Smash dalam Permainan Bola Voli (Jenis-jenis smash dan metode latihan smash)

A. PENGERTIAN
Teknik dasar yang paling dominan digunakan untuk meraih pundi- pundi point pada saat permainan bolavoli dilakukan adalah teknik dasar smash. Teknik ini berfungsi sebagai teknik serangan untuk lawan, walaupun sebenarnya dalam permainan bolavoli modern yang berkembang pada saat ini bentuk serangan untuk mendapatkan pundi point dapat juga dilakukan dengan service, namun bentuk serangan yang paling dominan digunakan dalam permainan bolavoli adalah smash yang mempunyai ciri- ciri menukik, tajam, dan cepat. Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan smash dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.


Teknik smash Menurut Iwan Kristianto (2003) “Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan.” Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli. Sedangkan Menurut Muhajir (2006) “Teknik dalam permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Menurut pendapat M. Mariyanto (2006 ) “Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada di atas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah.”
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang bertujuan mematikan permainan lawan sehingga dapat menghasilkan point.

B. Jenis-Jenis Smash

1. Quick Smash
Menurut Sugiono (1997) teknik quick smash digunakan untuk mengembangkan permainan cepat dalam melakukan variasi-variasi serangan ke daerah lawan. Roesdiyanto (1992) mengungkapkan teknik quick smash digunakan untuk bermain cepat dan untuk variasi-variasi serangan. Bila regu telah menguasai teknik quick smash ini dapat menerapkan di dalam pertandingan seni gerak dan mutu permainan kelihatan lebih enak untuk dilihat. Apabila teknik quick smash telah dikuasai oleh suatu regu dan diterapkan dalam suatu pertandingan, maka gerakan gerakan yang dilakukan dalam permainan lebih variatif dan menarik serta permainan bisa dikategorikan permainan tingkat tinggi.
Teknik smash pull digunakan untuk mengembangkan permainan cepat dalam melakukan variasi-variasi serangan ke daerah lawan. Apabila teknik smash pull telah dikuasai oleh suatu regu, dan diterapkan dalam suatu pertandingan, maka gerakan-gerakan yang dilakukan dalam suatu permainan kelihatan lebih menarik dan variatif. Dengan menggabungkan pola serangan normal smash, semi smash dan pull smash, maka permainan sudah termasuk dalam kategori memiliki teknik yang tinggi (Gambar 4.1.)

Gambar 4.1. Awalan, Tumpuan dan Perkenaan Pull Smash

Sikap Persiapan:
Smasher mengambil awalan dengan sikap normal dan labil. Pandangan dan konsentrasi selalu ditujukan kearah bola yang sedang dipassing ke pengumpan. Orientasi terhadap bola dan kemampuan lawan untuk melakukan block sangat diperlukan oleh smasher.

Sikap Tolakan:
Ketika bola yang dipassing teman satu regu telah mencapai ke pengumpan secara enak dan situasi pertahanan lawan (block) memungkinkan untuk ditembus dengan serangan smash pull, maka smasher mengaambil awalan secepat mungkin. Timing meloncat sebelum bola diumpan berjarak satu jangkauan lengan smasher dengan bola yang akan diumpankan. Smasher menunggu dan siap melayang di atas net, dengan tangan ditarik ke atas untuk mengambil awalan, dan segera memukul bola yang disajikan persis di depan tangan pemukul.

Sikap Perkenaan:
Lakukan loncatan setinggi-tingginya dengan memukul bola secepat- cepatnya, terutama gerakan pols tangan yang cepat sangat membantu kerasnya pukulan. Loncatan smasher harus dilakukan secara vertikal (ke atas), jangan sampai melakukan loncatan ke arah depan net (pengumpan). Jagalah koordinasi gerakan dan keseimbangan pada saat melayang di udara, jangan sampai menyentu net.

Sikap Akhir Gerakan:
Pandangan dan konsentrasi diarahkan kepada bola yang akan di smash. Setelah memukul bola, maka smasher harus mendarat dengan kedua kaki dengan mengeper, setelah mendarat di tanah maka smasher harus siap untuk bermain kembali.

Pelaksanaan smash pull memerlukan kerjasama dan koordinasi yang baik antara pengumpan dengan smasher. Kunci utama keberhasilan smash ini lebih besar ditentukan oleh kemampuan pengumpan dalam menyajikan bola, karena smasher telah meloncat terlebih dulu sebelum bola diumpankan, sehingga tepat atau tidaknya bola tersebut tergantung kemampuan pengumpan dalam menyajikan bola. Feeling dan konsentrasi yang tinggi merupakan sikap yang sangat mendukung bagi pengumpan dan smasher dalam menunjang keberhasilan melakukan smash pull.

2. Open Smash
Menurut Roesdiyanto (1992) “Open Smash dilakukan dengan melakukan pukulan dengan melambungkan bola cukup tinggi yaitu lebih dari 3 meter dan bolanya dalam keadaan tenang”. Usahakan bola selama menempuh lintasannya berjarak 20-30 cm dari net. Jarak bola jatuh berada di sekitar daerah yang letaknya sejauh setengah jarak dari yang diukur di tempat set-uper berdiri sampai kepada titik proyeksi ditempat permulaan spiker mengambil awalan.
Seorang pemain utuk dapat melakukan smash normal harus memperhatikan proses pelaksanaan smash. Proses melakukan smash dapat dibagi dalam empat tahap: saat mengambil awalan, saat melakukan tolakan, saat melakukan pukulan, dan saat melakukan pendaratan (Gambar 4.2.)
  1. 1 sampai 3 langkah ancang- ancang
  2. langkah lebar dan datar
  3. Kedua lengan diayun ke belakang
  4. Kedua kaki dihentakkan bersusulan, lalu meloncat; lengan yang akan memukul mulai terayun ke depan; punggung menegang ke belakang
  5. Bola dipukul dengan lengan terjulur; tangan terbuka menaungi bola, pergelangan tangan longgar

Gambar 4.2. Langkah Awalan Smash Normal 

Sikap Persiapan:
Pemain mengambil sikap siap normal, pada saat melakukan langkah awalan sampai dengan tolakan ke atas. Pemain mengambil posisi berjarak 3 meter sampai dengan 4 meter dari net. Dengan posisi bahu condong ke depan, berat badan bertumpu pada kedua kaki selama gerak dimulai pada sikap persiapan.

