Servis dalam Permainan Bola Voli (Jenis-jenis servis dan metode latihan)

A. PENGERTIAN SERVIS
Service merupakan sajian awal untuk memulai suatu pertandingan bolavoli, sekaligus sebagai serangan pertama bagi regu yang melakukan service. Sebagai suatu serangan maka, usahakan service harus masuk ke lapangan lawan, harus diarahkan ke tempat yang kosong atau pemain yang memiliki kemampuan passing yang kurang baik. Untuk memperoleh angka dari service, maka harus dilakukan dengan kecepatan yang tinggi dan diarahkan ke lapangan yang kosong. Upaya ini juga dapat dilakukan dengan mengatur gerakan putaran dan floating bola pada saat service, sehingga sulit diterima oleh receiver.
Service adalah salah satu teknik dasar yang digunakan untuk memulai suatu set atau pertandingan, pada awalnya digunakan untuk melayani lawan untuk melakukan penyerangan tetapi seiring dengan berkembangnya olahraga bolavoli, service digunakan untuk menyerang lawan, service yang baik dapat mengacaukan pertahanan lawan dan menyulitkan lawan untuk melakukan serangan. Service merupakan teknik dasar yang penting dalam permainan bolavoli, kemampuan service yang baik dapat digunakan untuk memperoleh point dan mengacaukan posisi bertahan lawan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Beutelstahl (2005) bahwa service dapat bertujuan untuk langsung meraih angka kemenangan dan menghalang-halangi formasi penyerangan lawan.

Pemain bolavoli harus menguasai teknik dasar service dengan baik sehingga dalam melakukan service tingkat keberhasilannya tinggi. Menurut Viera dan Fergusson (1996) “bahwa suatu pertandingan, sangat penting bagi pemain untuk melakukan service dengan konsisten, yaitu paling tidak 90% dari service pemain dapat melewati net ke daerah lawan”. Keefektifan dan keberhasilan service memberikan keuntungan bagi tim dan sebaliknya kegagalan service merugikan tim dalam pertandingan, hal ini dikarenakan peraturan permainan bolavoli berkembang ke arah kompetisi yang lebih ketat dan lebih menarik, khususnya sistem penilaian sekarang menggunakan sistem rally point, setiap kesalahan atau kegagalan melakukan service dapat langsung memberikan nilai kepada tim lawan.
Menurut Suharno (1992) apabila dilihat dari segi pelaksanaan memukul bola service dibagi menjadi 2 macam yaitu: (a) service tangan bawah, (b) service tangan atas, service tangan atas ada tiga yaitu: tennis service, floating dan cekis. Service apabila dilihat dari segi pelaksanaan dapat digolongkan service tangan bawah dan service tangan atas.

1. Service Bawah
Service tangan bawah adalah usaha untuk memulai pertandingan dan mengarahkan bola ke arah lapangan lawan yang dilakukan oleh pemain yang berada didaerah service, pemain memukul bola dengan satu tangan dibawah pinggang atau kira-kira setinggi pinggang. Teknik dasar service bawah sering digunakan oleh pemain pemula dan pemain wanita. Menurut Robison (1997) “untuk pemain baru, service tangan bawah merupakan cara yang paling mudah”.
Secara garis besar pelaksanaan service bawah sama dengan service atas, perbedaanya pada saat perkenaan bola pada tangan. Service bawah perkenaanya dibawah bahu sedangkan service atas perkenaannya diatas bahu.

Langkah-langkah melakukan service bawah sebagai berikut:
a. Sikap permulaan
  1. Pemain berdiri di belakang garis belakang dengan posisi kaki kiri berada agak di depan kaki kanan (bagi yang kidal maka kaki kanan yang berada agak di depan)
  2. Letakan bola ditelapak tangan kiri (Untuk yang kidal maka sebaliknya).
  3. Lambungkan bola ke atas setinggi 50 cm sampai dengan 1 meter, bersamaan dengan itu tarik tangan kanan (tangan kiri bagi yang kidal) ke belakang untuk melakukan awalan.
  4. Setelah bola yang dilambungkan turun dari titik tertinggi dan mencapai sejajar dengan pinggang, maka pada saat itu tangan dan lengan kanan diayunkan dari belakang ke depan untuk memukul bola. (Gambar 2.1a)

Gambar 2. 1a Service Tangan Bawah dari Depan

Sikap permulaan termasuk gerakan postural sesuai dengan pendapat Drowatzky (1981) “pergerakan postural, untuk mengatur posisi badan berkenaan dengan gravitasi”. Sikap permulaan pada saat memegang bola termasuk keterampilan gerak kasar dan halus karena saat memegang bola melibatkan otot besar pada lengan dan melibatkan otot- otot kecil pada tangan dan jari.
Secara garis besar rangkaian gerak service bawah termasuk gerak diskrit berdasarkan klasifikasi gerak titik dan awal gerakan, karena rangkaian geraknya mempunyai permulaan dan akhiran yang jelas. Gerakan service bawah apabila diklasifikasikan berdasarkan kompleksitas gerakan termasuk keterampilan gerak komplek karena rangkaian geraknya menggabungkan beberapa elemen gerak seperti melempar dan memukul bola yang dikoordinasikan menjadi satu rangkaian gerakan service bawah.

b. Sikap Perkenaan:
  1. Perkenaan bola pada saat service dapat dilakukan dengan bagian lengan dan tangan manapun.
  2. Untuk pemula harus tetap memperhatikan luas penampang tangan dan lengan yang bersentuhan dengan bola.
  3. Makin luas penampang permukaan tangan yang tersentuh dengan bola maka kemungkinan bola hasil service masuk ke lapangan lawan makin tinggi.
  4. Perkenaan tangan dengan bola pada saat melakukan service dapat dilakukan dengan telapak tangan dan genggaman tangan bagian atas.
  5. Pada saat terjadi sentuhan bola dengan tangan, maka tangan sedikit ditegangkan untuk memperoleh pantulan yang baik. (Gambar 2.1b)

Gambar 2. 1b Service Tangan Bawah dari Samping

Kedua perkenaan pada lengan yang digunakan memukul bola, kemudian berat badan dipindahkan ke sebelah depan, bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan sekaku mungkin.
c. Sikap akhir
  1. Setelah memukul bola, maka diikuti dengan langkah kaki kanan (kaki kiri bagi yang kidal) ke depan dan terus masuk ke lapangan permainan.
  2. Setelah pemain melakukan service maka harus segeran masuk ke lapangan permainan untuk siap memaikan bola apabila pemain regu lawan mengarahkan bola kepada pemain yang melakukan service. (Gambar 2.1b)
Pada saat tangan kiri melambungkan bola dibutuhkan kekuatan otot- otot lengan yang cukup kuat terutama deltoid sebagai pangkal lengan yang juga didukung oleh pektoralis mayor dan lattisimus dorsi. Ketika tangan kanan memukul bola kekuatan akan bertumpu pada otot-otot bahu, dada, triceps dan wrist.

