Hydro Massage Air Panas dan Air Dingin

Dalam kehidupan sehari-hari bila kita melakukan aktivitas fisik berat, misalnya melakukan olahraga berat, maka akan timbul efek kelelahan. Salah satu penyebab terjadinya kelelahan adalah akibat dari penumpukan sampah olahdaya (metabolisme) misalnya berupa asam laktat.

Sesungguhnya asam laktat di sel otot bukanlah merupakan sampah akhir, namun bila jumlahnya berlebihan, dapat mengganggu kinerja sel, sehingga oleh karena itu harus segera diangkat keluar dari otot oleh sistem sirkulasi untuk didaur ulang kembali menjadi glikogen di hati dan jaringan otot lain yang tidak aktif. Oleh karena itu dengan semakin baiknya kemampuan seseorang untuk mengangkut sisa olahdaya tersebut keluar dari otot yang lelah ke dalam hati dan otot lain maka semakin cepat pula seorang pulih dari kelelahan (Astrand:1986). Perlu pula diingat kembali bahwa timbulnya asam laktat terjadi oleh karena pembentukan asam laktat lebih cepat dari pada penyingkirannya, dalam hal ini berkaitan dengan tidak seimbangnya sistem sirkulasi dalam otot yang bersangkutan dan tidak seimbangnya pasokan O2 baik secara absolut maupun secara relatif. Pasokan O2 yang secara absolut tidak cukup, disebabkan oleh rendahnya kapasitas aerobik yang di milikinya, sedangkan pasokan O2 yang secara relatif tidak cukup disebabkan oleh karena tingginya intensitas kerja/olahraga yang dilakukannya overload. 


Salah satu cara untuk pemulihan kembali dari kelelahan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat adalah massage. Prinsip kerja massage ialah dengan memberikan tekanan-tekanan atau pijatan-pijatan yang dapat meningkatkan aliran darah dan getah bening ke arah jantung (Maria Zuluanga, et.at 1995). Massage tradisional hanya akan berefek lokal pada tempat yang dilakukan pemijatan saja, selain itu belum mampu mencapai bagian-bagian tubuh secara lebih menyeluruh. Untuk itu perlu suatu metode yang dapat meningkatkan sirkulasi yang berefek secara sistemik sehingga dapat efektif sampai kepada seluruh sudut-sudut tubuh yang lebih dalam. 

Pada kesempatan ini akan diurakian suatu gagasan berdasarkan kaidah-kaidah fisika dan fisiologis yang sangat sederhana untuk meningkatkan sirkulasi secara sistemik seseorang dalam kondisi istirahat total dengan prinsip manuver massage.

Hydro Massage 

Hydro massage merupakan manuver massage yang dilakukan oleh tekanan air. Hal ini berdasarkan pada kaidah fisika, bila sebuah balon yang berbentuk panjang diisi air maka dalam keadaan horizontal bentuk balon rata pada seluruh bagiannya, sedangkan bila dalam keadaan vertikal maka karena pengaruh gaya gravitasi air akan menumpuk pada bagian bawah untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar: Balon berisi air dalam kondisi horizontal dan balon dalam posisi vertikal

Perubahan bentuk pada posisi vertikal dan horizontal tersebut diatas disebabkan oleh karena balon berisi air tersebut berada dalam media udara yang berat jenisnya lebih rendah dari air. Bila balon yang berisi air tersebut pada posisi vertikal dimasukkan kedalam sebuah bejana yang berisi air, maka secara kaidah fisika balon yang berisi air akan mendapat tekanan dari air dalam bejana. Bagian paling dalam dari balon akan mendapatkan tekanan terbesar dibandingkan bagian pada bagian atasnya. Hal ini akan berakibat aliran air dalam balon ke bagian yang lebih atas, sehingga air dalam balon rata pada setiap bagiannya seperti keadaan balon dalam posisi horizontal. Apabila balon tersebut dikeluarkan dari bejana maka air dalam balon akan kembali mengalir ke bagian bawah, sehingga bentuk balon seperti posisi vertikal di media udara. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 