Langkah Awalan: 
Ambillah langkah-langkah dasar sesuai dengan kebiasaan masing-masing individu. Smasher melakukan awalan dengan melangkah pada saat bola mencapai titik tertinggi di atas net. Posisi bahu kiri selalu lebih dekan dari net dibanding dengan bahu kanan. Yang perlu diperhatikan smasher adalah berapa ketinggian bola, kecepatan dan lintasannya, dengan cara memahami situasi bola diharapkan smasher dapat mengambil timing yang tepat, kedua lengan ditarik ke belakang, berat badan berangsur-angsur merendah untuk membantu waktu siap.
Langkah kaki kanan lebih panjang dan lebih cepat dibanding dengan langkah kaki kiri (bagi yang tidak kidal). Posisi kaki sejajar, dengan keki kiri sedikit agak di depan sebagai persipan melakukan loncatan ke arah vertikal. Ayunkan kedua lengan ke belakang atas sebatas kemampuan. Badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki kiri.

Sikap Menolak: 
Langkah kaki pada saat meangmbil awalan dilanjutkan dengan menekuk kedua lutut untuk membantu melakukan tolakan ke atas. Tolakan dimulai dengan tumit dan jari kaki menghentak lantai dan menagyunkan kedua lengan ke depan saat bersamaan dengan kedua kaki mendorong ke atas. Tapak kaki, pergelangan kaki, pinggul dan tubuh digerakkan secara serasi untuk memperoleh gerakan yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal dilakukan pada saat melakukan tolakan.

Sikap Pukulan (perkenaan) Bola: 
Setelah tolakan dilakukan, pada saat melayang di udara kedua kaki harus lemas tergantung dan tangan kanan (tangan yang digunakan untuk memukul bola) bagi yang tidaak kidal siap memukul bola, dengan lengan diangkat sehingga lengan atas tangan kanan tegak lurus dengan badan. Pada saat lompatan dan raihan tangan telah mencapai titik tertinggi, maka pukulan bola segera dilakukan. Jarak smasher dengan bola diperkirakan sejauh jangkauan lengan. Pukulan dilakukan pada bagian atas tengah bola dengan perkenaan pada telapak tangan, pada saat melakukan pukulan maka gerakan lecutan pergelangan tangan aktif menghentak ke depan dengan telapak tangan dan jari-jari menutupi atas bola diikuti dengan lecutan badan. Usahakan pada saat terjadi sentuhan dengan bola, lengan dalam posisi sepanjang mungkin.
Pukulan smash ini akan lebih sempurna apabila dengan pukulan smash tersebut dapat menimbulkan putaran bola atas (top spin) dan dengan cepat turun dilantai.

Gambar 4.3. Tolakan dan Perkenaan Smash Normal

Sikap Mendarat: 
Setelah melakukan smash pemain mendarat dengan dua kaki secara lentur (mengeper). Pada saat mendarat lutut lentur untuk meredam benturan kaki dengan lantai. Pendaratan dilakukan dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan). Usahakan tempat pendaratan tidak bergeser jauh dengan tempat pada saat melakukan tolakan. Setelah smasher berhasil mendarat dengan baik, maka segera mengambil sikap siap normal untuk bermain.
3. Semi Smash

Menurut Roesdiyanto (1992) Teknik ini dilakukan seperti pada saat melakukan spike normal. Perbedaan terletak pada perkenaan bola dan ketinggian bola, teknik dilakukan dengan pemain yang akan melakukan spiker lebih dahulu bergerak sebelum bola sampai pada set-uper. Set-uper memberikan bola tidak lebih dari 2 meter di atas net.
Sugiono (1997) mengatakan,”Pengambilan sikap persiapan, sikap menolak (tumpuan), sikap perkenaan bola, dan sikap pendaratan sama dengan smash open. Perbedaannya terletak pada saat pengambilan awalan oleh smasher dan penyajian bola dari pengumpan.”
Pengambilan sikap persiapan, sikap menolak (tumpuan), sikap perkenaan bola, dan sikap pendaratan sama dengan uraian pada smash normal. Perbedaannya terletak pada saat pengambilan awalan oleh smasher dan penyajian bola dari pengumpan (Gambar 4.4.).
Smasher mengambil posisi disekitar garis serang. Ketika bola telah terlepas dari kawan seregu dan bola menuju ke pengumpan, maka pada saat itu smasher harus sudah mengambil awalan dengan melangkaah ke depan mendekati pengumpan. Ketika pengumpan telah menyajikan bola setinggi 1 meter di atas net, maka secepatnya smasher segera menolak ke atas dan memukul bola. Sesudah itu smasher mendarat kembali di tanah tidak terlalu jauh dari tempat dimana smasher tersebut melakukan tolakan. Di dalam melakukan smash semi diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik antara pemain yang melakukan passing, pengumpan dan smasher. Bola untuk smash semi harus ditempatkan di depan atas pengumpan dengan bola tegak setinggi maksimal 1 meter.

Gambar 4.4. Awalan, Tumpuan dan Perkenaan Smash Semi
C. Gerakan Smash

1) Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki di belakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah ke depan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang- ancang sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak ke belakang, berat badan berangsur-angsur merendah untuk membantu tolakan.

2) Tolakan/tumpuan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak ke depan sedikit untuk mengerem gerak ke depan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan ke belakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang di depan.
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan ke depan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas.Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
Pada saat melakukan tumpuan loncatan untuk smash maka seorang atlet bolavoli akan menekuk tungkai dengan sumbu putar pada persendian articulatio genue (lutut) untuk memperoleh kekuatan tolakan. Hal ini sejalan dengan prinsip memperkecil momen inersia dari gerakan tungkai tersebut.Prinsip momen inersia adalah hambatan. Jika hambatan diperkecil dengan cara menekuk lutut pada saat melakukan tumpuan loncatan, maka hambatan gerakan loncatan nya akan kecil sehingga dapat menghasilkan tolakan yang maksimal.
Sama halnya dengan momentum (pada gerak linier), Bila sebuah benda bergerak memutar/rotasi, akan terjadi momentum sudut yang besarnya sesuai dengan rumus berikut:
L = J x ω.
L = Momentum sudut; J = Momen inertia;
ω = kecepatan sudut.
Jika pada suatu sistem terjadi momentum sudut, maka momentum sudut tersebut besarnya tetap sama. Berdasarkan kekekalan momentum sudut, maka:Bila mula-mula J kecil, kemudian menjadi besar, maka kecepatan sudut ω menjadi lebih besar atau Bila J kecil, maka ω-nya besar, kemudian berdasar kekelan. Bila J besar, maka ω kecil.
Gerakan ini dimana gerakan yang lebih dominan gerak putar, dalam tumpuan smash bolavoli manfaatkan seluruh segmen tungkai untuk ditekuk pada persendiannya sehingga momen inertia menjadi lebih kecil. Momen inertia yang kecil menyebabkan kecepatan sudutnya besar. Sehingga menghasilkan tolakan yang kuat. Selain itu daya otot harus dikerahkan secara maksimal. Daya otot harus dikerahkan ketika seorang atlet bergerak atau mempercepat suatu benda dan memberinya momentum. Daya yang dikerahkan atlet selalu memerlukan waktu. Ketika atlet mengerahkan sejumlah daya tertentu pada suatu objek dengan waktu tertentu, maka atlet tersebut sudah menerapkan impulse pada objek tersebut. Di samping itu, atlet dapat menerapkan suatu impulse pada tubuhnya sendiri, atau pada atlet lain.

