Dagongan

A. Pengertian Dagongan
Permainan dagongan adalah kebalikan dari tarik tambang. Dalam permainan tarik tambang, kedua regu saling tarik sekuat tenaga, sedangkan pada dagongan kedua regu saling dorong untuk mencari kemenangan. Dagongan merupakan permainan olahraga tradisional yang menggunakan bambu dengan ukuran tertentu sebagai alat untuk mengadu kekuatan dengan saling mendorong antara regu yang satu dengan regu yang lain.

Gambar 1. Permainan Dagongan

B. Tujuan Dagongan
Tujuan dari permainan ini adalah untuk sarana olahraga, memupuk semangat kerjasama dan sebagai wadah untuk bersosialisasi.

C. Manfaat Permainan Dagongan
Meningkatkan kualitas derajat kebugaran jasmani, dan untuk meningkatkan kerjasama serta dapat menurunkan ketegangan.

D. Sasaran Permainan Dagongan
Sasaran dari permainan ini adalah diperuntukkan bagi semua kalangan antara lain anak-anak, remaja putra maupun putri, dewasa putra dan putri.

E. Peraturan Permainan
1. Lapangan dan Peralatan

a. Lapangan
Lapangan harus rata dan datar, diutamakan berumput. Garis tengah adalah garis yang membagi dua lapangan sama panjang sebagai batas akhir penyerang dari masing-masing regu yang mendorong. Garis serang adalah garis batas kaki pemain paling depan berjarak 1, 25 meter dari garis tengah. 
Bentuk lapangan: 
persegi panjang dengan ukuran 2 meter x 18 meter, garis-garis batas: 2 buah garis samping, 1 buah garis tengah, 2 buah garis serang.

Gambar 2. Lapangan untuk Dagongan

b. Peralatan yang digunakan
  1. Bambu, harus lurus dan kuat. Lebih baik menggunakan bambu yang sudah dijemur dan mengering. Jangan menggunakan bambu yang baru ditebang atau dipotong. Panjang minimal 10 meter dengan garis lingkar tengah 6 cm;
  2. Bendera 2 buah, ukuran 30 x 30 cm. Warna bendera merah dan satunya hijau digunakan oleh hakim garis.
  3. Kapur atau lakban. Kapur digunakan untuk garis batas lapangan permainan. Lakban yang digunakan 2 macam warna: biru/hijau untuk batas pegangan pemain terdepan. Merah untuk batas tengah bambu;
  4. Formulir pertandingan;
  5. Meja/kursi satu pasang untuk meja sekretariat;
  6. Peluit;
  7. Timbangan berat badan;
  8. White board untuk bagan pertandingan, atau pengumuman lainnya;
  9. Stop whatch.
c. Pemain
Beregu putra dan putri dengan jumlah pemain 5 orang, cadangan 2 orang.

d. Seragam pemain
Kedua regu wajib memakai kostum dan memakai nomor pada dada/punggung dimulai dengan nomor 1 s.d 7. Salah seorang yang menjadi kapten memakai pita pada lengan sebelah kanan.

e. Nomor pertandingan
1) Beregu Putra
Kelas A : 50 - 59 Kg
Kelas B : 60 - 69 Kg
Kelas C : 70 - 79 Kg
Kelas D : 80 kg ke atas

2) Beregu Putri
Kelas A : 46 - 49 Kg
Kelas B : 50 - 59 kg
Kelas C : 60 - 69 Kg
Kelas D : 70 Kg ke atas

f. Durasi Permainan
Permainan menggunakan sistem 2 kali menang ( 2 : 0 ) atau ( 2 : 1 ). Interval antara sesi pertama dan kedua adalah 3 menit, sedangkan apabila terjadi draw atau seri waktunya tenggang 5 menit. 

g. Jalannya Permainan
1) Sebelum permainan dimulai, wasit memanggil kedua kapten regu untuk melakukan undian (tos);
2) Kedua hakim garis menghitung jumlah pemain, dan memeriksa silang dari kedua regu, selanjutnya melaporkan ke pencatat nilai dan wasit;
3) Dalam melakukan dorongan, bambu berada dan sejajar didada. Pemain paling belakang tidak diperbolehkan menahan ujung bambu pada dadanya.
4) Wasit memberi aba-aba “ Bersedia ”, seluruh pemain mengangkat bambu dari bawah, Aba-aba “ Siap “ seluruh pemain memegang bambu dalam posisi siap melakukan dorongan. Aba-aba “ Ya” kedua regu saling mendorongkan bambu lurus ke depan lawannya. Peluit dibunyikan apabila salah satu regu tanda batas serangannya dapat melewati garis serang lawannya. Regu yang mendorong melewati garis serang lawannya dinyatakan menang 1 – 0.
5) Pertandingan dinyatakan selesai apabila salah satu regu telah memenangkan dua kali dorongan. Apabila score 1 – 1 wasit melakukan undian kembali untuk menentukan siapa yang akan memilih tempat.
6) Pada saat wasit mengatakan “ Ya “, pembantu wasit mengangkat bendera warna hijau menandakan permainan telah dimulai. Ketika salah satu regu mendorong lawannya melewati garis serang, permainan dihentikan oleh wasit dengan bunyi peluit, pembantu wasit menurunkan bendera hijau dan menaikan bendera merah.

h. Pergantian Pemain
Pergantian pemain harus diminta oleh kapten regu, dilakukan pada saat: sebelum pertandingan dimulai dan pada saat perpindahan tempat.

i. Larangan
Pada saat pelaksanaan, pemain dilarang.
1) Memakai sepatu bola, sepatu golf, spike dan yang serupa;
2) Memakai sarung tangan;
3) Mengubah posisi pada saat mendorong;
4) Apabila 3 (tiga) orang pemain salah satu kakinya keluar dari garis samping;
5) Regu yang melanggar ketentuan tersebut dikenakan diskualifikasi.

j. Nilai/ Score dan Pemenang
  1. Regu pemenang adalah regu yang berhasil mendorong/mengalahkan lawannya dengan nilai/score 2 – 0 atau 2 – 1;
  2. Apabila satu regu berhasil mendorong/mengalahkan lawannya mendapat nilai/score 1 (satu). Apabila pada set kedua regu yang kalah pada set pertama berhasil mendorong/mengalahkan lawannya juga mendapat nilai/score 1 (satu), sehingga nilai/score menjadi 1 – 1. Pada set ketiga, sebelumnya diadakan undian penentuan untuk memilih tempat/posisi. Regu yang berhasil mendorong/mengalahkan lawannya dinyatakan sebagai pemenang.
k. Wasit, Hakim Garis, dan Pencatat Nilai
Pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang mempunyai tugas.
  1. Mengundi sebelum pertandingan dimulai dan apabila terjadi score draw (seri);
  2. Menentukan posisi tengah bambu berada pada tempatnya;
  3. Memberi aba-aba;
  4. Menentukan sah/tidaknya suatu dorongan.
  5. Seorang pembantu wasit bertugas memberi tanda dengan bendera pada saat dimulai dorongan dan saat salah satu regu mendorong/mengalahkan lawannya;
  6. Dua orang hakim garis bertugas menghitung jumlah pemain, dan membantu wasit dalam pengawasan garis;
  7. Seorang pencatat nilai (score) dan mengumpulkan daftar nama.
Berikut ini adalah beberapa contoh permainan tradisional yang berkembang di masyarakat.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dagongan"

Post a Comment