2. Service Atas
Service atas adalah teknik dasar service yang dilakukan dengan perkenaan bola di atas kepala. Service atas memiliki tingkat kesulitan yan cukup tinggi, tujuan utama service atas adalah mempercepat laju bola menukik dari atas ke bawah. Menurut Viera dan Fergusson (1996) “service atas paling efektif, karena sulit menangkisnya, jalannya bola berbeda tergantung bagian mana dari bola yang kena pukul.
Sikap persiapan:
  1. Pemain berdiri di belakang garis backline dengan posisi kaki kiri (kaki kanan bagi yang kidal) berada di agak depan dibandingkan kaki kanan (kaki kiri bagi yang kidal)
  2. Kedua kaki sedikit ditekuk.
  3. Tangan kiri dan kanan sama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola dan tangan kanan memegang bola bagian atas sehingga sehingga bola berada di depan atas kepala server. (posisi sebaliknya untuk yang kidal)
  4. Lambungkan bola ke atas dengan tangan kiri (tangan kanan untuk yang kidal) kurang lebih setinggi satu meter, bersamaan dengan itu tangan kanan (tangan kiri bagi yang kidal) ditarik ke belakang dan di atas kepala untuk melakukan awalan dengan telapak tangan menghadap ke depan. (Gambar 2.2)

Gambar 2. 2 Service Tangan Atas
Sikap perkenaan:
  1. Setelah tangan kanan (tangan kiri bagi yang kidal) berada di atas belakang kepala dan bola berada dalam jangkauan, maka bola segera dipukul.
  2. Perkenaan tangan dengan bola pada saat melakukan service dapat dilakukan dengan telapak tangan dan genggaman tangan yang menghadap ke depan.
  3. Pada saat terjadi sentuhan bola dengan tangan, maka tangan sedikit ditegangkan untuk memperoleh pantulan yang baik atau sempurna (Gambar 2.2)
Sikap akhir:
  1. Setelah memukul bola, maka diikuti dengan langkah kaki kanan (kaki kiri bagi yang kidal) ke depan dan terus masuk ke lapangan permainan.
  2. Setelah pemain melakukan service maka harus segeran masuk ke lapangan permainan untuk siap memaikan bola apabila pemain regu lawan mengarahkan bola kepada pemain yang melakukan service.

Teknik dasar service atas dalam permainan bolavoli terdiri dari beberapa macam, menurut Yunus, (1992) terdiri dari: (1) tenis service, (2) floating, dan (3) cekis. Service atas dalam bolavoli juga dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil putaran bola. Putaran bola yang dihasilkan dipengaruhi adanya gerakan pukulan dan posisi pukulan pada bola. Berdasarkan arah putaran bola yang dihasilkan service atas dibedakan menjadi 5 yaitu: (1) top spin, arah putaran bola ke depan, (2) back spin, arah putaran bola ke belakang, (3) in side spin, arah putaran bola ke arah samping dalam, (4) out side spin, arah putaran bola ke arah samping luar, dan (5) float, bola mengapung (tanpa putaran).

a. Service putaran depan
Teknik service putaran depanmenghasilkan arah putaran bola ke depan, dalam teknik ini hal yang harus diperhatikan oleh pemain saat melakukannya pukulan pada bola, perkenaan tangan 1/3 atas bagian bola dan jari-jari tangan mengikuti lingkaran bola dan diputar ke arah depan.
Langkah-langkah melakukan teknik service putaran depan, penjelasannya sebagai berikut:

1) Sikap permulaan
Pemain berdiri di daerah service dengan menghadap net, pemain yang melakukan service harus memperhatikan sikap permulaan. Pertama harus diperhatikan adalah posisi kaki pemain sedikit terhuyung dengan kaki sisi yang tidak memukul berada di depan, lutut sedikit ditekuk, dan berat badan tertumpu pada di kaki belakang. Kedua bahu pemain menghadap net atau sedikit agak terbuka ke garis tepi, bola dipegang dengan tangan yang tidak memukul dengan memegang bagian bawah bola, tangan yang memukul memegang bagian atas bola, ke dua lengan lurus ke depan dengan tinggi bola kira-kira setinggi bahu dan berada depan dada. Terakhir posisi badan menghadap ke lapangan dengan melihat sasaran, selanjutnya fokus ke bola.

2) Gerak pelaksanaan
Pemain melambungkan bola kira-kira 30 sampai 50 cm dengan tangan yang memegang bola. Lemparan harus sejajar dengan bahu dan agak mengarah ke jaring. Ketika bola dilemparkan, pemain menggerakkan tangan yang memukul ke belakang dan naik ke atas sehingga siku terangkat tinggi dan tangan dekat berada pada telinga, bahu berputar kembali ke arah sisi tangan yang memukul (siku ke arah belakang). Ketika bola mencapai titik tertinggi, sambil melihat kearah bola, pemain mengayunkan yang memukul secepat mungkin, diikuti liukan pinggul dan bahu (putaran), di ikuti siku yang tinggi, selanjutnya pergelangan tangan dan tangan, Lestari, (2007).
Saat perkenaan telapak tangan dengan bola, posisi telapak tangan terbuka membentuk lengkung bola dan berada 1/3 di belakang atas bola. Perkenaan bola seperti ini memungkinkan bola berputar ke depan selama menjalani lintasan dan melewati net.

3) Gerak lanjut
Setelah bola berhasil dipukul pemain memindahkan berat badan ke depan untuk menjaga keseimbangan, selanjutnya melangkah masuk ke dalam lapangan permainan dan mengambil sikap pertahanan. Setiap pemain harus melakukan tiga tahapan tersebut dengan koordinasi yang baik dan gerakan permulaan, pelaksanaan dan lanjutan harus ritmis agar teknik service yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. (Gambar 2.3 dan 2.4)

Gambar 2.3 Perkenaan bola untuk putaran top spin
b. Service putaran belakang
Teknik service putaran belakangmenghasilkan arah putaran bola ke belakang, dalam teknik ini hal yang harus diperhatikan oleh pemain saat melakukannya pukulan pada bola, perkenaan tangan 1/3 bawah bagian bola dan jari-jari tangan mengikuti lingkaran bola dan diputar ke arah belakang. Untuk memperoleh putaran bola yang cepat, gunakan bantuan lecutan tangan dengan tenaga yang besar. Perkenaan tangan bola dapat diperhatikan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.4 Lintasan pukulan top spin

Gambar 2.5 Perkenaan bola untuk putaran back spin

Langkah-langkah pelaksanaan teknik service putaran belakang, penjelasannya sama dengan teknik service putaran depan, perbedaannya terletak pada perkenaan bola dengan tangan.