3) Memukul Bola
Jarak bola di depan atas kepala sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan ke depan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola.Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat di atas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak ke depan dengan telapak tangan & jari menutup bola.
Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul membuat gerakan lanjutan ke arah garis tengah badan (gerak retrofleksi), Gerakan lecutan lengan, telapak tangan, togok, tangan yang tidak memukul, dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang benar akan menghasilkan jalannya bola yang keras dan cepat menurun ke tanah dengan putaran yang cepat ke arah depan (top spin). Pukulan menjadi penting untuk menunjukkan pukulan yang terkuat. Dengan kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan point.
Pergelangan tangan aktif menghentak ke depan dengan telapak tangan dan jari menutup bola yang merupakan gerak fleksi pergelangan tangan dengan melibatkan otot flexor carpi radialis dan otot flexor pollicis longus pada sendi pergelngan tangan yang bersifat ellipsoidea (sendi bujur telur). Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul membuat gerakan lanjutan ke arah garis tengah badan (gerak retrofleksi) yang melibatkan otot deltoideus, otot pectoralis major,dan otot lactisimus dorsi, dengan diikuti gerak tubuh membungkuk (gerak fleksi togok) yang melibatkan otot abdominis dan otot pectineus. Gerakn lecutan lengan, telapak tangan, togok, tangan yang tidak memukul, dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang benar akan menghasilkan jalannya bola yang keras dan cepat menurun ke tanah dengan putaran yang cepat ke arah depan (top spin).
Pukulan menjadi penting juga untuk menunjukkan pukulan yang terkuat. Dengan kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan poin. Saat memukul, otot yang terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid, travezeus dan triceps serta otot lengan bagian bawah.

4) Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.
Perubahan luas permukaan tumpuan dengan memperkecil bidang tumpuan untuk pendaratan maka sikap atau posisi tubuh akan semakin labil. Sesuai dengan bunyi hukum kesetimbangan kedua “Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya. (Hidayat 1997).” Untuk melakukan gerakan pendaratan diperlukan posisi tubuh yang labil, pada saat awal mendarat dengan ujung kaki sebagai awal tumpuan sehingga badan akan lebih mudah digerakkan. Gerakan pendaratan ini selanjutnya menganut pengertian dari hukum kesetimbangan pertama yaitu “Badan selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang tumpuannya.
Hidayat (1997).” Dalam gerakan pendaratan ini setelah bertumpu pada ujung kaki sebagai awal tumpuan kemudian berlanjut dengan seluruh telapak kaki untuk merubah posisi tubuh menjadi stabil serta menggunakan posisi tumpuan kaki selebar bahu dan membuat tubuh dalam keadaan setimbang.

D. Model Latihan Smash

1. Latihan Open Smash

a. Latihan Awalan Dengan Garis Pembatas
Pada latihan ini ditekankan pada kebenaran melakukan langkah kaki saat melakukan awalan open smash dengan menggunakan garis pembatas langkah.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang garis serang 3 meter.
  2. Posisi awal badan agak condong ke depan dan posisi kaki kanan di depan (untuk pemain kidal kaki kiri berada di depan).
  3. Kemudian Melakukan awalan 4 kali langkah mendekati net.
  4. Pada saat melangkah harus tepat pada garis pembatas yang telah dibuat.
  5. Pada langkah ke 4 gerakan kedua tangan lurus berayun ke belakang untuk persiapan melakukan tolakan.
  6. Pada Langkah ke 4 posisi tungkai ditekuk 100 - 120 derajat.
b. Latihan Awalan dengan Menangkap Bola
Latihan ini ditekankan untuk melatih pemain agar merespon bola yang diumpankan. Sehingga nantinya berguna dalam permainan pada saat pemain bereaksi terhadap arah umpan open smash dari setter secara tepat.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 1 langkah di belakang garis serang 3 meter.
  2. Trainner berdiri didekat net sambil memegang bola.
  3. Pemain berkonsentrasi melihat bola yang dilambungkan trainer (tinggi bola yang dilambungkan adalah setinggi bola untuk umpan open smash).
  4. Posisi awal pemain badan condong ke depan dan kaki kanan berada di depan (pemain kidal kaki kiri berada di depan).
  5. Melakukan awalan 4 kali langkah kearah bola yang dilempar sambil terus memperhatikan bola.
  6. Arah awalan yang dilakukan kearah tepat perkiraan bola jatuh,
  7. Pada langkah ke 4 pemain menangkap bola tanpa melakukan tolakan
c. Latihan Tumpuan dan Tolakan Tanpa Awalan dengan Menyentuh Bola yang Digantung.
Latihan ini menekankan pada kebenaran gerakan dan sudut kaki saat melakukan tolakan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 1 langkah di belakang net.
  2. Kaki kiri berada lebih depan dibandingkan kaki kanan (pemain kidal kaki kanan yang berada di depan),
  3. Kaki ditekuk dan kedua lengan diayunkan ke belakang
  4. Pemain melakukan tolakan sambil mengayunkan lengan ke depan.
  5. Pemain menyentuh bola yang digantung di atas net,
  6. Sudut tolakan pada tungkai adalah 100 derajat sampai 120 derajat.
d. Latihan Tumpuan dan Tolakan dengan Awalan Kemudian Menangkap Bola yang Dilempar Trainer.
Latihan ini bertujuan bertujuan untuk timming dan respon pemain pada saat melakukan awalan. Sehingga nantinya kecepatan pemain pada saat melakukan awalan dan tolakan bisa sesuai dengan tinngi bola saat smash. Latihan ini merupakan penggabungan gerakan awalan dan tolakan. Kebenaran melakukan gerakan dan sudut saat melakukan tolakan sangat diperhatikan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 1 langkah di belakang garis serang 3 meter.
  2. Trainner berdiri didekat net sambil memegang bola.
  3. Pemain berkonsentrasi melihat bola yang dilambungkan trainer.
  4. Posisi awal yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  5. Melakukan awalan 4 kali langkah kearah bola yang dilempar sambil terus memperhatikan bola.
  6. Arah awalan yang dilakukan kearah tepat perkiraan bola jatuh.
  7. Pada langkah ke 4 ditutup dengan posisi kaki kiri di depan (pemain kidal kaki yang kanan di depan).
  8. Gerakan kedua tungkai melakukan tolakan selanjutnya menangkap bola diudara.
  9. Sudut tolakan tungkai adalah 100-120 derajat.
e. Latihan Pendaratan pada Garis Pembatas dengan Tolakan Tanpa Awalan.
Pada latihan ini ditekankan untuk kebenaran teknik dan ketepatan pendaratan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang net.
  2. Posisi awal pemain yaitu badan agak condong ke depan dan kaki kiri berada lebih depan dibandingkan kanan (Untuk pemain kidal posisi kaki sebaliknya)
  3. Pemain melakukan gerakan tolakan dan mendarat tepat pada garis yang telah ditentukan di bawah net.
f. Latihan Pendaratan pada Garis Pembatas dengan Tolakan Menggunakan Awalan.
Latihan ini menekankan pada ketepatan dan koordinasi gerakan pendaratan agar gerakannya efektif dan efisien dan tidak mengakibatkan fouls.

