Teknik Permainan Bola Bakar

C. Teknik-Teknik Permainan Bola Bakar
Agar dapat bermain bola-bakar dengan baik dan benar, diperlukan adanya keterampilan teknik dasar dalam permainan tersebut. Keterampilan teknik dasar yang harus dimiliki anak adalah:
  1. Memukul bola
  2. Melambung bola
  3. Lari 
  4. Melempar bola
  5. Menangkap bola
  6. Membakar 
Keterampilan teknik di dalam permainan bola-bakar dibagi menjadi: 
1. Teknik bagi regu lapangan 
  • Melempar    : melemparkan bola ke arah temannya (mengoperkan bola).
  • Menangkap  : menangkap bola dari lemparan (operan) teman. Menangkap bola dari hasil pukulan pemain regu pemukul.
  • Membakar:  membakar alat pembakar(penghangus) untuk mematikan pelari.
2. Teknik bagi pemukul .
  • Memukul : memukul bola dari lambungan seorang pelambung.
  • Melambung bola : melambungkan bola ke arah pemukul dengan permintaan Si pemukul.
  • Lari : setelah memukul bola, segera lari ke arah tiang hinggap I kemudian ke tiang hinggap II, III, IV, V dan terakhir menuju ke tiang hinggap VI setelah menyentuh tiang hinggap VI langsung masuk ke ruang bebas.

1) Teknik melemparkan bola

a. Cara memegang bola
Dalam memegang bola, anak-anak mempunyai kebiasaan dengan menggenggam bola, padahal cara ini sangat merugikan karena bola yang digenggam sulit untuk segera dilepaskan. Cara memegang bola yang benar adalah dengan menggunakan tiga jari atau dengan empat jari. 

Pegangan dengan tiga jari caranya ialah bola diletakkan pada pangkal-pangkal ruas jari tangan yaitu jari tengah, jari telunjuk dan ibu jari sedangkan jari kelingking hanya melekat secara wajar pada bola. Ketiga jari tersebut di atas agak meregang.
Gb.13: Memegang bola dengan 3 jari merenggang. (Lihat Gambar 13)
Pegengan menggunakan empat jari lebih mudah dilakukan oleh anak-anak, caranya ialah bola diletakkan pada pangkal ruas jari telunjuk, jari tengah dan jari manis, sedangkan ketiga jari tersebut bersama-sama dengan ibu jari memegang bola dan jari kelingking hanya melekat di bawah jari manis. Keempat-jari yang memegang bola saling merenggang dan di antara bola dan telapak  tangan masih ada rongga.

Gb.14: Memegang bola dengan 4 jari (Lihat Gambar 21).

b. Sikap permulaan
Berdiri menghadap ke arah sasaran yang akan dilempar dengan kedua kaki kangkang muka, belakang dan kaki kiri berada di depan kaki kanan dengan jarak 1,5-2 panjang kaki. Berat badan berada di kedua kaki. Ujung jari kaki kiri dan pandangan mata menghadap ke arah lemparan, sedangkan ujung jari kaki kanan menghadap ke kanan disertai badan miring ke arah kanan. Semua otot-otot rileks (kendor). Bola dipegang kedua tangan di depan dada. (Lihat Gambar 15).

c. Gerakan pertama 
Tangan kanan yang memegang bola dijulurkan ke belakang dengan badan condong ke belakang, sehingga berat badan berada di kaki kanan dengan sedikit menekuk kedua lutut. Kaki kiri yang berada di depan pasif, ujung kaki menyentuh tanah dan pandangan tetap ke arah sasaran dengan mengacungkan tangan kiri ke depan.


(Lihat gambar 16)  Gb. 16 : Gerakan pertama melempar 

d. Gerakan kedua 
Tangan kanan diayunkan ke depan dengan kuat, lutut kaki kanan diluruskan bersamaan dengan badan dan pinggang diputar ke arah depan menuju ke arah sasaran. Berat badan dari kaki kanan dipindahkan ke kiri dan untuk membantu gerakan, bagian badan sebelah kiri di tarik ke belakang.

e. Gerakan terakhir 
Setelah lengan diayunkan ke depan, bola dilepaskan dengan dikuti lecutan pergelangan tangan, kemudian diteruskan dengan gerak lanjutan kaki kanan melangkah ke depan, di muka kaki kiri dan berat badan berada di kaki kanan, sedangkan lutut kaki kiri lurus dengan ujung jari di tanah. Pandangan tetap ke arah sasaran yaitu teman yang diberi operan bola.(Lihat gambar 17).
Gb. 17 : Gerakan terakhir melempar
Lemparan ini digunakan untuk memberikan operan kepada teman atau kepada pembakar. 

