  1. Pakaian, pilihlah pakaian dengan kriteria 3 W, yaitu wicking (kuat), warmth (hangat), water/wind proofing (tahan air dan angin)
  2. Sepatu dan kaos kaki, pilihlah sepatu yang nyaman dan sesuai. Sepatu yang digunakan dapat melindungi kaki dari semak berduri dan hewan-hewan tanah yang berbahaya. Pilihlah kaos kaki yang terbuat dari bahan wol atau sintetis, hindari kaos kaki dari bahan katun.
  3. Ransel, ransel yang banyak dijual dan digunakan biasanya ukuran 60 L, 80 L,  dan 100 L.  Ransel yang baik mempunyai beberapa kriteria yaitu kokoh, bahannya kuat, tahan air, dan mempunyai sabuk pinggang untuk mengurangi goyangan ransel.
  4. Tempat air minum dan makanan, air minum ditempatkan pada wadah yang tahan pecah, tidak bocor dan mudah dibawa. Manfaat air sangat penting dalam perjalanan. Kekurangan air dapat menyebabkan dehidrasi sebaliknya kelebihan pun dapat menyebabkan sakit perut dan sukar berjalan. Makanan yang cocok dibawa grup perjalanan adalah makanan yang berkalori tinggi sehingga dapat menambah energi dalam perjalanan. Coklat dan permen adalah contoh makanan kecil yang sangat berguna dalam perjalanan.
  5. Ponco atau Rain Coat, Ponco atau Rain Coat terbuat dari bahan yang tahan air sehingga dapat melindungi kita dari hujan.
  6. Alat Navigasi, kompas, peta dan, altimeter, GPS, serta alat-alat navigasi lainnya yang sangat dibutuhkan dalam perjalanan. Minimal yang harus dibawa para petualang adalah kompas dan peta.
  7. Sun Screen (pelindung matahari), sun screen sangat dibutuhkan sebagai pelindung kulit dari sengatan sinar matahari. Apalagi  cuaca di pantai sangat panas.
  8. Perlengkapan Tidur, untuk perlengkapan tidur bawalah matras sleeping bag atau cukup dengan jaket sweater. Pilihlah perlengkapan tidur yang praktis, nyaman, bersih, dan dapat menghangatkan tubuh. 
  9. Perlengkapan Penunjang, perlengkapan lain yang menunjang aktivitas dalam di alam bebas dapat dibawa dalam ransel yaitu pisau, korek api, senter, obat-obatan pribadi dan alat komunikasi (handphone atau handy talkie).
b. Perlengkapan Kelompok 
Perlengkapan kelompok adalah perlengkapan yang dibawa untuk memenuhi kebutuhan semua anggota kelompok. Barang-barang tersebut meliputi (tenda dapat berupa tnda dome, tenda plastik biasa, dan tenda pleton), perlengkapan P3K, perlengkapan masak (kompor gas dan panci), perlengkapan makanan (sendok dan piring), dan bahan bakar (spiritus, parafin, atau minyak tanah)

B. Teknik Penyelamatan Penjelajahan di Pantai 
Jalur penjelajahan di pantai umumnya tidak seberat di hutan. Meskipun demikian, bukan berarti pantai aman sekali. Di manapun kita berada, apalagi di alam bebas, bahaya akan selalu mengintai kita. Oleh karena itu, kegiatan penyelamatan bagi korban kecelakaan harus kita kuasai. Bahaya yang biasanya muncul di pantai antara lain dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan, terjatuh di batu karang, terbawa arus ketika menyebrang muara, dan tergulung ombak lautan. Oleh sebab itu, setiap penjelajah pantai harus selalu waspada selama melakukan penjelajahan. 
Apabila salah satu teman kita mengalami kecelakaan, kita harus cepat memberikan pertolongan pertama. Berikut ini beberapa jenis kecelakaan di pantai antara dan cara pertolongan pertamanya. 
  1. Dehidrasi, dehidrasi adalah kondisi kekurangan cairan. Dehidrasi disebabkan oleh keadaan cuaca yang panas, terik matahari, dan tiupan angin yang kencang, sehingga akan mempercepat penguapan cairan di dalam tubuh. Adapun beberapa gejala dehidrasi sebagai berikut. Tubuh lemas, kepala terasa pusing, terkadang mengakibatkan pingsan. Upaya pertama untuk menolong peserta yang mengalami dehidrasi sebagai berikut. Memperhatikan perjalanan, carilah tempat yang teduh, letakkan korban pada posisi yang nyaman, setelah bangun dari pingsan berilah ia minum sebanyak-banyaknya, sebelum melanjutkan perjalanan tunggulah beberapa saat sampai korban sanggup melanjutkan perjalanan.
  2. Terjatuh di batu karang, terjatuh di daerah yang berbatu barang merupakan salah satu resiko dari kegiatan yang dilakukan di pantai. Akibat yang dialaminya pun cukup bervariasi, dari luka lecet memar, pendarahan hebat, sampai patah tulang.