Pelaksanan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang garis serang tiga meter.
  2. Posisi awal yaitu badan agak condong depan dan kaki kanan berada lebih depan dibanding kaki kiri (Untuk Pemain kidal sebaliknya),
  3. Melakukan awalan, kemudian tolakan dan mendarat tepat pada garis pembatas.
g. Memukul Bola Statis di Atas Net
Latihan ini berfungsi untuk melatih awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan bola di atas net. Selain itu bertujuan untuk kebenaran gerakan dan posisi tubuh pada saat smash.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang garis serang tiga meter,
  2. Trainner memegang bola di atas net dengan tumpuan tangga atau balok.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  4. Pandangan pemain tertuju pada bola yang dipegang trainer.
  5. Lakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dipegang trainer di atas net.
  6. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang.
  7. Posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditekuk ke belakang.
  8. Saat masih melayang di udara pada posisi tolakan tertinggi pukul bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  9. Mendarat tanpa mengenai net dan tidak melawati garis tengah.
h. Memukul Bola yang Dilambungkan Trainer di atas Net.
Latihan ini berfungsi untuk melatih timming bola dan juga awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan dengan bola di lambungkan di atas net. Selain itu bertujuan untuk kebenaran gerakan dan posisi tubuh pada saat smash.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang garis serang tiga meter.
  2. Trainner berdiri didekat net memegang bola.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  4. Pandangan pemain tertuju pada bola yang dipegang trainer.
  5. Trainner melambungkan bola di atas net (Tinggi bola setinggi umpan untuk smash open),
  6. Setelah bola melambung maka secara cepat lakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola di atas net.
  7. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang. Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditekuk ke belakang.
  8. Pada saat melakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  9. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
i. Memukul Bola dari Umpan Trainner.

Latihan ini berfungsi untuk melatih timming bola dan juga awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan dengan bola di umpankan di atas net. Selain itu bertujuan untuk kebenaran gerakan dan posisi tubuh pada saat smash.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang garis serang tiga meter sambil memegang bola.
  2. Trainner berdiri didekat net.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  4. Pemain melambungkan bola kepada trainner.
  5. Pandangan pemain tertuju pada bola yang dilambungkan ke trainner.
  6. Trainner mengumpankan bola open.
  7. Kemudian sambil tetap fokus terhadap bola, pemain melakukan awalan. tolakan dan pukulan terhadap bola yang umpankan Trainner di atas net.
  8. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang. Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditekuk ke belakang.
  9. Pada posisi lompatan tertinggi pukul bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  10. Mendarat tanpa menyentuh net dan tidak melewati garis tengah.
j. Melakukan Rangkaian Gerakan Smash Kemudian Melempar Bola Tenis Melewati Net Kearah Yang Ditentukan.
Latihan ini untuk melatih kebenaran gerakan open smash yang terdiri dari awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan dengan melempar bola tenis melewati di atas net.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang garis serang tiga meter.
  2. Tangan kanan memegang bola tenis (untuk pemain kidal sebaliknya).
  3. Posisi awal yaitu badan condong ke depan dengan kaki kanan di depan (untuk pemain kidal sebaliknya).
  4. Lakukan awalan dengan empat kali langkah.
  5. Pada langkah keempat dilanjutkan ditutup dengan kaki kiri berada agak di depan untuk persiapan tolakan.
  6. Tekuk kedua lutut kemudian lakukan tolakan dengan sudut tolakan pada tungkai adalah 100-120 derajat.
  7. Pada saat posisi melayang diudara badan, kaki dan tangan kanan ditekuk ke belakang sedangkan tangan kiri lurus ke depan.
  8. Selanjutnya lempar bola kasti yang dipegang kearah lapangan lawan melewati atas net bersamaan dengan gerakan lecutan tangan dan kaki kearah depan.
  9. Mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan.
k. Melakukan Open Smash dari Berbagai Macam Posisi Awalan.
Latihan ini untuk melatih kebenaran gerakan open smash yang terdiri dari awalan, tolakan, pukulan serta pendaratan dan latihan open smash dari posisi 4 dan 2.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang garis serang tiga meter pada posisi daerah 4, atau 2 sambil memegang bola.
  2. Setter berdiri didekat net.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  4. Pemain melambungkan bola kepada setter, pada posisi ini pandangan pemain tertuju pada bola yang dilambungkan ke setter.
  5. Setter mengumpankan bola open Smash sesuai dengan posisi serangan 4 atau 2.
  6. Kemudian sambil tetap fokus terhadap bola, pemain melakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dilambungkan setter di atas net.
  7. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditekuk ke belakang.
  8. Pada saat melakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  9. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
l. Melakukan Smash dari Umpan Setter Kearah yang Telah Ditentukan.
Latihan ini untuk melatih kebenaran gerakan open smash dan juga ketepatan arah pukulan bola.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang garis serang tiga meter sambil memegang bola dan melihat lapangan yang diberi tanda untuk daerah jatuhnya bola hasil dari smash.
  2. Setter berdiri didekat net.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  4. Selanjutnya pemain melambungkan bola kepada setter, pada posisi ini pandangan pemain tertuju pada bola yang dilambungkan ke setter.
  5. Setter mengumpankan bola open smash.
  6. Selanjutnya sambil tetap fokus terhadap bola, pemain melakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dilambungkan setter di atas net.
  7. Pukulan bola diarahkan pada daerah yang telah diberi tanda.
  8. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang. Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditekuk ke belakang.
  9. Pada saat melakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  10. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
m. Melakukan Block Kemudian Melakukan Smash Bola Open Terhadap Bola yang Di Lambungkan Trainner.
Latihan ini bertujuan untuk kebenaran gerakan open smash dan juga simulasi saat pertandingan setelah pemain melakukan block kemudian harus melakukan Smash secara berurutan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri didekat net kemudian melakukan gerakan blocking,
  2. Selanjutnya pemain berlari mundur tepat 1 langkah di belakang garis serang 3 meter.
  3. Setter berdiri didekat net sambil memegang bola.
  4. Posisi awal pemain saat melakukan awalan smash yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  5. Setter melambungkan/mengumpankan bola open.
  6. Pandangan pemain tetap fokus terhadap bola, selanjutnya melakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dilambungkan setter di atas net.
  7. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang, kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditekuk ke belakang,
  8. Pada lompatan tertinggi lakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  9. Mendarat dengan kedua kaki tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
n. Passing Bola Service Kemudian Melakukan Smash Open
Latihan ini bertujuan untuk kebenaran gerakan open smash dan juga simulasi saat pertandingan setelah pemain mempasing bola kemudian harus melakukan Smash secara berurutan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri ditengah lapangan siap menerima/memassing service.
  2. Trainner menservice bola dari lapangan lawan kearah pemain.
  3. Pemain memassing bola di arahkan kepada setter.
  4. Setelah bola lepas dari tangan maka pemain langsung bergeser ke posisi 4 atau 2 siap untuk melakukan smash.
  5. Setter yang berada didekat net langsung memberikan umpan.
  6. Sambil tetap fokus terhadap bola, pemain melakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dilambungkan setter di atas net.
  7. Posisi awal sebelum melakukan awalan adalah badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  8. Pada posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang. Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditekuk ke belakang.
  9. Saat posisi lompatan tertinggi lakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  10. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
2. Latihan Semi Smash