c. Service putaran dalam

Teknik service putaran dalammenghasilkan arah putaran bola dari luar ke dalam, dalam teknik ini hal yang harus diperhatikan oleh pemain saat melakukann pukulan pada bola, perkenaan tangan 1/3 bagian luar kanan bola dan jari-jari tangan mengikuti lingkaran bola dan diputar ke arah dalam. Untuk memperoleh putaran bola yang cepat, gunakan bantuan lecutan tangan dengan tenaga yang besar. Perkenaan tangan bola dapat diperhatikan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Perkenaan bola untuk putaran Inside spin
Langkah-langkah pelaksanaan teknik service putaran dalam, penjelasan nya sama dengan teknik service putaran depan, perbedaannya terletak pada perkenaan bola dengan tangan.

d. Service putaran luar

Teknik service putaran luarmenghasilkan arah putaran bola samping luar, dalam teknik ini hal yang harus diperhatikan oleh pemain saat melakukannya pukulan pada bola, perkenaan tangan 1/3 kiri luar bagian bola dan jari-jari tangan mengikuti lingkaran bola dan diputar samping luar. Untuk memperoleh putaran bola yang cepat, gunakan bantuan lecutan tangan dengan tenaga yang besar. Perkenaan tangan bola dapat diperhatikan pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Perkenaan bola untuk putaran Outside spin
Langkah-langkah pelaksanaan teknik service putaran luar, penjelasannya sama dengan teknik service putaran depan, perbedaannya terletak pada perkenaan bola dengan tangan.

e. Service mengapung

Teknik service mengapung menghasilkan bola mengapung (tanpa putaran), dalam teknik ini hal yang harus diperhatikan oleh pemain saat melakukannya pukulan pada bola, perkenaan tangan pada tengah bola dan jari-jari tangan rapat dan lurus. Untuk memperoleh putaran bola yang cepat, gunakan bantuan lecutan tangan dengan tenaga yang besar. Perkenaan tangan bola dapat diperhatikan pada Gambar 2.8.
Langkah-langkah pelaksanaan teknik service mengapung, penjelasannya sama dengan teknik service putaran depan, perbedaannya terletak pada perkenaan bola dengan tangan.
Service atas putaran depan, service putaran belakang, service putaran dalam, service putaran luar dan service mengapung mempunyai kesamaan pada sikap permulaan dan lanjutan, terdapat perbedaan pada saat pelaksanaan.

Gambar 2.8 Perkenaan bola untuk gerakan Floating

Sikap permulaan terdiri dari posisi tangan, tangan kiri lurus ke depan memegang bola dan tangan kanan posisi mau memukul di belakang atas kepala dengan telapak tangan tangan membuka dan jari-jari rapat, tangan kiri lurus memegang bola diharapakan menghasilkan lemparan bola yang melambung ke atas baik sehingga memudahkan untuk memukul bola, tangan kanan membuka dan jari-jari rapat agar tumbukan tangan dengan bola bisa tinggi. Posisi kaki, kaki kiri berada lebih depan dari kaki kanan, kaki kanan sebagai penumpu berat badan, posisi ini untuk menjaga keseimbangan. Posisi badan, menghadap net dengan kedua lutut agak ditekuk, kedua kaki ditekuk agar berat badan titik berat badan lebih rendah agar keseimbangan lebih besar.
Pelaksanaan hampir sama gerakanya, perbedaanya pada perkenaan tangan pada saat memukul bola, tangan kiri melambungkan bola kira-kira 50 cm, tangan kanan diayunkan untuk memukul bola yang sudah dijangkauan tangan. Service putaran depan perkenaan 1/3 bagian atas bola, service putaran belakang perkenaan 1/3 bagian bawah bola, service putaran dalam perkenaan 1/3 bagian samping kanan bola, service putaran luar perkenaan 1/3 bagian samping kiri bola dan service mengapung perkenaan pas bagian tengah belakang bola. Pada saat tangan mau memukul diiayunkan ke belakang agar menghasilkan pukulan yang keras dan pada saat memukul bola tepat di depan dan pada jangkauan tangan yang memukul. Gerak lanjutan, setelah bola berhasil dipukul pemain memindahkan berat badan ke depan untuk menjaga keseimbangan.
Secara garis besar service atas putaran depan, service putaran belakang, service putaran dalam, service putaran luar dan service mengapung rangkaian gerakannya bisa mencerminkan respon gerak yang dikemukakan Drowatzky (1981) menyimpulkan tanggapan/respon gerak dapat ditempatkan ke dalam tiga kategori: (a) pergerakan postural, untuk mengatur posisi badan berkenaan dengan gravitasi; (b) lokomotor atau gerak perpindahan memungkinkan seseorang untuk memindah/meng- gerakkan tubuh/badan atau bagian-bagiannya melalui ruang dan, (c) manipulasi, memungkinkan seseorang untuk belajar dan mengendalikan objek. Pola kontak (manipulasi dari objek yang diam) telah dibedakan dari penerimaan dan dorongan (manipulasi dari objek yang bergerak). Apabila diklasifikasikan berdasarkan kecermatan gerak termasuk keterampilan gerak kasar dan keterampilan gerak halus, klasifikasi gerak berdasarkan kompleksitas gerakan termasuk keterampilan gerak komplek.
Pada Pelaksanaan, tangan kiri melambungkan bola kira-kira 50 cm. Tangan kanan diayunkan untuk memukul bola yang sudah berada dijangkauan tangan. Perkenaan tangan service putaran depan 1/3 bagian atas bola dan jari-jari mengikuti lingkaran bola, perkenaan tangan service putaran belakang 1/3 bagian bawah bola dan jari-jari mengikuti, perkenaan tangan service putaran dalam 1/3 bagian samping kanan bola dan jari-jari mengikuti, perkenaan tangan service putaran luar 1/3 bagian samping kiri bola dan jari-jari mengikuti dan perkenaan tangan service putaran belakang
tengah bagian belakang bola dan jari-jari rapat. Pada saat tangan kiri melambungkan bola dibutuhkan kekuatan otot-otot lengan yang cukup kuat terutama deltoid sebagai pangkal lengan yang juga didukung oleh pektoralis mayor dan lattisimus dorsi. Ketika tangan kanan memukul bola kekuatan akan bertumpu pada otot-otot bahu, dada, triceps dan wrist. Lanjutan, setelah bola berhasil dipukul pemain memindahkan berat badan ke depan untuk menjaga keseimbangan, selanjutnya melangkah masuk ke dalam lapangan permainan dan mengambil sikap pertahanan.
Berdasarkan analisis gerak dan otot-otot yang dominan diperlukan untuk melakukan service bawah dan service atas diperlukan latihan fisik khusus agar atlet dapat melakukan service yang baik dan efektif, sehingga service bisa digunakan sebagai serangan pertama untuk mendapat point. Fisik khusus yang diperlukan adalah fleksibelitas anggota gerak bagian atas dan bagian kaki, kekuatan otot lengan dan tangan, diperlukan power otot tungkai untuk melakukan lompatan pada jenis service lompat.