Atas dasar tinggi rendahnya lambungan bola, lemparan ini dibagi menjadi dua, yaitu:
a) lemparan bola melambung tinggi, digunakan untuk operan jarak jauh. 
b) lemparan bola datar, digunakan untuk operan jarak pendek.

a) Lemparan bola melambung tinggi

Gerakan pertama sikap badan condong ke belakang sehingga letak tangan kanan yang memegang bola sangat rendah dan dekat dengan tanah.
Pada gerakan melepaskan bola dan titik lepas bola berada di atas kepala. (Lihat Gambar 18).
Gb. 18 : Sikap melempar melambung

b) Lemparan bola datar 
Pada gerakan pertama sikap badan tidak condong ke belakang. Gerakan lengan agak mendatar, sehingga titik lepas bola dari tangan di samping badan (tidak melebihi kepala). (Lihat 4 Gambar 19). 

Gb 19: Sikap melempar mendatar 

2) Teknik Menangkap Bola 

Teknik menangkap bola harus dikuasai oleh regu lapangan, terutama untuk mendapatkan nilai tangkap bola dari pukulan regu pemukul. Menangkap bola dapat dilakukan: 
  • dari lemparan teman 
  • dari pukulan regu pemukul 
Berdasarkan tinggi rendahnya bola, teknik menangkap bola, dibedakan menjadi: 
a. menangkap bola melambung tinggi 
b. menangkap bola mendatar (setinggi dada) 
c. menangkap bola rendah 
d. menangkap bola bergulir di tanah 
e. menangkap bola di samping badan.

Posisi telapak tangan dalam menangkap bola ada 3 (tiga) macam: 
  1. Membentuk kantong: Kedua pangkal telapak tangan dan ibujari saling menempel Sedangkan jari-jari yang lain merenggang Selebar. lebarnya. Kedua ibu jari berada di atas. (Lihat Gambar 20a).
  2. Seperti cara pada tersebut diatas, tetapi kedua lengan sedikit diputar ke kiri, sehingga tangan kanan berada di atas. Bagi anak yang kidaj posisi tangan kiri yang berada di atas. (lihat gambar 20b).
  3. Posisi kedua telapak tangan menghadap ke arah depan (ke arah datangnya bola), ibu jai saling menempel dan jari-jari saling merenggang dengan sedikit ditekuk ke depan, (Lihat Gambar 20c).

a. Menangkap bola melambung tinggi
  1. Sikap permulaan. Badan menghadap ke arah datangnya bola, kedua kaki kangkarz ke samping, lutut sediki ditekuk dan pandangan ke arah datangnya bola.
  2. Kedua lengan dengan posisi sejajar dijulurkan ke atas agak depan sesuai dengan arah datangnya bola. Posisi kedua pangkal telapak tangan rapat dengan kedua ibu jari saling menempel dan kedua kelingking kiri dan kanan saling menyentuh, sedangkan jari-jari yang lain merenggang dan menunjuk ke arah atas, sehingga kedua telapak tangan membentuk mangkuk. Siku sediki ditekuk dan semua otot-otot lemas (rileks). Gihat Gambar 21).
  3. Pada waktu bola menyentuh tangan, semua jari segera ditutup sambil menarik kedua tangan ke bawah agak belakang agar bola tidak mudah melenting keluar, tangan tidak terasa sakit, dengan cepat telah siap dalam posisi melempar.
  4. Gerakan terakhir kaki kiri dipindah ke depan dengan posisi siap untuk melempar bola.
b. Menangkap bola mendatar setinggi dada 
1. Sikap permulaan 
Seperti menangkap bola melambung tinggi.
2. Sikap kedua
Kedua tangan kiri dan kanan sejajar dijulurkan lurus ke depan dada kearah datangnya bola. Posisi kedua pangkal telapak tangan rapat, ujung ibu jari kiri rapat dengan unjung ibu jari kanan, ujung kelingking tangan kiri rapat dengan ujung kelingking tangan kanan, sedangkan jari-jari yang lain direnggangkan dan kedua telapak tangan membentuk mangkuk dan menunjuk datar ke arah datangnya bola. (Lihat Gambar 22) 