a. Latihan Awalan dengan Garis Pembatas.
Pada latihan ini ditekankan pada kebenaran melakukan langkah kaki saat melakukan awalan semi smash dengan menggunakan garis pembatas langkah yang bertujuan untuk dapat menghasilkan gerakan yang otomatis, sehingga pada nantinya pada permainan seorang pemain dapat melakukan gerakan semi smash dengan efektif dan efisien.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri tepat pada garis serang 3 meter.
  2. Posisi awal badan agak condong ke depan dan posisi kaki kiri di depan (untuk pemain kidal kaki kanan berada di depan).
  3. Melakukan awalan 3 kali langkah mendekati net.
  4. Pada saat melangkah harus tepat pada garis pembatas yang telah dibuat.
  5. Langkah ke 3 gerakan kedua tangan lurus berayun ke belakang untuk persiapan melakukan tolakan.
  6. Pada saat melakukan tolakan, tungkai ditekuk 100-120 derajat.
  7. Mendarat tanpa menyentuh net dan tidak melewati garis lapangan.
b. Latihan Awalan Kemudian Menangkap Bola yang Dilempar Trainner.
Latihan ini ditekankan untuk melatih pemain agar merespon bola yang diumpankan dengan gerakan awalan yang benar. Sehingga nantinya berguna dalam permainan pada saat pemain bereaksi terhdap arah umpan semi Smash dari setter secara tepat.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri tepat pada garis serang 3 meter.
  2. Trainner berdiri didekat net sambil memegang bola.
  3. Pemain berkonsentrasi melihat bola yang dilambungkan trainer (tinggi bola setinggi umpan semi smash).
  4. Posisi awal badan condong ke depan dan kaki kiri berada di depan (pemain kidal kaki kanan berada di depan).
  5. Melakukan awalan 3 kali langkah kearah bola yang dilempar sambil terus memperhatikan bola.
  6. Arah awalan yang dilakukan kearah tepat perkiraan bola jatuh, Pada langkah ke 3 pemain menangkap bola.
c. Latihan Tumpuan dan Tolakan Tanpa Awalan dengan Menyentuh Bola yang Digantung.
Latihan ini menekankan pada kebenaran gerakan dan sudut kaki saat melakukan tolakan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang net.
  2. Kaki sejajar sebelah kiri agak di depan (pemain kidal kaki kanan yang berada di depan).
  3. Pemain melakukan tolakan kemudian menyentuh bola yang digantung.
  4. Sudut tolakan pada tungkai adalah 100-120 derajat.
d. Latihan Tumpuan dan Tolakan Dengan Awalan Kemudian Menangkap Bola yang Dilempar Trainer.
Latihan ini bertujuan bertujuan untuk Timming dan respon pemain pada saat melakukan awalan. Sehingga nantinya kecepatan pemain pada saat melakukan awalan dan tolakan bisa sesuai dengan tinngi bola saat smash. Latihan ini merupakan penggabungan gerakan awalan dan tolakan.Kebenaran melakukan gerakan dan sudut saat melakukan tolakan sangat diperhatikan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri tepat pada garis serang 3 meter.
  2. Trainner berdiri didekat net sambil memegang bola.
  3. Pemain berkonsentrasi melihat bola yang dilambungkan trainer (tinggi bola yang dilambungkan adalah setinggi umpan bola semi smash).
  4. Posisi awal yaitu badan condong ke depan dan kaki kiri di depan (kidal kaki kanan yang di depan).
  5. Melakukan awalan 3 kali langkah kearah bola yang dilempar sambil terus memperhatikan bola.
  6. Arah awalan yang dilakukan kearah tepat perkiraan bola jatuh.
  7. Pada langkah ke 3 ditutup dengan posisi kaki kiri di depan (pemain kidal kaki yang kanan di depan) gerakan kedua tungkai melakukan tolakan selanjutnya menangkap bola di udara-
  8. Sudut tolakan tungkai pada lutut adalah 100-120 derajat.
  9. Pada saat posisi melayang di udara pemain menangkap bola semi smash yang dilambungkan trainer.
e. Latihan Pendaratan Pada Garis Pembatas dengan Tolakan Tanpa Awalan.
Pada latihan ini ditekankan untuk kebenaran teknik dan ketepatan pendaratan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang net.
  2. Posisi awal pemain yaitu badan agak condong ke depan dan kaki kiri berada lebih depan dibandingkan kanan (Untuk pemain kidal posisi kaki sebaliknya).
  3. Selanjutnya pemain melakukan gerakan tolakan dan mendarat tepat pada garis yang telah ditentukan dibawah net.
  4. Sudut tolakan pada lutut adalah 100-120 derajat.
f. Latihan Pendaratan pada Garis Pembatas dengan Tolakan Menggunakan Awalan.
Latihan ini menekankan pada ketepatan dan koordinasi gerakan pendaratan agar gerakannya efektif dan efisien dan tidak mengakibatkan fouls.