c. Service lompat

Teknik service lompat sering digunakan dalam pertandingan bolavoli karena hasil pukulannya keras dan cepat, sangat efektif digunakan sebagai serangan pertama. Menurut Lestari, (2007) Service lompat adalah jenis service yang paling lanjut dari ke empat jenis service yang ada. Ketika sedang melakukan service ini, pemain harus melompat ke udara (hampir sama dengan suatu serangan ke arah jaring) untuk menyentuh bola yang dilemparkan. Teknik service lompat dapat dibagi menjadi 4 tahapan yaitu sebagai berikut:

1) Awalan
Pemain sebelum melakukan awalan harus memperhatikan sikap permulaan, sikap permulaan untuk service lompat sama dengan service
atas (sikap permulaan: posisi kaki, posisi tangan dan posisi badan). Awalan untuk melakukan service lompat pemain pada umumnya menggunakan pendekatan 3 atau empat langkah yang sama dengan pendekatan smash yang kuat terhadap garis ujung ketika bola dilemparkan untuk membantu mempersiapkan lompatan. Bola dilempar dan mengarah ke jaring sehingga pemain harus mengejar lemparan (menjaga bola tetap bergerak keluar dari tubuh dengan baik di depan tubuh) dengan pendekatan tiga atau empat langkah. Pada langkah ketiga akan melibatkan kaki sisi yang tidak memukul atau kaki yang tidak memukul untuk gerakan empat langkah.

2) Tolakan
Pemain melakukan tolakan ketika bola mencapai mencapai titik tertinggi dan kiranya bola dapat dipukul, setelah itu pemain melompat ke udara.

3) Perkenaan
Pada puncak lompatan dengan mata tetap melihat bola, pemain menggerakkan lengan yang memukul ke belakang dengan siku tinggi dan tangan mendekati telinga. Selanjutnya pemain mengayunkan lengan ke depan secepat mungkin, melempar bahu, siku, pergelangan tangan, dan telapak tangan ke bola. Pemain menyentuh bola dengan pangkal telapak tangan yang terbuka, menggunakan suatu hentakan pergelangan tangan untuk memberikan gerak memutar ke depan. Setelah perkenaan, lengan yang memukul bergerak mengikuti bola ke arah sasaran (telapak tangan menghadap sasaran) dan terus ke atas net.

4) Pendaratan
Setelah melompat, pemain dapat mendarat di dalam lapangan/diluar lapangan dengan catatan lompatan dilakukan di belakang garis ujung dan perkenaan dilakukan sebelum mendarat.
Service lompat terdiri dari empat rangkaian gerakan yaitu: awalan, tolakan, perkenaan dan pendaratan, secara garis besar sama dengan service putaran depan tetapi ada tambahan gerakan lompat pada service lompat. Lompatan memerlukan dan melibatkan otot-otot tungkai, gluteus atau trunk. Jadi dalam service dibutuhkan hampir seluruh otot-otot bagian tubuh. Prosedur pelaksaan service atas dapat dilihat pada Gambar 2.9.

3. Strategi Pelaksanaan service

Gerakan service harus ritmis, mulai dari persiapan, pukulan dan gerakan lanjutan yang dilakukan dengan baik dengan tidak terpotong- potong dan kaku. Durrwachter (1990) mengemukakan bahwa “pemain harus memiliki koordinasi gerak yang tepat antara mengayun dan melambungkan bola, serta memukul dan gerakan maju ke depan”. Kesalahan melambungkan dan mencermati bola dan ayunan tangan akan menyebabkan kegagalan dalam melakukan service tangan bawah. Agar service yang dilakukan dapat dilakukan secara optimal maka gerakan service harus dilakukan dengan baik dan ritmis. Kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi dalam melakukan service menurut Beutelstahl, (2005) adalah sebagai berikut:
a) Pergerakan yang tidak ritmis, hal ini terjadi apabila pemain ragu-ragu.
b) Stance yang salah, istilah stance dimaksudkan sikap pemain pada waktu hendak memukul bola, baik sikap tubuh, kaki ataupun lengan.
c) Lengan kurang terayun, sehingga daya kekuatannyapun berkurang.
d) Lemparan bola kurang baik, sehingga bola kurang terkontrol.
e) Kurang memperhatikan bola.

Gambar 2.9 Service Tangan Atas dengan Melompat
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemain dapat menyebabkan kegagalan dalam melakukan service, misalnya tidak sampai menyeberang ke lapangan lawan atau bola keluar lapangan. Hal ini harus diminalkan dengan cara pemain melakukan latihan teknik service secara baik dan pelatih mempunyai catatan tentang proses pemain melakukan service pada saat latihan dan pada saat maen, hal ini sebagai bahan evaluasi pemain oleh pelatih.
Kecermatan melakukan service ikut menentukan terhadap jalannya pertandingan. Saat melakukan service harus benar-benar siap dan cermat, sehingga konsentrasi pada saat melakukan service harus diperhatikan. Menurut Beutelshahl, (2005) Pendekatan taktik secara individual dalam service sendiri terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut:
a) Pemain berjalan dengan tenang menuju area tempat melakukan service.
b) Pemain berkonsentrasi dulu sebelum melakukan service.
c) Pemain memperhatikan posisi lawan: pemain manakah yang akan diberi bola service.

Konsentrasi pemain sebelum melakukan service dan kontrol arah bola sangat penting, agar service dapat digunakan sebagai taktik individual menyerang lawan. Agar service dapat digunakan sebagai serangan pertama dan dapat mengacaukan pertahanan lawan, maka menurut Suharno (1986) server harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Arahkan service ke penerima yang lemah penguasaan teknik pasing.
b) Service ke tempat yang kosong.
c) Pergunakan teknik service float, kemudian ganti teknik service cekis yang keras.
d) Arahkan service ke pemain yang bergerak
e) Arahkan ke sasaran sudut datang bola yang sukar, agar penerima sulit untuk memberikan bola ke pengumpan.
f) Perhitungkan arah angin, sinar matahari dan timing pukulan setelah ada tanda peluit dari wasit.

Berkaitan strategi pelaksanaan pelaksanaan service dalam bolavoli, Beutelstahl, (2005) mengemukakan “sedapat mungkin server harus melancarkan service kepada pemain lawan yang paling lemah. Selain itu pemain harus cermat mencari tempat-tempat di pihak lawan yang kurang terja terjaga dengan baik: (a) di daerah net, (b) di daerah sisi, (c) di daerah belakang.
Kecepatan, ketepatan dan keakuratan penempatan bola pada pelaksanaan service merupakan hal yang pokok untuk memperoleh hasil yang optimal. Arah bola hasil service yang diarahkan ke pemain yang lemah penguasaan pasingdan diarahkan ke daerah yang sulit dijangkau
pemain lawan, hal ini akan menyulitkan lawan untuk bertahan dan melakukan serangan.
Mengingat pentingnya teknik dasar service dalam bolavoli, maka penguasaan teknik service harus dikuasai setiap pemain bolavoli, penguasaan teknik dan strategi pelaksanan service individual dapat digunakan sebagai serangan pertama terhadap lawan. Service keras dan arah bola sulit dijangkau pemain lawan akan mngacaukan pertahanan lawan, sehingga lawan sulit untuk melakukan serangan.