Gambar: Perubahan bentuk dan aliran air dalam balon pada media udara dan air

Keadaan balon berisi air dapat dianalogikan dengan manusia, karena pada dasarnya 70% tubuh kita terdiri dari air. Bila seseorang masuk atau dicelupkan kedalam air dalam posisi berdiri (sebatas leher) maka ia menerima tekanan dari air. Tekanan akan semakin membesar dengan semakin dalamnya pencelupan. Tekanan yang terbesar adalah pada bagian tubuh yang terdalam paling dalam dan semakin berkurang dengan semakin dekatnya dengan ke permukaan air. Adanya perubahan tekanan pada setiap bagian dengan bagian paling dalam tekanan yang terbesar, maka akan menyebabkan meningkatnya aliran darah dan getah bening dari bagian paling bawah tubuh ke arah cranial (jantung) (Karpovich:1971; Zuluanga et.al.1995). Hal ini pada hakekatnya sama dengan apa yang terjadi pada massage dan keadaan inilah yang disebut hydro massage. 

Prinsip kerja dari hydro massage ialah dengan melakukan pencelupan secara periodik. Dengan kata lain seseorang secara bergantian dicelupkan pada posisi vertikal ke dalam air/kolam dan kemudian diangkat dari dalam air diangkat dari kolam, hal ini dilakukan secara periodik dalam kurun waktu tertentu. Manfaat dari pencelupan secara periodik ini adalah: pada saat dicelupkan akan terjadi peningkatan aliran darah dan getah bening ke arah jantung dan pada angkatan dari air, darah dan getah bening yang tadi sudah terperas ke arah cranial (jantung), tidak akan kembali ke bagian bawah lagi karena adanya sistem katup pada pembuluh darah vena dan getah bening. Keadaan inilah yang akan meningkatkan aliran (sirkulasi) pada pembuluh darah dan getah bening.

Bila pencelupan dilakukan pada kolam yang berisi air hangat (40-45 derajat Celcius) maka akan terjadi vasodilatasi pada sistem peredaran darah di kulit. Pada keadaan vasodilatasi, manuver pencelupan periodik akan lebih efektif meningkatkan aliran darah maupun getah bening menuju ke jantung. Dari uraian diatas keuntungan dengan metode hydro massage yaitu dapat meningkatkan aliran darah dan getah bening secara sistemik.

Bila seorang berendam dalam air hangat terlalu lama, maka bila ia keluar dari air dapat terjadi hipotensi orthostatik, oleh karena adanya vasodilatasi dan hilangnya tekanan air secara tiba-tiba. Keadaan ini akan menyebabkan darah turun dan terkumpul pada bagian bawah tubuh (orthostatis). Hal ini dapat berakibat pingsan (collapse) oleh karena kurangnya aliran darah ke otak. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya collapse sebelum hydro massage diakhiri, secara berangsur-angsur air hangat diganti dengan air dingin (20-25 derajat Celcius) sambil terus melakukan pencelupan periodik beberapa waktu lagi. Air dingin akan menyebab vasokonstriksi, dan dengan demikian orthostasis dapat dihindari.

Untuk melakukan metode hydro massage dengan melakukan pencelupan secara periodik ini, harus dibuat desain mesin untuk mencelupkan dan mengangkat tubuh dengan gerakan yang lambat optimal dan nyaman. Oleh karenanya perlu suatu mesin penggerak yang berjalan naik-turun untuk mencelup dan mengangkat yang dapat diatur. Mesin penggerak ini dikaitkan pada titian tempat seseorang akan melakukan hydro massage, dengan keamanan yang baik atau orang harus diikat seperti halnya penerjun payung. Kemudian untuk membuat suhu air kolam rubah dari hangat menjadi dingin dan sebaliknya dibutuhkan 2 sumber aliran air yang terdiri dari aliran air panas dan air dingin. Karena pada bagian akhir proses hydro massage dibutuhkan penurunan suhu air kolam secara bertahap, secara perlahan air dalam kolam diganti dengan air dingin. Sumber aliran airnya terletak pada dasar kolam, hal ini berguna pada saat penyaluran air panas diberhentikan dan diganti dengan penyaluran air dingin, sehingga pendinginan berawal dari dasar kolam sesuai dengan berat jenis air dingin yang lebih besar daripada air hangat. Selain itu hendaknya terdapat pula saluran pembuangan air disekitar permukaan kolam yang berguna untuk membuang air dalam kolam agar tinggi permukaan air tetap konstan. Saluran pembuangan di bagian atas itu berguna pada saat proses pergantian air kolam, dari hangat ke dingin dan dengan melalui sistem sanitasi, air dapat didaur ulang penggunaannya bila tidak terdapat sumber air yang melimpah untuk lebih jelasnya dapat dilihat desain peralatan untuk hydromassage pada gambar dibawah ini.