Pelaksanan:
  1. Pemain berdiri tepat pada garis serang tiga meter.
  2. Posisi awal yaitu badan agak condong depan dan kaki kiri berada lebih depan dibanding kaki kanan (Untuk Pemain kidal sebaliknya).
  3. Melakukan awalan, kemudian tolakan dan mendarat tepat pada garis pembatas.
  4. Sudut pada lutut saat melakukan tolakan adalah 100-120 derajat.
g. Memukul Bola Statis Di Atas Net.
Latihan ini berfungsi untuk melatih awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan bola di atas net. Selain itu bertujuan untuk kebenaran gerakan dan posisi tubuh pada saat smash.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang garis serang tiga meter.
  2. Trainner memegang bola setinggi bola quick di atas net dengan tumpuan tangga atau balok.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kiri di depan (kidal kaki kanan yang di depan).
  4. Selanjutnya pandangan pemain tertuju pada bola yang dipegang trainner.
  5. Kemudian melakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dipegang trainer di atas net.
  6. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditarik lurus di atas belakang kepala dan sedikit ditekuk.
  7. Selanjutnya melakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  8. Mendarat tanpa mengenai net dan tidak melawati garis tengah lapangan bolavoli.
h. Memukul Bola yang Dilambungkan Trainer di atas Net.
Latihan ini berfungsi untuk melatih timming bola dan juga awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan dengan bola di lambungkan di atas net. Selain itu bertujuan untuk kebenaran gerakan dan posisi tubuh pada saat smash.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri tepat pada garis serang tiga meter.
  2. Trainner berdiri didekat net memegang bola.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kiri di depan (kidal kaki kanan yang di depan).
  4. Selanjutnya pandangan pemain tertuju pada bola yang dipegang trainner.
  5. Trainner melambungkan bola di atas net (tinggi bola setinggi umpan bola semi smash).
  6. Kemudian melakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dilambungkan trainner di atas net.
  7. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditarik lurus di atas belakang kepala dan sedikit ditekuk.
  8. Selanjutnya pada saat melakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan
  9. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah
i. Memukul Bola yang Diumpan Trainner.
Latihan ini berfungsi untuk melatih timming bola dan juga awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan dengan bola di umpankan di atas net. Selain itu bertujuan untuk kebenaran gerakan dan posisi tubuh pada saat smash.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri tepat pada garis serang tiga meter sambil memegang bola, Setter berdiri didekat net
  2. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kiri di depan (kidal kaki kanan yang di depan)
  3. Selanjutnya pemain melambungkan bola kepada setter sambil pandangan pemain tetap tertuju pada bola yang dilambungkan ke setter
  4. Setter mengumpankan bola semi,
  5. Kemudian sambil tetap fokus terhadap bola, pemain melakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dilambungkan setter di atas net.
  6. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditarik lurus di atas belakang kepala dan sedikit ditekuk.,
  7. Lakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  8. Mendarat tanpa menyentuh net dan tidak melewati garis tengah.
j. Melakukan Rangkaian Gerakan Semi Smash Secara Berurutan Kemudian Melempar Bola Tenis Melewati Net.
Latihan ini untuk melatih kebenaran gerakan semi smash yang terdiri dari awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan dengan bola di lambungkan di atas net.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri tepat pada garis serang tiga meter.
  2. Tangan kanan memegang bola tenis (untuk pemain kidal sebaliknya).
  3.  Posisi awal yaitu badan condong ke depan dan kaki kiri di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  4. Selanjutnya melakukan awalan 3 kali langkah kearah net.
  5. Pada langkah ke 3 ditutup dengan posisi kaki kiri di depan (pemain kidal kaki yang kanan di depan) untuk melakukan tolakan.
  6. Sudut tolakan tungkai adalah 100-120 derajat.
  7. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditarik lurus di atas belakang kepala dan sedikit ditekuk.
  8. Dengan tangan kanan bola tenis dilempar kedaerah lapangan lawan yang telah diberi tanda dengan melewati net dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  9. Selanjutnya mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
k. Melakukan Smash dari Umpan Setter Kearah yang Telah Ditentukan.
Latihan ini bertujuan untuk melatih ketepatan arah pukulan dan ball felling saat melakukan smash.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri tepat pada garis serang tiga meter sambil memegang bola.
  2. Setter berdiri didekat net.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kiri di depan (kidal kaki kanan yang di depan).
  4. Selanjutnya pemain melambungkan bola kepada setter
  5. Pada posisi ini pandangan pemain tertuju pada bola yang dilambungkan ke setter.
  6. Setter mengumpankan bola semi smash.
  7. Kemudian sambil tetap fokus terhadap bola, pemain melakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dilambungkan setter di atas net.
  8. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditarik lurus di atas belakang kepala dan sedikit ditekuk.
  9. Selanjutnya pada saat melakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan
  10. Pukulan bola diarahkan pada daerah yang telah diberi tanda
  11. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah
l. Latihan Semi Smash dari Berbagai Macam Posisi Awalan
Latihan ini untuk melatih kebenaran gerakan semi smash yang terdiri dari awalan, tolakan, pukulan serta pendaratan dan latihan semi smash dari posisi 4, 3 dan 2.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri tepat pada garis serang tiga meter pada posisi daerah 4, 3 atau 2 sambil memegang bola.
  2. Setter berdiri didekat net.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kiri di depan (kidal kaki kanan yang di depan).
  4. Pemain melambungkan bola kepada setter, dengan pandangan pemain tertuju pada bola yang dilambungkan ke setter.
  5. Kemudian setter mengumpankan bola semi smash sesuai dengan posisi serangan 4, 3 atau 2.
  6. Begitu bola diumpankan maka pemain lansung melakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dilambungkan setter di atas net.
  7. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditarik lurus di atas belakang kepala dan sedikit ditekuk.
  8. Saat melakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  9. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
m. Melakukan Block Selanjutnya Melaksanakan Semi Smash Terhadap Bola yang Di Umpankan Trainner.
Latihan ini bertujuan untuk kebenaran gerakan semi smash dan juga simulasi saat pertandingan setelah pemain melakukan block kemudian harus melakukan Smash secara berurutan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri didekat net kemudian melakukan gerakan blocking.
  2. Pemain berlari mundur tepat pada garis serang 3 meter.
  3. Setter berdiri didekat net sambil memegang bola.
  4. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kiri di depan (kidal kaki kanan yang di depan).
  5. Setter melambungkan/mengumpankan bola semi smash. Kemudian sambil tetap fokus terhadap bola, pemain melakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dilambungkan setter di atas net.
  6. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang. Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditarik lurus di atas belakang kepala dan sedikit ditekuk.
  7. Selanjutnya pada saat melakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  8. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
n. Passing Bola Service Kemudian Melakukan Semi Smash.
Latihan ini bertujuan untuk kebenaran gerakan open smash dan juga simulasi saat pertandingan setelah pemain mempasing bola kemudian harus melakukan smash secara berurutan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri ditengah lapangan siap menerima/memassing service.
  2. Trainner menservice bola dari lapangan lawan kearah pemain.
  3. Pemain memassing bola di arahkan kepada setter.
  4. Setter yang berada didekat net langsung memberikan umpan bola semi smash.
  5. Kemudian sambil tetap fokus terhadap bola, pemain melakukan awalan, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dilambungkan setter di atas net.
  6. Posisi awal sebelum melakukan awalan adalah badan condong ke depan dan kaki kiri di depan (kidal kaki kanan yang di depan).
  7. Pada saat posisi melayang di udara badan ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan ditarik lurus di atas belakang kepala dan sedikit ditekuk.
  8. Lakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  9. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah
3. Latihan Quick Smash