B. MODEL LATIHAN

A. Model Latihan Service Bawah 

Tujuan:
Meningkatkan keterampilan service bawah dan melatih perkenaan tangan dengan bola, Meningkatkan keterampilan service bawah dan membiasakan pemain melakukan service bawah melewati net.

a. Melempar bola ke dinding
  1. Pemain menghadap dinding dan kira-kira 4 meter dari dinding
  2. Lakukan lemparan bola seperti melakukan service bawah
  3. Arahkan lemparan bola ke dinding
  4. Lakukan berulang-ulang
b. Latihan perkenaan bola dipantulkan ke dinding
  1. Pemain menghadap dinding kira-kira 4 meter dari dinding
  2. Lakukan service bawah dengan menghadap dinding
  3. Arahkan service ke dinding
  4. Lakukan berulang-ulang
c. Latihan service bawah berpasangan
  1. Pemain berpasangan dan saling berhadapan dengan jarak 9 meter
  2. Lakukan service bawah ke arah pasangan masing-masing
  3. Lakukan service secara bergantian
  4. Lakukan berulang-ulang
d. Latihan service bawah berpasangan melewati net dengan jarak bervariasi
  1. Pemain dibagi 2 kelompok, kelompok A terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net dan kelompok B terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net di lapangan satunya. Kedua kelompok saling berhadapan dan berpasangan.
  2. Pemain pertama dari kelompok A melakukan service dari bawah pada jarak 3 meter dari net, diseberangkan ke lapangan lawan melewati net dan diarahkan ke pemain paling depan dari kelompok B, pemain dari kelompok B menerima.Setelah itu pemain dari kelompok B yang melakukan servicedan pemain kelompok A yang menangkap bola, setiap pemain melakukan service1 kali dan menerima1 kali. Lakukan secara bergantian dengan teman yang ada dibarisan belakangnya.
  3. Tingkatkan jarak service menjadi 4 meter dari net dan ditingkatkan lagi menjadi 5 meter dari net, 6 meter, 7 meter dst.
  4. Service dinyatakan berhasil apabila bola dilambung dan dapat dipukul secara tepat, dan dapat diseberangkan ke area lapangan lawan melewati net.
e. Latihan service bawah ke arah target yang ditentukan
  1. Pemain berpasangan 2 orang atau lebih tiap kelompok, misalnya kelompok A melakukan service bawah, kelompok B yang menerima servicedi lapangan lawan.
  2. Service dari bawah pada area service
  3. Arahkan bola service ke pemain yang berada di area lapangan seberang, siap menerima di posisi 1.
  4. Lakukan secara bergantian dan berulang-ulang
  5. Service dinyatakan berhasil apabila bola dapat dipukul dengan sempurna, melewati net dan tepat ke sasaran.
f. Latihan service bawah ke arah target yang ditandai bendera
  1. Service bola dari bawah di daerah service
  2. Arahkan bola service ke area yang ditandai dengan bendera
  3. Tangkap bola hasil service oleh teman latihan, kemudian lakukan service kembali
  4. Lakukan service secara berulang-ulang dan bergantian sampai dirasakan cukup.

B. Model Latihan Service Atas

1. Service putaran depan

Meningkatkan keterampilan service putaran depan dan melatih perkenaan tangan dengan bola. Meningkatkan keterampilan service putaran depan dan membiasakan pemain melakukan service putaran depanmelewati net.

a. Latihan perkenaan bola dipantulkan ke dinding
  1. Pemain berdiri di depan dinding sambil memegang bola.
  2. Jarak pemain dengan dinding kira-kira 4 meter.
  3. Posisi kaki kiri berada lebih depan dibanding kaki kanan (untuk pemain kidal sebaliknya).
  4. Kemudian tangan kiri lurus kedepan memegang bola kearah atas (untuk pemain kidal sebaliknya).
  5. Perkenaan tangan 1/3 bagian atas bola dan arahkan service ke dinding.
  6. Hasil putaran pukulan bola adalah memutar kearah depan.
  7. Lakukan gerakan ini sebanyak 10kali.
b. Latihan service putaran depan berpasangan
  1. Pemain berpasangan dan saling berhadapan dengan jarak 9 meter.
  2. Lakukan service putaran depan ke arah pasangan masing-masing.
  3. Lakukan service putaran depansecara bergantian.
  4. Lakukan berulang-ulang.
c. Latihan service putaran depan berpasangan melewati net dengan jarak bervariasi.
  1. Pemain dibagi 2 kelompok, kelompok A terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net dan kelompok B terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net di lapangan satunya. Kedua kelompok saling berhadapan dan berpasangan.
  2. Pemain pertama dari kelompok A melakukan service putaran depan pada jarak 3 meter dari net, diseberangkan ke lapangan lawan melewati net dan di arahkan ke pemain paling depan dari kelompok B, pemain dari kelompok B menerima. Setelah itu pemain dari kelompok B yang melakukan service dan pemain kelompok A yang menangkap bola, setiap pemain melakukan service 1 kali dan menerima1 kali. Lakukan secara bergantian dengan teman yang ada dibarisan belakangnya.
  3. Tingkatkan jarak service menjadi 4 meter dari net dan ditingkatkan lagi menjadi 5 meter dari net, 6 meter, 7 meter dst.
  4. Service dinyatakan berhasil apabila bola dilambung dan dapat dipukul secara tepat, dan dapat diseberangkan ke area lapangan lawan melewati net.
d. Latihan service putaran depan ke arah sasaran yang ditentukan
  1. Pemain berpasangan 2 orang atau lebih tiap kelompok, misalnya kelompok A melakukan service bawah, kelompok B yang menerima service di lapangan lawan.
  2. Lakukan service dengan teknik service putaran depan pada daerah service.
  3. Arahkan bola service ke pemain yang berada di area lapangan seberang, siap menerima di posisi 1.
  4. Lakukan secara bergantian dan berulang-ulang.
  5. Service dinyatakan berhasil apabila bola dapat dipukul dengan sempurna, melewati net dan tepat ke sasaran.
e. Latihan service putaran depan ke arah sasaran yang ditandai dengan bendera
  1. Pemain berpasangan 2 orang atau lebih tiap kelompok, misalnya kelompok A melakukan service putaran depan, kelompok B yang menerima service di lapangan lawan.
  2. Service bola dari atas di daerah service.
  3. Arahkan bola service ke area yang ditandai dengan bendera.
  4. Tangkap bola hasil service oleh teman latihan, kemudian lakukan service kembali.
  5. Lakukan service secara berulang-ulang dan bergantian sampai dirasakan cukup.
2. Service putaran belakang

a. Latihan Individu Tujuan:
Meningkatkan keterampilan service putaran belakang dan melatih perkenaan tangan dengan bola, Meningkatkan keterampilan service putaran belakang dan membiasakan pemain melakukan service putaran belakang melewati net.