Gambar 22: Menangkap bola Mendatar

3. Pada waktu bola menyentuh tangan, jari-jari kedua tangan dirapatkan sambil kedua tangan ditarik ke belakang searah dengan jalannya bola di depan dada, dan semua otot-otot lemas (rileks).
4. Gerakan terakhir kaki kiri dipindahkan ke depan dan tangan yang memegang bola ditarik ke belakang untuk siap melemparkan bola.

c. Menangkap bola rendah 
Datangnya bola kira-kira setinggi antara lutut dan pingang. 
1. Sikap permulaan
Seperti pada sikap permulaan menangkap bola melambung tinggi, tetapi kedua lutut ditekuk lebih rendah.
2. Sikap kedua 
Kedua lengan sejajar dijulurkan lurus kedepan menghadap ke arah datangnya bola. Kedua telapak tangan terbuka dengan kedua ibu jari dan kedua kelingking saling bersentuhan dengan kedua pangkal telapak tangan saling merapat. (Lihat Gambar 30). 
Gb.23 Menangkap bola rendah 
3. Pada saat bola menyentuh tangan, semua jari-jari segera ditutup sambil menarik kedua tangan ke belakang mendekati dada, sesuai dengan arah datangnya bola. 
4. Gerakan berikutnya kedua tangan ke belakang dengan badan pindah miring ke kanan dan kaki kiri dipindahkan kedepan untuk siap melemparkan bola. 

d. Menangkap bola menggulir di atas tanah 
1. Sikap permulaan 
Badan menghadap ke arah datangnya bola. 
Ada 3 macam sikap permulaan, yaitu:
a) Sikap duduk berlutut, kedua lutut rapat dan menyentuh tanah. 
(Lihat Gambar 24a) Gb. 24a : Sikap duduk berlutut 

b) Sikap jongkok berlutut kakai kiri jongkok dan kaki kanan berlutut menyentuh tanah dengan jarak antara lutut dan kaki kurang lebih 2 kepalan tangan. Dengan cara ini, bola lebih cepat siap untuk dilemparkan daripada dengan sikap duduk berlutut. 
(Lihat Gambar 24b) Gb. 24b : Sikap jongkok berlutut

c) Sikap berdiri, kedua lutut ditekuk dan badan dibongkokkan ke depan bawah serta sikap kedua lengan lurus ke bawah. 
(Lihat Gambar 24c) Gb. 24c : Sikap berdiri dengan menekuk lutut

2. Sikap kedua
Badan membongkok ke depan, kedua lengan dengan posisi sejajar,dijulurkan lurus ke bawah agak ke depan dan menghadap ke arah datangnya bola. Kedua telapak tangan terbuka, sedangkan jari kelingking tangan kiri rapat dengan jari kelingking tangan kanan dan posisi jari yang lain agak merenggang dan sedikit ditekuk ke depan sehingga ujung-ujung jari menyentuh tanah.
3. Pada saat bola menyentuh tangan, semua jari segera ditutup dan kedua tangan dibawa ke depan. 
4. Gerakan terakhir dengan berdiri dan siap untuk melemparkan bola.

e. Menangkap bola di samping badan
Apabila bola datangnya melambung di sebelah kanan atau kiri badan, maka cara menangkap bola dapat dilakukan dengan menjulurkan kedua tangan ke samping kanan atau ke samping kiri badan, dengan ibu jari saling bersentuhan dan jari-jari agak merenggang serta telapak tangan menghadap ke arah datangnya bola. Apabila anak-anak sudah pandai menangkap bola, maka dapat dilakukan dengan menggunakan satu tangan (Lihat Gambar 32a dan 32b).



Gb. 25a : Menangkap bola datar di Gb. 25b: Menangkap bola datar di
Samping kanan dengan 2 tangan samping kanan dengan 1 tangan


3) Teknik Membakar

Dalam permainan bola-bakar, yang boleh membakar hanyalah seorang yang bertugas sebagai pembakar. Tugas seorang pembakar adalah membakar alat pembakar untuk mematikan pelari. Adapun cara membakar ialah dengan mengangkat tangan yang memegang bola keatas, kemudian memantulkan atau melemparkan bola langsung ke alat pembakar. Apabila alat pembakar tidak dapat berbunyi nyaring, dapat dibantu dengan meniup peluit 1 x panjang pada saat bola menyentuh alat pembakar.