a. Latihan Awalan Dengan garis pembatas.
Pada latihan ini ditekankan pada kebenaran melakukan langkah kaki saat melakukan awalan quick smash dengan menggunakan garis pembatas langkah.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 50cm di depan garis serang 3 meter.
  2. Posisi awal badan agak condong ke depan dan posisi kaki kanan di depan (untuk pemain kidal kaki kiri berada di depan).
  3. Kemudian Melakukan awalan 2 kali langkah kearah net.
  4. Pada saat melangkah harus tepat pada garis pembatas yang telah dibuat.
  5. Langkah ke 2 ditutup dengan kaki kiri berada lebih depan dibanding kaki kanan.
  6. Gerakan kedua tangan lurus berayun lurus ke belakang untuk persiapan melakukan tolakan.
  7. Pada saat menolak posisi tungkai ditekuk 100 - 120 derajat.
b. Latihan Awalan dengan menangkap bola.
Latihan ini ditekankan untuk melatih pemain agar merespon bola yang diumpankan dengan gerakan awalan yang benar. Sehingga nantinya berguna dalam permainan pada saat pemain bereaksi terhadap arah umpan quick smash dari setter secara tepat.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 50cm di depan garis serang 3 meter.
  2. Trainner berdiri didekat net sambil memegang bola.
  3. Posisi awal badan condong ke depan dan kaki kanan berada di depan (pemain kidal kaki kiri berada di depan).
  4. Lakukan awalan 2 kali langkah kearah net sambil terus berkonsentrasi terhadap bola yang akan dilambungkan trainer.
  5. Tinggi bola yang dilambungkan trainer adalah setinggi umpan bola quick smash.
  6. Pada langkah ke 2 pemain menangkap bola tepat pada daerah bola jatuh.
c. Latihan Tumpuan dan Tolakan Tanpa Awalan dengan Menyentuh Bola yang digantung.
Latihan ini menekankan pada kebenaran gerakan dan sudut kaki saat melakukan tolakan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 1 langkah di belakang net.
  2. Kaki kiri berada lebih di depan (pemain kidal kaki kanan yang berada di depan).
  3. Pemain melakukan tolakan kemudian menyentuh bola yang digantung (tinggi bola adalah setinggi umpan bola quick Smash).
  4. Sudut tolakan pada tungkai adalah 100 derajat sampai 120 derajat.
d. Latihan Tumpuan dan Tolakan Dengan awalan kemudian menangkap bola yang dilempar trainer.
Latihan ini bertujuan bertujuan untuk Timming dan respon pemain pada saat melakukan awalan. Sehingga nantinya kecepatan pemain pada saat melakukan awalan dan tolakan bisa sesuai dengan tinngi bola saat smash. Latihan ini merupakan penggabungan gerakan awalan dan tolakan.Kebenaran melakukan gerakan dan sudut saat melakukan tolakan sangat diperhatikan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 50cm di depan garis serang 3 meter.
  2. Trainner berdiri didekat net sambil memegang bola.
  3. Pandangan pemain berkonsentrasi pada bola yang dipegang trainner
  4. Posisi awal yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  5. Lakukan awalan 2 kali langkah kearah bola yang dilambungkan (tinggi bola yang dilambungkan adalah setinggi umpan bola quick smash).
  6. Pada langkah ke 2 ditutup dengan posisi kaki kiri di depan (pemain kidal kaki yang kanan di depan).
  7. Selanjutnya lakukan gerakan tolakan kemudian tangkap bola diudara
  8. Trainner melambungkan bola bersamaan dengan pemain melakukan tolakan.
  9. Sudut tolakan tungkai pada lutut adalah 100-120 derajat.
  10. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
e. Latihan Pendaratan Pada Garis Pembatas dengan Tolakan Tanpa Awalan.
Pada latihan ini ditekankan untuk kebenaran teknik dan ketepatan pendaratan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang net.
  2. Posisi awal pemain yaitu badan agak condong ke depan dan kaki kiri berada lebih depan dibandingkan kanan (Untuk pemain kidal posisi kaki sebaliknya).
  3. Selanjutnya pemain melakukan gerakan tolakan dan mendarat tepat pada garis yang telah ditentukan dibawah net.
  4. Sudut tolakan pada lutut adalah 100-120 derajat.
f. Latihan pendaratan pada garis pembatas dengan tolakan menggunakan awalan.
Latihan ini menekankan pada ketepatan dan koordinasi gerakan pendaratan agar gerakannya efektif dan efisien dan tidak mengakibatkan fouls.