Berikut akan diuraikan mengenai beberapa luka yang kemungkinan terjadi selama penjelajahan pantai.
a. Luka Lecet
Luka lecet diakibatkan oleh goresan antara kulit dengan benda kasar. Akibat gesekan tersebut adalah terkelupasnya sebagian kulit biasanya terjadi pada bagian kaki. Upaya pertolongan pertama terhadap luka lecet sebagai berikut. 
  1. Membersihkan luka dengan air bersih atau sabun.
  2. Gunakan kain yang lembut atau kapas yang bersih untuk membantu membersihkan luka.
  3. Bersihkan lagi dengan alkohol untuk mensterilkan bagian kulit yang lecet.
  4. Olesi luka dengan obat merah. Jika lukanya dalam, maka segeralah tutup dengan kasa steril dan perban.
b. Luka Memar 
Luka memar diakibatkan oleh benturan dengan benda tertentu. Benturan ini akan mengakibatkan pendarahan yang terjadi dalam, sehingga terjadi pembengkakan dan berwarna merah kebiru-biruan. Upaya pertolongan pertama terhadap luka memar sebagai berikut.
  1. Kompres bagian yang bengkak dengan menggunakan air hangat dan kain lembut. Kemudian kompres bagian yang bengkak dengan air dingin selama 3-5 menit.
  2. Olesi dengan cream.
  3. Lakukan setiap hari sampai bengkak dan rasa nyerinya hilang.
c. Patah Tulang 
Patah tulang akan menyebabkan badan yang patah tidak dapat digerakkan. Akibatnya akan terjadi pembengkakan dan perubahan warna yang terjadi yang menjadi biru dan bentuk bagian tubuh yang berubah. Kecelakaan pada tulang terbagi dalam dua bagian, sebagai berikut.
  1. Patah Tulang Terbuka, bagian tulang yang patah menonjol keluar. Selain itu, patah tulang jenis ini akan menimbulkan luka yang besar dan pendarahan yang hebat, sehingga rentan terkena bibit penyakit. Upaya pertolongan pertama untuk patah tulang terbuka sebagai berikut. a) menghentikan pendarahan kemudian tutup bagian tubuh yang luka dengan pembalut kain, b) kemudian tutup bagian tubuh yang luka dengan pembalut kain, c) letakkan anggota tubuh yang patah pada posisi yang lebih tinggi daripada jantung, d) tindakan selanjutnya adalah membawa korban dengan sangat hati-hati secepatnya ke dokter Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
  2. Patah Tulang Tertutup, pada patah tulang tertutup tulang yang patah terlindung oleh lapisan kulit atau otot serta tidak berhubungan langsung dengan udara sehingga tidak begitu rentan terhadap bibit penyakit. Upaya pertolongan pertama dan patah tulang tertutup sebagai berikut. a) meletakkan anggota badan yang patah pada posisi yang lebih tinggi dari jantung, b) jika terjadi terdapat luka di luar perawatan luka tersebut terlebih dahulu, c) setelah itu bawalah korban dengan sangat hati-hati ke dokter, Puskesmas atau rumah sakit terdekat. 
C. Makanan dan Minuman untuk Penjelajahan di Pantai 
Makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan energi. Energi akan berubah menjadi tenaga yang membuat kita mampu melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Sama halnya pada saat melakukan penjelajahan di pantai, bahkan makanan ini sangat penting. Makanan merupakan bahan kebutuhan tubuh yang memelihara kekuatan dan ketahanan fisik. Bawalah makanan yang sesuai dengan kondisi alam pantai. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam memilih makanan harus memenuhi kriteria sebagai berikut.
  1. Bawa makanan yang banyak mengandung air dan serat seperti agar-agar dan buah-buahan. 
  2. Bawalah makanan yang dapat konsumsi, mudah untuk memasaknya, dan tahan lama seperti makanan kaleng dan mie instan.
  3. Bawalah minuman dengan jumlah yang cukup banyak agar terhindar dari dehidrasi.
Ketika melakukan penjelajahan terkadang para penjelajah kehabisan perbekalan. Hal itu merupakan hal yang biasa terjadi. Kehabisan perbekalan bukan berarti para penjelajah mengkonsumsi makanan dan minuman tidak sesuai perencanaan. Namun hal yang mungkin terjadi adalah tersesat sehingga waktu pun melebar dari waktu yang telah direncanakan. Oleh karena itu, sebagai penjelajah sejati dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman, para penjelajah harus dapat menentukan makanan dan minuman yang sekiranya dapat dikonsumsi selama di perjalanan tanpa perbekalan.
Di daerah pantai banyak terdapat sumber makanan dan minuman yang dapat dimanfaatkan. Selama kehabisan perbekalan di daerah pantai, usahakanlah jangan minum air laut, karena akan membuat semakin haus dan terkena dehidrasi. Untuk kesehatan kita minum air hujan atau air dari buah kelapa.
Untuk kriteria makanan, usahakanlah makanan yang kita konsumsi haruslah dapat dimakan, rasanya enak dan persediaannya melimpah contoh seperti buah kelapa, pandan, berbagai jenis kerang, kepiting, dan udang udangan, selain itu juga berbagai jenis ganggang dan ikan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aktivitas di Alam Bebas, Penjelajahan Pantai"

Post a Comment