Penyederhanaan Prinsip Hydro Massage 

Ketergantungan pada mesin hydro massage yang memang sangat mahal harganya akan menyebabkan orang menjadi tidak dapat melakukan massage di sembarang kolam air. Oleh karena itu perlu dipikirkan mekanisme sederhana untuk dapat melakukannya di kolam pada umumnya, walaupun tentu sulit untuk mendapatkan kondisi air panas dan air dingin yang tepat memenuhi keperluan seperti dikemukakan di atas. Artinya hydro massage yang secara formal akurat, hanya dapat dilakukan di tempatnya yang formal. Diluar tempatnya yang formal, pada umumnya hanya akan dapat dilakukan pada air dingin saja atau air panas saja dengan suhu air seperti apa yang ada di sumbernya.

Prinsip hydro massage ialah pencelupan secara periodik ke dalam dan keluar air, artinya orang dalam posisi vertikal menyelam dan menyembulkan diri secara periodik. Beberapa prinsip hydro massage sederhana yang dapat direkomendasikan disini adalah melakukan gerakan-gerakan tersebut di bawah ini di dalam air: 

Gambar: Desain mesin Hidro Massage

  1. Step Ups, misalnya Harvard step ups. Untuk dapat melakukan hal ini di bagian pinggir kolam renang yang dangkal kurang lebih 1,5 m dibuat semacam bangku dengan ketinggian 50 cm dan kemudian orang melakukan step ups pada bangku tersebut.
  2. Pull Ups, untuk ini perlu disediakan palang horizontal (horizontal bar) setinggi kurang lebih 20-40 cm dari atas permukaan air, kemudian orang melakukan pull up pada palang tersebut.
  3. Squat Ups, inilah cara yang paling sederhana dan dapat dilakukan di semua kolam renang yang mempunyai bagian dengan kedalaman sebatas perut. 

Gambar: Alternative Hydro Massage

Seluruh kegiatan tersebut di atas dapat dilakukan jauh lebih ringan, oleh adanya hukum Archimedes yang bekerja pada tubuh kita, yaitu bahwa di dalam air, berat badan akan berkurang sebanyak berat air yang dipindahkan.

Hal khusus yang perlu mendapat perhatian ialah bila Hal tersebut dilakukan di kolam air panas, perlu dilakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi pingsan oleh karena adanya orthostasis, dengan cara sebagai berikut: Setelah selesai begitu keluar dari kolam air panas hendaknya segera berbaring di pinggir kolam, sampai tubuh merasa dingin, artinya telah terjadi vasokonstriksi dari pembuluh pembuluh darah kulit, dan baru setelah itu boleh berdiri dan meninggalkan kolam.

Kesimpulan, prinsip kerja hydro massage adalah pencelupan secara periodik dalam posisi berdiri ke dalam kolam air hangat yang berefek terjadinya vasodilatasi, yang akan meningkatkan aliran darah dan getah bening, sehingga bermanfaat meningkatkan aliran darah pada proses pemulihan dengan hydro massage. Hydro Massage harus diakhiri dengan air dingin untuk mencegah orthostasis.

Sumber: Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga) Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga untuk Kesehatan dan untuk Prestasi - Drs. dr. H.Y.S. Santosa Giriwijoyo

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hydro Massage Air Panas dan Air Dingin"

Post a Comment