Pelaksanan:
  1. Pemain berdiri 50cm di depan garis serang tiga meter.
  2. Posisi awal yaitu badan agak condong depan dan kaki kanan berada lebih depan dibanding kaki kiri (Untuk pemain kidal sebaliknya).
  3. Lakukan awalan 2 kali langkah, kemudian tolakan dan mendarat tepat pada garis pembatas.
g. Memukul bola statis di atas net.
Latihan ini berfungsi untuk melatih awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan bola di atas net. Selain itu bertujuan untuk kebenaran gerakan dan posisi tubuh pada saat smash.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 50cm di depan garis serang tiga meter.
  2. Trainner memegang bola di atas net dengan tumpuan tangga atau balok.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  4. Pandangan pemain tertuju pada bola yang dipegang trainner.
  5. Lakukan awalan 2 kali langkah, tolakan dan pukulan terhadap bola yang dipegang trainner di atas net (tinggi bola adalah setinggi umpan bola quick smash).
  6. Pada saat posisi melayang di udara badan sedikit ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan tegak lurus sejajar kepala.
  7. Pada pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  8. Mendarat tanpa mengenai net dan tidak melawati garis tengah.
h. Memukul bola yang dilambungkan trainner di atas net.
Latihan ini berfungsi untuk melatih timming bola dan juga awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan dengan bola di lambungkan di atas net. Selain itu bertujuan untuk kebenaran gerakan dan posisi tubuh pada saat smash.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 50cm di depan garis serang tiga meter.
  2. Trainner berdiri didekat net memegang bola.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  4. Pandangan tertuju pada bola yang dipegang trainner.
  5. Lakukan awalan dan tolakan.
  6. Secara bersamaan saat pemain pada posisi tolakan maka trainer mulai melambungkan bola.
  7. Tinggi bola setinggi umpan bola quick smash
  8. Pada saat posisi melayang di udara badan sedikit ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan tegak lurus sejajar kepala.
  9. Lakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  10. Selanjutnya mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
i. Memukul bola yang diumpan trainer
Latihan ini berfungsi untuk melatih timming bola dan juga awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan dengan bola di umpankan di atas net. Selain itu bertujuan untuk kebenaran gerakan dan posisi tubuh pada saat smash.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 50cm di depan garis serang tiga meter sambil memegang bola.
  2. Setter berdiri didekat net.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  4. Selanjutnya pemain melambungkan bola kepada setter.
  5. Pada saat bola telah lepas dari tangan pemain maka pemain langsung melakukan awalan 2kali langkah dilanjutkan tolakan sambil pandangan pemain tetap tertuju pada bola yang dilambungkan ke setter.
  6. Setter mengumpankan bola quick, begitu bola umpankan setter maka dengan cepat langsung dipukul oleh pemain melewati net.
  7. Pada saat posisi melayang di udara badan sedikit ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan tegak lurus sejajar kepala.
  8. Selanjutnya pada saat melakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  9. Mendarat tanpa menyentuh net dan tidak melewati garis tengah.
j. Melakukan Rangkaian Gerakan Quick Smash Secara Berurutan Sambil Melempar Bola Tenis Melewati Net Kearah Yang Ditentukan.
Latihan ini untuk melatih kebenaran gerakan quick smash yang terdiri dari awalan, tolakan, dan pukulan serta pendaratan.Kemudian latihan ini bertujuan juga untuk melatih arah pukulan dengan melempar bola tenis melewati atas net.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 50 cm di depan garis serang tiga meter.
  2. Tangan kanan memegang bola tenis (untuk pemain kidal sebaliknya)
  3. Posisi awal yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  4. Lakukan awalan 2 kali langkah kearah net.
  5. Pada langkah ke 2 ditutup dengan posisi kaki kiri di depan (pemain kidal kaki yang kanan di depan) untuk melakukan tolakan.
  6. Sudut tolakan pada lutut adalah 100- 120 derajat.
  7. Pada saat posisi melayang di udara badan sedikit ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan tegak lurus sejajar kepala.
  8. Selanjutnya dengan tangan kanan bola tenis dilempar kedaerah lapangan lawan yang telah diberi tanda dengan melewati net dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  9. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
k. Melakukan Quick Smash dari Umpan Trainer Kearah yang Telah Ditentukan.
Latihan ini untuk melatih kebenaran gerakan open smash dan juga ketepatan arah pukulan bola.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri 50cm di depan garis serang tiga meter sambil memegang bola.
  2. Setter berdiri didekat net.
  3. Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  4. Lambungkan bola kepada setter.
  5. Pada saat bola telah lepas dari tangan pemain maka pemain langsung melakukan awalan 2kali langkah dilanjutkan tolakan sambil pandangan pemain tetap tertuju pada bola yang dilambungkan ke setter.
  6. Setter mengumpankan bola quick.
  7. Begitu bola diumpankan setter maka dengan cepat langsung dipukul oleh pemain melewati net.
  8. Arah pukulan bola tertuju pada daerah lapangan lawan yang telah diberi tanda.
  9. Pada saat posisi melayang di udara badan sedikit ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan tegak lurus sejajar kepala.
  10. Lakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  11. Mendarat tanpa menyentuh net dan tidak melewati garis tengah.
l. Melakukan Block Kemudian Melakukan Smash Bola Quick Terhadap Bola yang Di Umpankan Setter.
Latihan ini bertujuan untuk kebenaran gerakan open Smash dan juga simulasi saat pertandingan setelah pemain melakukan block kemudian harus melakukan Smash secara berurutan.

Pelaksanaan:
  1. Pemain berdiri didekat net kemudian melakukan gerakan blocking.
  2. Selanjutnya berlari mundur 50 cm di depan garis serang 3 meter.
  3. Setter berdiri didekat net sambil memegang bola.
  4. Posisi awal pemain sebelum melakuan awalan quick smash yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  5. Kemudian sambil tetap fokus terhadap bola, pemain melakukan awalan dan tolakan.
  6. Bersamaan dengan tolakan pemain maka setter mengumpankan bola quick.
  7. Kemudian dengan cepat pemain melakukan pukulan terhadap bola yang dilambungkan setter di atas net.
  8. Pada saat posisi melayang di udara badan sedikit ditekuk ke belakang. Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan tegak lurus sejajar kepala.
  9. Pada saat pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  10. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah
m. Latihan Quick Smash dari Berbagai Macam Posisi Awalan (Awalan Posisi 4, 3, dan 2).
Latihan ini untuk melatih kebenaran gerakan quick smash yang terdiri dari awalan, tolakan, pukulan serta pendaratan dan latihan quick smash dari posisi 4, 3 dan 2.

Pelaksanaan:
  1. Pemain 50 cm di depan garis serang tiga meter pada posisi daerah 4, 3 atau 2 sambil memegang bola.
  2. Setter berdiri didekat net, Posisi awal pemain yaitu badan condong ke depan dan kaki kanan di depan (kidal kaki kiri yang di depan).
  3. Selanjutnya dibantu pemain lain melambungkan bola kepada setter
  4. Konsentrasi pandangan pemain adalah kepada bola yang dilambung- kan pemain lain kepada setter.
  5. Bersamaan dengan lepasnya bola dari tangan pemain yang lain maka langsung melakukan awalan 2 kali langkah dan tolakan.
  6. Kemudian dalam waktu yang sama dengan tolakan yang dilakukan pemain maka setter mengumpankan bola quick smash sesuai dengan posisi serangan 4, 3 atau 2.
  7. Pemain langsung melakukan pukulan di atas net dengan cepat terhadap bola umpan quick dari setter.
  8. Pada saat posisi melayang di udara badan sedikit ditekuk ke belakang, Kaki ditekuk ke belakang dan posisi tangan kiri lurus ke depan atas sedangkan tangan kanan tegak lurus sejajar kepala.
  9. Saat melakukan pukulan terhadap bola dibarengi dengan lecutan kaki kearah depan.
  10. Mendarat tanpa menyentuh net dan melewati garis tengah.
Sumber: Teknik Dasar Bermain Bola Voli oleh Prof. Dr. H. M.E. Winarno, M.Pd dkk

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Smash dalam Permainan Bola Voli (Jenis-jenis smash dan metode latihan smash)"

Post a Comment