a. Latihan perkenaan bola dipantulkan ke dinding
  1. Pemain berdiri di depan dinding sambil memegang bola.
  2. Jarak pemain dengan dinding kira-kira 4 meter.
  3. Posisi kaki kiri berada lebih depan dibanding kaki kanan (untuk pemain kidal sebaliknya).
  4. Kemudian tangan kiri lurus kedepan memegang bola kearah atas (untuk pemain kidal sebaliknya).
  5. Pukulah bola dengan tangan kanan pada 1/3 bagian bawah belakang bola.
  6. Hasil pukulan bola memutar ke arah belakang.
  7. Lakukan gerakan ini sebanyak 10 kali.
b. Latihan service putaran belakang berpasangan
  1. Pemain berpasangan dan saling berhadapan dengan jarak 9 meter.
  2. Lakukan service putaran belakangke arah pasangan masing- masing.
  3. Lakukan service putaran belakangsecara bergantian.
  4. Lakukan berulang-ulang.
c. Latihan service putaran belakang berpasangan melewati net dengan jarak bervariasi.
  1. Pemain dibagi 2 kelompok, kelompok A terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net dan kelompok B terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net di lapangan satunya. Kedua kelompok saling berhadapan dan berpasangan.
  2. Pemain pertama dari kelompok A melakukan service putaran belakang pada jarak 3 meter dari net, diseberangkan kelapangan lawan melewati net dan di arahkan ke pemain paling depan dari kelompok B, pemain dari kelompok B menerima. Setelah itu pemain dari kelompok B yang melakukan service dan pemain kelompok A yang menangkap bola, setiap pemain melakukan service 1 kali dan menerima1 kali. Lakukan secara bergantian dengan teman yang ada dibarisan belakangnya.
  3. Tingkatkan jarak service menjadi 4 meter dari net dan ditingkatkan lagi menjadi 5 meter dari net, 6 meter, 7 meter dst.
  4. Service dinyatakan berhasil apabila bola dilambung dan dapat dipukul secara tepat, dan dapat diseberangkan ke area lapangan lawan melewati net.
d. Latihan service putaran belakang ke arah sasaran yang ditentukan.
  1. Pemain berpasangan 2 orang atau lebih tiap kelompok, misalnya kelompok A melakukan service bawah, kelompok B yang menerima service di lapangan lawan.
  2. Lakukan service dengan teknik service putaran belakang pada daerah service.
  3. Arahkan bola service ke pemain yang berada di area lapangan seberang, siap menerima di posisi 1.
  4. Lakukan secara bergantian dan berulang-ulang.
  5. Service dinyatakan berhasil apabila bola dapat dipukul dengan sempurna, melewati net dan tepat ke sasaran.
e. Latihan service putaran belakang ke arah sasaran yang ditandai dengan bendera
  1. Service bola dari atas dengan teknik service putaran belakang di daerah service.
  2. Arahkan bola service ke area yang ditandai dengan bendera.
  3. Tangkap bola hasil service oleh teman latihan, kemudian lakukan service kembali.
  4. Lakukan service secara berulang-ulang dan bergantian sampai dirasakan cukup.
3. Service putaran dalam
Meningkatkan keterampilan service putaran dalam dan melatih perkenaan tangan dengan bola.
a. Latihan perkenaan bola dipantulkan ke dinding
  1. Pemain berdiri di depan dinding sambil memegang bola.
  2. Jarak pemain dengan dinding adalah 4 langkah.
  3. Posisi kaki kiri berada lebih depan dibanding kaki kanan (untuk pemain kidal sebaliknya).
  4. Kemudian tangan kiri lurus kedepan memegang bola kearah atas (untuk pemain kidal sebaliknya).
  5. Gerakan pukulah seperti melakukan teknik service putaran dalam dan arah pukulan bola ke dinding.
  6. Hasil putaran pukulan bola adalah memutar kearah dalam.
  7. Lakukan gerakan ini sebanyak 10 kali.

b. Latihan service putaran dalam berpasangan
  1. Pemain berpasangan dan saling berhadapan dengan jarak 9 meter.
  2. Lakukan service putaran dalamke arah pasangan masing-masing.
  3. Lakukan service putaran dalamsecara bergantian.
  4. Lakukan berulang-ulang
c. Latihan service putaran dalamberpasangan melewati net dengan jarak bervariasi.
  1. Pemain dibagi 2 kelompok, kelompok A terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net dan kelompok B terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net di lapangan satunya. Kedua kelompok saling berhadapan dan berpasangan.
  2. Pemain pertama dari kelompok A melakukan service putaran depan pada jarak 3 meter dari net, diseberangkan ke lapangan lawan melewati net dan di arahkan ke pemain paling depan dari kelompok B, pemain dari kelompok B menerima. Setelah itu pemain dari kelompok B yang melakukan service dan pemain kelompok A yang menangkap bola, setiap pemain melakukan service 1 kali dan menerima1 kali. Lakukan secara bergantian dengan teman yang ada dibarisan belakangnya.
  3. Tingkatkan jarak service menjadi 4 meter dari net dan ditingkatkan lagi menjadi 5 meter dari net, 6 meter, 7 meter dst.
  4. Service dinyatakan berhasil apabila bola dilambung dan dapat dipukul secara tepat, dan dapat diseberangkan ke area lapangan lawan melewati net.
d. Latihan service putaran dalamke arah sasaran yang ditentukan.
  1. Pemain berpasangan 2 orang atau lebih tiap kelompok, misalnya kelompok A melakukan service bawah, kelompok B yang menerima service di lapangan lawan.
  2. Lakukan service dengan teknik service putaran dalam pada daerah service.
  3. Arahkan bola service ke pemain yang berada di area lapangan seberang, siap menerima di posisi 1.
  4. Lakukan secara bergantian dan berulang-ulang.
  5. Service dinyatakan berhasil apabila bola dapat dipukul dengan sempurna, melewati net dan tepat ke sasaran.
e. Latihan service putaran dalam ke arah sasaran yang ditandai dengan bendera.
  1. Lakukan service dengan teknik service putaran dalamdi daerah service.
  2. Arahkan bola service ke area yang ditandai dengan bendera.
  3. Tangkap bola hasil service oleh teman latihan, kemudian lakukan service kembali.
  4. Lakukan service secara berulang-ulang dan bergantian sampai dirasakan cukup.
4. Service putaran luar 
Tujuan:
Meningkatkan keterampilan service putaran luar dan melatih perkenaan tangan dengan bola.