4) Teknik Memukul Bola
Bagi regu pemukul, teknik memukul merupakan unsur yang sangat penting, terutama sebagai modal utama dalam memperoleh nilai. Dengan pukulan yang benar dan terarah, akan memberikan peluang bagi pemukul dan teman-temannya untuk menyelesaikan perjalanan menuju ke tiang hinggap VI untuk mendapatkan nilai. Oleh karena itu teknik memukul harus diberikan kepada anak secara mendasar dengan dimulai dari cara memegang kayu pemukul yang benar agar memperoleh hasil pukulan yang memuaskan. Posisi kaki saat memukul bola sangat menentukan terhadap arah pukulan bola. Yang perlu diperhatikan pada saat akan memukul bola ialah pemukul harus tenang, kemudian melihat posisi penjaga lapangan untuk mengetahui tempat yang tidak terjaga dan selanjutnya pukulan diarahkan ke tempat yang kosong. Dalam mengerjakan teknik memukul, perlu memperhatikan hal-hal sebagi berikut:
a. Cara memegang kayu pemukul 
Kayu pemukul dipegang pada bagian ujung yang berbentuk lebih kecil dan terdapat lekukan lekukan tempat jari-jari. 
Cara memegang tangkai kayu pemukul yang benar dan mudah dilakukan oleh anak-anak adalah seperti sikap tangan pada saat berjabatan. Posisi ketiga jari yaitu jari tengah, jari manis dan jari kelingking saling merapat atau saling berdekatan, sedangkan letak jari telunjuk agak jauh dan ibu jari berada di atas secara wajar (Lihar Gambar 26)
Gb 26: Cara memegang kayu pemukul

Sebelum memukul agar memperhatikan posisi kaki, karena posisi kaki be tpengaruh terhadap pukulan bola. 

b. Posisi kaki saat memukul bola 
1) Posisi kaki untuk memukul bola ke samping kiri ke arah antara tiang hinggap V dan tiang hinggap IV (Lihat Gambar 27a)
Gambar 27a 
2) Posisi kaki untuk memukul bola ke arah antaratiang hinggapIV dantiang hinggaplll, atau arah tengah lapangan 
(Gambar 27b)
3) Posisi kaki untuk memukul bola ke samping kanan ke arah antara tiang hinggap II! dan tiang hinggap II. (Gambar 27c)
Gambar 27c

Ada 3 macam pukulan berdasarkan tinggi rendahnya lambungan bola :
a. pukulan melambung jauh 
b. pukulan mendatar 
c. pukulan merendah.

a. Pukulan melambung jauh
Sikap permulaan
Berdiri dengan kedua kaki kangkang dan badan menghadap kearah pelambung. Lutut kaki kanan ditekuk dan berat badan berada di kaki kanan dengan badan agak condong ke kanan. Tangan kanan memegang kayu pemukul pada tempat yang tersedia (ujung bagian pegangan), kemudian kayu diluruskan serong ke bawah kanan, sehinga membentuk sudut 45º dengan garis datar. Sedangkan tangan kiri dijulurkan ke depan sesuai dengan ketinggian lambungan yang diminta (Lihat Gambar 28).
Gb. 28: Pukulan melambung

Gerakannya
Kayu pemukul diayunkan dari bawah serong ke atas dan diusahakan perkenaan bola tepat pada ujung kayu pemukul, agar ayunan pukulan sepanjang mungkin dan jalannya bola setelah kena kayu pemukul membentuk sudut kurang lebih 45 derajat, sehingga bola dapat melambungjauh. Perkenaan bola saat menyentuh kayu pemukul lebih kurang setinggi bahu.
Pukulan bola ini dapat diarahkan:
- ke depan (antara tiang hinggap III dan IV)
- ke samping kiri (antara tiang hingap V dan VI)
- ke samping kanan (antara tiang hinggap II dan III)
Arah pukulan ini dilihat saat pemukul menghadap ke arah lapangan. Untuk mengarahkan bola tergantung kepada posisi kaki saat memukul bola.

b. Pukulan mendatar
Sikap permulaan
Kaki kangkang, lutut kanan sedikit ditekuk, berat badan berada di kaki kanan dan badan sedikit condong ke kanan. Bagi yang tidak kidal, kayu pemukul dipegang dengan tangan kanan, siku ditekuk dan dibawa ke samping kanan sejajar dengan bahu. (Lihar gambar 29). 