a. Latihan perkenaan bola dipantulkan ke dinding
  1. Pemain berdiri di depan dinding sambil memegang bola.
  2. Jarak pemain dengan dinding kira-kira 4 meter.
  3. Posisi kaki kiri berada lebih depan dibanding kaki kanan (untuk pemain kidal sebaliknya).
  4. Kemudian tangan kiri lurus kedepan memegang bola kearah atas (untuk pemain kidal sebaliknya).
  5. Pukulah bola dengan tangan kanan pada 1/3 bagian kiri luar bola.
  6. Hasil pukulan bola memutar kea rah luar.
  7. Lakukan gerakan ini sebanyak 10kali.
b. Latihan service putaran luar berpasangan
  1. Pemain berpasangan dan saling berhadapan dengan jarak 9 meter.
  2. Lakukan service putaran luarke arah pasangan masing-masing.
  3. Lakukan service putaran luar secara bergantian.
  4. Lakukan berulang-ulang.
c. Latihan service putaran luar berpasangan melewati net dengan jarak bervariasi.
  1. Pemain dibagi 2 kelompok, kelompok A terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net dan kelompok B terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net di lapangan satunya. Kedua kelompok saling berhadapan dan berpasangan.
  2. Pemain pertama dari kelompok A melakukan service putaran depan pada jarak 3 meter dari net, diseberangkan ke lapangan lawan melewati net dan di arahkan ke pemain paling depan dari kelompok B, pemain dari kelompok B menerima. Setelah itu pemain dari kelompok B yang melakukan service dan pemain kelompok A yang menangkap bola, setiap pemain melakukan service 1 kali dan menerima1 kali. Lakukan secara bergantian dengan teman yang ada dibarisan belakangnya.
  3. Tingkatkan jarak service menjadi 4 meter dari net dan ditingkatkan lagi menjadi 5 meter dari net, 6 meter, 7 meter dst.
  4. Service dinyatakan berhasil apabila bola dilambung dan dapat dipukul secara tepat, dan dapat diseberangkan ke area lapangan lawan melewati net.
d. Latihan service putaran luar ke arah sasaran yang ditentukan.
  1. Pemain berpasangan 2 orang atau lebih tiap kelompok, misalnya kelompok A melakukan service bawah, kelompok B yang menerima service di lapangan lawan.
  2. Lakukan service dengan teknik service putaran luar pada daerah service.
  3. Arahkan bola service ke pemain yang berada di area lapangan seberang, siap menerima di posisi 1.
  4. Lakukan secara bergantian dan berulang-ulang.
  5. Service dinyatakan berhasil apabila bola dapat dipukul dengan sempurna, melewati net dan tepat ke sasaran.
e. Latihan service putaran luar ke arah sasaran yang ditandai dengan bendera
  1. Service bola dari atas dengan teknik service putaran luardi daerah service.
  2. Arahkan bola service ke area yang ditandai dengan bendera.
  3. Tangkap bola hasil service oleh teman latihan, kemudian lakukan service kembali.
  4. Lakukan service secara berulang-ulang dan bergantian sampai dirasakan cukup.
5. Service mengapung 
Tujuan:
Meningkatkan keterampilan service mengapung dan melatih perkenaan tangan dengan bola.

a. Latihan perkenaan bola dipantulkan ke dinding
  1. Pemain berdiri di depan dinding sambil memegang bola.
  2. Jarak pemain dengan dinding kira-kira 4 meter.
  3. Posisi kaki kiri berada lebih depan dibanding kaki kanan (untuk pemain kidal sebaliknya).
  4. Kemudian tangan kiri lurus kedepan memegang bola kearah atas (untuk pemain kidal sebaliknya).
  5. Pukulah bola dengan tangan kanan tepat ditengah-tengah bola kearah dinding.
  6. Hasil pukulan bola mengapung.
  7. Lakukan gerakan ini sebanyak 10 kali.
b. Latihan service mengapung berpasangan
  1. Pemain berpasangan dan saling berhadapan dengan jarak 9 meter.
  2. Lakukan service mengapung ke arah pasangan masing-masing.
  3. Lakukan service mengapung secara bergantian.
  4. Lakukan berulang-ulang.
c. Latihan service mengapung berpasangan melewati net dengan jarak bervariasi.
  1. Pemain dibagi 2 kelompok, kelompok A terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net dan kelompok B terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net di lapangan satunya. Kedua kelompok saling berhadapan dan berpasangan.
  2. Pemain pertama dari kelompok A melakukan service putaran depan pada jarak 3 meter dari net, diseberangkan ke lapangan lawan melewati net dan di arahkan ke pemain paling depan dari kelompok B, pemain dari kelompok B menerima. Setelah itu pemain dari kelompok B yang melakukan service dan pemain kelompok A yang menangkap bola, setiap pemain melakukan service 1 kali dan menerima1 kali. Lakukan secara bergantian dengan teman yang ada dibarisan belakangnya.
  3. Tingkatkan jarak service menjadi 4 meter dari net dan ditingkatkan lagi menjadi 5 meter dari net, 6 meter, 7 meter dst.
  4. Service dinyatakan berhasil apabila bola dilambung dan dapat dipukul secara tepat, dan dapat diseberangkan ke area lapangan lawan melewati net.
d. Latihan service mengapung ke arah sasaran yang ditentukan.
  1. Pemain berpasangan 2 orang atau lebih tiap kelompok, misalnya kelompok A melakukan service bawah, kelompok B yang menerima service di lapangan lawan.
  2. Lakukan service dengan teknik service mengapung pada daerah service.
  3. Arahkan bola service ke pemain yang berada di area lapangan seberang, siap menerima di posisi 1.
  4. Lakukan secara bergantian dan berulang-ulang.
  5. Service dinyatakan berhasil apabila bola dapat dipukul dengan sempurna, melewati net dan tepat ke sasaran.
e. Latihan service mengapung ke arah sasaran yang ditandai dengan bendera
  1. Service bola dari atas dengan teknik service mengapung di daerah service.
  2. Arahkan bola service ke area yang ditandai dengan bendera.
  3. Tangkap bola hasil service oleh teman latihan, kemudian lakukan service kembali.
  4. Lakukan service secara berulang-ulang dan bergantian sampai dirasakan cukup.
C. Model Latihan Service Lompat 
Tujuan:
Membantu pemain melakukan latihan awalan, tolakan, perkenaan, pendaratan dan sinkronisasi gerakan service lompat drive yang baik dan benar.

a. Latihan awalan
Latihan awalan dengan menggunakan garis pembatas langkah, latihan ini ditekankan pada kebenaran melakukan langkah kaki saat melakukan awalan service lompat. Langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut:
  1. Pemain berdiri di daerah service
  2. Posisi awal badan agak condong kedepan dan posisi kaki kanan di depan (untuk pemain kidal kaki kiri berada di depan).
  3. Kemudian melakukan awalan 2 langkah.
  4. Pada saat melangkah harus tepat pada garis pembatas yang telah dibuat.
  5. Pada saat langkah gerakan tangan lurus berayun ke belakang untuk persiapan melakukan tolakan.
  6. Pada saat langkah posisi tungkai ditekuk 100 - 120 derajat.
b. Latihan tolakan
Latihan tumpuan dan tolakan dengan bola dilempar sendiri, latihan ini bertujuan untuk kebenaran gerakan sudut pada saat melakukan tolakan dan melatih respon pemain dengan stimulus bola dilempar sendiri. Langkah-langkah pelaksanaanya sebagai berikut:
  1. Pemain berdiri 2 langkah di garis belakang.
  2. Kaki kiri berada lebih depan dibandingkan kaki kanan (pemain kidal kaki kanan yang berada di depan).
  3. Bola dilempar dengan kedua tangan melambung ke arah depan kepala.
  4. Kaki ditekuk dan kedua lengan diayunkan ke belakang.
  5. Pemain melakukan tolakan sambil mengayunkan lengan kedepan.
  6. Pemain menangkap bola hasil lemparan.
  7. Sudut tolakan pada tungkai adalah 100 derajat sampai 120 derajat.
c. Latihan perkenaan
Pada gerakan lanjutan service lompat yang paling penting adalah pada saat perkenaan karena keberhasilan dalam memukul dan melepaskan bola ke arah lapangan lawan dapat mengacaukan pertahanan lawan.
  1. Pemain berdiri di depan dinding sambil memegang bola.
  2. Jarak pemain dengan dinding kira-kira 4 meter.
  3. Posisi kaki kiri berada lebih depan dibanding kaki kanan (untuk pemain kidal sebaliknya).
  4. Kemudian tangan kiri lurus kedepan memegang bola kearah atas (untuk pemain kidal sebaliknya).
  5. Pukulah bola dengan tangan kanan tepat di atas tengah-tengah bola dan arahkan service ke dinding.
  6. Hasil putaran pukulan bola adalah memutar kearah depan.
  7. Lakukan gerakan ini sebanyak 10 kali.
d. Latihan pendaratan
Pada latihan ini ditekankan untuk kebenaran teknik dan ketepatan pendaratan. Cara melakukan latihan ini adalah:
  1. Pemain berdiri satu langkah di belakang garis belakang di daerah service
  2. Posisi awal pemain yaitu badan agak condong kedepan dan kaki kiri berada lebih depan dibandingkan kanan (untuk pemain kidal posisi kaki sebaliknya).
  3. Pemain melakukan gerakan tolakan di belakang garis belakang di daerah service.
  4. Pemain melakukan pendaratan pada di daerah lapangan.
  5. Pemain langsung menuju posisi untuk bertahan
e. Latihan singkronisasi gerakan
Setiap tahapan gerakan jump service harus dilakukan secara baik dan benar, tetapi singkronisasi dari setiap tahapan sangat penting agar dapat melakukan jump service dengan baik.
  1. Pemain berdiri 3 langkah dari garis belakang daerah service.
  2. Kedua tangan memegang bola
  3. Posisi awal yaitu badan condong ke depan dengan kaki kanan di depan (untuk pemain kidal sebaliknya).
  4. Bola dilempar dengan kedua tangan dengan arah bola melambung ke atas depan kepala.
  5. Pandangan fokus pada bola kemudian lakukan awalan dengan 1 langkah.
  6. Pada langkah terakhir dilanjutkan ditutup dengan kaki kiri berada agak di depan untuk persiapan tolakan.
  7. Tekuk kedua lutut kemudian lakukan tolakan dengan sudut tolakan pada tungkai adalah 100-120 derajat.
  8. Pada saat posisi melayang diudara badan, kaki dan tangan kanan ditekuk ke belakang sedangkan tangan kiri lurus kedepan.
  9. Pukul bola waktu melambung di atas depan kepala dan arahkan bola ke arah lapangan lawan melewati atas net bersamaan gerakan lecutan tangan dan kaki kea rah depan.
  10. Mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan.
  11. Pemain kembali ke posisi bertahan.
f. Latihan service lompat berpasangan
  1. Pemain berpasangan dan saling berhadapan dengan jarak 12 meter.
  2. Pemain berada berada 2 langkah di samping garis samping.
  3. Pemain tidak boleh melakukan tolakan menginjak garis, depan garis samping, usahakan tolakan di belakang garis samping.
  4. Lakukan service lompat ke arah pasangan masing-masing.
  5. Lakukan service lompat secara bergantian.
  6. Lakukan berulang-ulang.
g. Latihan service lompat berpasangan melewati net dengan jarak bervariasi.
  1. Pemain dibagi 2 kelompok, kelompok A terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net dan kelompok B terdiri 3 orang berdiri berbanjar 3 meter dari net di lapangan satunya. Kedua kelompok saling berhadapan dan berpasangan.
  2. Pemain pertama dari kelompok A melakukan service lompat pada jarak 3 meter dari net, diseberangkan ke lapangan lawan melewati net dan di arahkan ke pemain paling depan dari kelompok B, pemain dari kelompok B menerima. Setelah itu pemain dari kelompok B yang melakukan service dan pemain kelompok A yang menangkap bola, setiap pemain melakukan service 1 kali dan menerima1 kali. Lakukan secara bergantian dengan teman yang ada dibarisan belakangnya.
  3. Tingkatkan jarak service menjadi 4 meter dari net dan ditingkatkan lagi menjadi 5 meter dari net, 6 meter, 7 meter dst.
  4. Service dinyatakan berhasil apabila bola dilambung dan dapat dipukul secara tepat, dan dapat diseberangkan ke area lapangan lawan melewati net.
h. Latihan service lompat ke arah sasaran yang ditentukan.
  1. Pemain berpasangan 2 orang atau lebih tiap kelompok, misalnya kelompok A melakukan service bawah, kelompok B yang menerima service di lapangan lawan.
  2. Lakukan service dengan teknik service lompat pada daerah service.
  3. Arahkan bola service ke pemain yang berada di area lapangan seberang, siap menerima di posisi 1.
  4. Lakukan secara bergantian dan berulang-ulang.
  5. Service dinyatakan berhasil apabila bola dapat dipukul dengan sempurna, melewati net dan tepat ke sasaran.
i. Latihan service lompat ke arah sasaran yang ditandai dengan bendera.
  1. Service bola dari atas dengan teknik service lompat di daerah service.
  2. Arahkan bola service ke area yang ditandai dengan bendera.
  3. Tangkap bola hasil service oleh teman latihan, kemudian lakukan service kembali.
  4. Lakukan service secara berulang-ulang dan bergantian sampai dirasakan cukup.
Sumber: Teknik Dasar Bermain Bola Voli oleh Prof. Dr. H. M.E. Winarno, M.Pd dkk

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Servis dalam Permainan Bola Voli (Jenis-jenis servis dan metode latihan)"

Post a Comment