Gb. 29 Pukulan mendatar

Gerakannya
Pada saat bola mencapai ketinggian lambungan yang diminta oleh pemukul, maka dengan cepat tangan kanan yang memegang kayu pemukul diayunkan mendatar untuk memukul bola. Hasil pukulan bola ini dapat diarahkan ke kiri, ke tengah ataupun ke kanan dengan cara memindahkan posisi kaki.


c. Pukulan merendah
Sikap permulaan
Gb 30 : Pukulan merendah
Kedua kaki kangkang secukupnya, tutut kaki kanan ditekuk sedikit, berat badan di kaki kanan dengan badan sedikit condong ke kanan. Kayu pemukul di pegang tangan kanan dan diangkat setinggi kepala. Tangan kiri dijulurkan dengan lemas ke depan sesuai dengan ketinggian yang diminta (Lihat Gambar 30).
Gerakannya
Pada saat lambungan bola mencapai ketinggian yang diminta, dengan cepat kayu pemukul diayunkan ke arah depan bawah untuk memukul bola. Pukulan merendah ini harus diusahakan
melewati garis batas pukulan yang jaraknya 6 m dari garis pemukul Pukulan merendah dapat dilakukan ke arah tengah, kiri maupun ke kanan dengan cara memindahkan posisi kaki.

5) Teknik Melambung Bola
Melambung bola maksudnya memberikan lambungan ke arah yang diminta oleh pemukul, dan ini dilakukan oleh pemain dari pihak regu pemukul yang mendapatkan tugas sebagai pelambung secara bergiliran. Jadi pelambung adalah temannya sendiri dari regu pemukul. Sebelum melambungkan bola, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Cara memegang bola
Telapak tangan membuat cekungan dengan jari| jari saling merapat dan letakkan bola di telapak tangan (Lihat gambar 31).
Gb. 31 Cara memegang bola
b. Sikap permulaan 
Pelambung berdiri di tempatnya dengan kaki kiri di depan dan badan menghadap ke arah pemukul. Pandangan menuju ke tempat yang diminta oleh pemukul. (Lihat Gambar 32).
c. Gerakannya
Badan agak condong ke depan dengan menekuk kedua lutut, berat badan berada di kaki kiri (depan). Sambil memegang bola, tangan kanan diayunkan ke belakang dengan memindahkan berat badan ke kaki belakang (kanan) (Lihat gambar 32).

Gb. 32 : Sikap permulaan melambung
Kemudian dengan lemas tangan kanan diayunkan ke depan sambil melepaskan (melambungkan) bola ke arah yang diminta oleh pemukul. Pada saat mengayunkan tangan kanan ke depan dengan diikuti memindahkan berat badan ke kaki depan (kiri). Setelah bola lepas dari tangan kemudian diimbangi dengan melangkahkan kaki kanan ke depan. Jalannya bola saat dilambungkan harus polos (tidak diberi putaran) dan membusur dengan lunak. 

6) Teknik lari
Selain teknik dasar tersebut di atas yang harus dimiliki, pemain bola-bakar juga harus menguasai teknik berlari, terutama lari jarak pendek dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bagi pemain regu pemukul saat lari menuju ke tiang hinggap. Pemain regu lapangan juga harus dapat berlari cepat untuk mengejar bola yang dipukul oleh pemain regu pemukul dan dengan segera dilemparkan (dioperkan) kepada petugas pembakar.
Adapun cara lari agar supaya cepat adalah sebagai berikut :
a. Langkah kecil-kecil dengan mengangkat paha agak tinggi agar frekuensi langkahnya lebih banyak.
b. Badan atau togok tidak condong seperti lari jarak pendek dalam atletik, tetapi badan tegak agar pandangan kearah lapangan lebih luas, sehingga dapat mengetahui di mana bola berada. Dengan melihat posisi bola, pelari berusaha hinggap di tiang hinggap sebelum bola dipantulkan ke alat pembakar (dibakar).
c. Siku membentuk sudut lebih besar dari 90º dengan ayunan lengan ke depan agak masuk kedalam untuk menjaga keseimbangan badan.
d. Titik berat badan berada dekat dengan tanah.
Karena lupangan bola-bakar bebentuk segi enam beraturan dan pada setiap sudutnya terdapat tiang hinggap, maka pelari yang akan melewati lebih dari satu tiang hinggap, harus lari dengan mengubah arah ke kari mengelilingi sudut-sudut yang besarnya 120º. Supaya dalam lari tidak terjadi lari terlanjur, harus dilakukan dengan cara yang lancar. Cara lari mengubah arah agar dapat dilakuakan dengan baik adalah :
- dengan cara mengurangi kecepatan lari
- dengan memperkecil langkah untuk menjaga keseimbangan

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teknik Permainan Bola Bakar"

Post a Comment